CHAPTER 11

153 36 31
                                    

Yoongi melihat buku tabungannya. Kepalanya ditahan di tangannya. Masih kurang banyak, biaya untuk operasi Kai. Masih kurang banyak.

Tok tok!

Seseorang mengetuk pintu rumahnya. Yoongi membukakan pintu dan melihat dokter Yewon disana. Ia masih marah pada dirinya yang lupa diri ketika melihat Yewon.

"Hari ini ke rumah sakit? Ah, tadi aku nanya sama tetangga dimana rumah Min Yoongi, sampe deh di depan rumah kamu." ucap Yewon dengan kekehannya. Tangannya mengerat pada tas sampingnya. "Mau berangkat bareng?" Yewon gugup menawarkan.

"Pergi,"

Yoongi memijit kepalanya, "saya punya banyak kerjaan, tolong pergi." ucapnya bohong. Tidak sepenuhnya bohong, karena Yoongi tengah memilih projek selanjutnya.

Yewon terkejut atas sikap dingin dan cuek Yoongi yang kembali.

Tidak mau terlibat masalah dengan Yoongi, dokter muda itu meminta maaf dan pergi dari rumah Yoongi. Matanya berair, diusir seperti itu, dirinya merasa tersinggung. Sialnya, Yewon gak bisa langsung benci kepada Yoongi.

Sedangkan Yoongi mengumpat pada dirinya sendiri setelah pintu rumahnya ditutup. Dirinya bajingan, membuat seorang wanita menangis seperti itu.

Tangannya menggenggam gagang pintu dan hendak membuka pintu kembali. Namun terhenti. Otak dan hatinya saling bertentangan.

Berakhir ia hanya bisa berteriak frustrasi.

Yoongi mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Kai.

Yoongi
Kakak gak mampir ke rumah sakit
Mau pilih kerjaan baru
Maaf, yaa

Ia duduk di sofa dan melihat beberapa email yang menawarkan kerja sama dalam memproduksi sebuah lagu. Ada sekitar kurang lebih sepuluh tawaran kerja, dan Yoongi akan memilih beberapa untuk sebulan kedepan.

Ia bekerja hingga malam dirumah. Setelah memilih, ia segera bekerja dengan tekun. Agar mereka puas dan membayar kerjaannya mahal.

Merasa lapar, Yoongi mencari makanan di lemari makannya. Namun hanya tersisa satu cup mie dan telur. Pria dewasa itu meratapi dirinya, ia harus makan mie lagi.

▶▶▶

Yewon tengah memeriksa pasiennya. Pada layar yang tersedia di meja perawat. "Pak Kim demam kah?" mata Yewon menyipit untuk berkonstentrasi.

"Tadi malam dia demam dok, tapi turun setelah dikasih pereda demam." perawat Minju memberi jawaban.

"Berarti gak ada masalah kan ya? Tinggal jelasin Pak Kwon tentang proses operasinya."

"Iyap!" saat Yewon beranjak menuju kasur pasien, Minju mencegahnya, "Dok, tidur dulu sebelum operasi nanti. Kelihatannya capek banget ya tuhan."

Yewon memberi simbol oke dengan jarinya.

-

Yewon di depan kaca tengah mengoleskan krim mata pada bagian bawah matanya yang mulai menghitam. Pikirannya tiba-tiba mengingat perilaku Yoongi padanya beberapa hari lalu.

Berakhir helaan napas. Bohong jika Yewon bilang tidak merasa kecewa, namun gimana pun Yewon gak bisa bilang langsung kalau ia kecewa diusir seperti itu. Yoongi tengah bekerja keras dan Yewon tidak bisa melarangnya.

Ia mengangkat ponselnya. Mengirimi pesan kepada para gadis kesayangan, squad yang selalu ia percaya.

SQUAD CANTIK (6)

yewon
makan malem bareng yu
kalian sibuk gak? ㅠㅇㅠ

sojung
gak sibuk cantik

a reason she love him. (kim yewon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang