CHAPTER 8

150 45 25
                                    

Yewon baru saja selesai berkutik pada layar dalam menyelesaikan rekam medis dari pasien yang baru saja datang. Jadi dalam waktu 20 menit Yewon harus menuju ruang operasi, karena diminta oleh Dokter Wooyoung untuk jadi asistennya.

Karena masih ada waktu dokter cantik itu menyempatkan diri untuk ke cafe membeli teh hangat dan roti. Yewon merasa kesal karena cafe di rumah sakitnya tidak menjual mie.

Ia meregangkan tubuhnya karena badannya terasa sakit belakangan ini. Matanya menatap ke depan dan melihat Yoongi mengantre pada barisan untuk membeli minuman.

Tanpa pikir panjang ia meninggalkan teh dan roti miliknya dan kemudian menghampiri Yoongi. Dari belakang Yewon menepuk pundak Yoongi pelan, kemudian pria itu menoleh.

"Terimakasih bantuannya kemarin." Ucapnya, "Mau beli yang mana? Saya traktir, ya?"

"Gak perlu, terimakasih." Yoongi menolak tawaran Yewon.

Gadis itu merasa agak kecewa dan kembali pada tempat duduknya. Ia kembali memakan sisa roti yang ada di meja.

Ting!

Dari Kai.

Kai
hadeuh, dokter...😵

Pesan darinya ini membuat mata Yewon mencari apakah Kai mengintip kegagalannya mentraktir Yoongi. Dan benar saja. Ada Kai di pintu masuk cafe yang berdecak kecewa.

Kai
Hari ini mau pulang bareng gak?
Kak Yoongi jam 9 malam pulang

Yewon menyembunyikan ponselnya. Ia melirik pada Kai lagi. Adik Yoongi itu mengangguk-angguk kecil seraya mengepalkan kedua tangan untuk meyakinkan Yewon agar pulang bareng kakaknya.

Membayangkannya saja, Yewon takut. Kalau dia salah tingkah saat pulang bareng Yoongi, gimana ceritanya?

Tapi mungkin ini kesempatan untuknya.

Yewon
Iya, aku coba nanti

Semangat buat diri sendiri!

•••

Yewon berjalan keluar dari rumah sakit. Ia berjalan di belakang Yoongi yang tengah berjalan menuju halte bus yang sama. Tangannya dingin karena gugup, ia terus memegangi tali tasnya erat.

Hai?

Halo, kakaknya Kai!

Halo, yoongi!

Yoongi? Mau pulang juga?

Ia menggigit bibir bawahnya merasa bingung bagaimana menyapa Yoongi alias pria yang tengah ia taksir ini. Mereka sampai di halte bus, Yewon pun memberanikan dirinya untuk menyapa.

"Malam, mau pulang?" sapa Yewon yang berada di sebelah Yoongi.

krik...

Tidak dibalas olehnya. Hingga Yewon menyadari dia menggunakan earpods ditelinga. Akhirnya Yewon menepuk pelan pundak Yoongi.

Pria itu melepas airpods pada kedua telinganya, menoleh kearah Yewon.

Dengan kaku Yewon tersenyum dan mengulang ucapannya lagi, "Malam, udah mau pulang kah?"

"Ah.. Malam dokter," Yoongi berdeham. "Ehm.. Iya."

Tak sengaja Yewon melihat lagu-lagu yang diputar Yoongi, "suka lagu-lagu klasik kah? Aku juga sering dengerin tipe lagu itu!" Ujarnya semangat.

Yoongi terdiam sesaat, "Cuman dengerin aja." Balasnya tak begitu tertarik akan percakapan yang dimulai Yewon.

Bus datang setelahnya. Para penumpang naik setelah yang ada di dalam bus keluar secara tertib.

Yoongi dan Yewon masuk namun melihat bangku hanya tersisa satu. Yoongi berjalan ke belakang untuk berdiri— alias memberikan satu tempat yang tersisa itu untuknya.

Sikap yang manis, tapi, bukan ini yang Yewon mau.

Yewon yang menempati yang tersisa dengan agak berat hati. Ia terdiam selama perjalanan, sesekali melirik Yoongi kecewa. Ia sangat ingin berdiri ataupun duduk bersama Yoongi. Itu harapannya.

Satu halte terlewat. Yewon melihat ibu hamil dan dengan ini ia mengambil kesempatan. Dengan ramah menawarkan tempat duduk kepada ibu hamil tersebut, kemudian Yewon berdiri dan menghampiri Yoongi di belakang.

Merasa dihampiri, Yoongi menatapi Yewon heran.

"Ah... Ada ibu hamil." ucap Yewon meski tidak ditanyai.

Bus kembali berjalan dan Yewon mendapatkan yang diinginkannya. Kepalanya menoleh ke lain arah dengan sudut bibir yang tersenyum tipis. Detik selanjutnya ia berpikir cepat apa yang harus dibahas.

"Gimana keadaan Kai?" tanya Yewon. Akhir-akhir ini Yewon agak sibuk membantu operasi ini dan itu, juga menjaga UGD. Ia hampir beberapa hari tidak melihat perkembangan Kai.

"Baik." jawab Yoongi.

"Apa rencana operasi Kai sudah didiskusikan sama Dokter Jieun?" tanya Yewon lagi.

Yoongi mengangguk, "Sudah." Ujarnya dengan nada dingin dan seakan tidak tertarik, Yewon agak kecewa.

"Oh iya!-"

"Dok!" ucapan Yewon terpotong karena Yoongi, "Saya capek, maaf tapi... tolong diem."

Yewon menundukkan kepalanya, merasa bersalah, "Iya... Maaf."

Tak lama bus berhenti di halte tujuan mereka— karena rumah mereka berdua searah. Yewon hendak berjalan keluar bus, namun Yoongi tidak mengikutinya dan tetap disana.

"Gak ikut turun?" tanya Yewon ragu. Dirinya bertanya-tanya apa kehadiran ia disebelahnya benar-benar sangat mengganggu. Apa kini Yoongi tengah berusaha menghindar?

Yoongi menggelengkan kepalanya, "Saya harus ke suatu tempat dulu."

Dokter wanita itu lagi-lagi merasa sedih. Ia turun dan berjalan pulang— sendiri. Gagal jalan bersama Yoongi.

Sementara Yoongi tetap di bus dan turun setelah satu halte setelahnya. Ia melamun di halte beberapa saat. Lalu berbalik arah berjalan menelusuri jalan seperti arah kedatangannya tadi— karena kebetulan jarak kedua halte tidak jauh.

Yoongi berbohong. Tidak ada tempat yang harus ia kunjungi. Pria itu hanya tidak mau berjalan bersama dokter wanita itu. Ia selalu coba untuk mengingat siapa prioritasnya saat ini.

Ia menentang dirinya bahagia, sebelum Kai, adiknya bahagia— sembuh.

Namun bersikap seperti ini apa akan membuat Kai senang?

▶▶▶

Dua hari berlalu. Yewon kini sedang rebahan dikasur kamar dokter yang ada di rumah sakit. Karena tidak ada panggilan masuk dalam beberapa jam ini. Karena itu, Yewon memanfaatkan waktunya dengan menonton hal apapun terkait dunia medis. Wanita muda ini sungguh cinta dunia medis.

Kring.

Bruk!

Aduh!

Ada panggilan masuk tiba-tiba. Yewon kaget sampai ponselnya jatuh ke wajahnya. Ternyata dari Kai.

Ia segera mengangkatnya. Dan mengeluarkan rengekannya.

“Kai!!!!”

EH BUSET. kenapa sih dok?

“sedih. waktu itu gak sempet jalan pulang bareng, cuman se-bus doang.”

ck! tuh denger kan kak? kasian anak orang, jangan dingin-dingin amat sih.

ASTAGA!?? KOK KAI KAMPRET BENER??

######

AN

Gimana chapter hari ini?☺️✨
maapkan aku karena lama up cerita ini :''')

a reason she love him. (kim yewon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang