CHAPTER 6

170 39 9
                                    

Seminggu berlalu. Sungguh aneh karena Yewon merasa seakan menunggu walinya Kai pulang dari pekerjaannya.

Untuk ke 50 kali Yewon menghela napas mencoba menyadarkan dirinya. Ayo kerja jangan ngadi-ngadi. Pikirnya.

Tiba-tiba Kai muncul dari kolong meja hampir membuat Yewon jantungan. Yewon memejamkan matanya menahan emosi, sabar.

Ia masih belum terbiasa sama tingkah iseng Kai. Seperti ada saja ide baru untuk mengerjainya. Untuk kesekian kali terlintas di kepala Yewon untuk menamai Kai sebagai 'Pasien Gila'.

"Mikirin apa sih, Dokter?"

"Gak mikirin apa-apa."

"Mikirin Kak Yoongi, ya."

"NGGAK." Bantahnya secepat kilat.

Kai merinding melihat saltingnya Yewon ketika membahas mengenai Yoongi. "Yaudah, bilang aja pas udah yakin suka sama Kak Yoongi. Aku sebagai adiknya setuju-setuju saja."

Setelah berujar, pria itu pergi dari sana.

Yewon memajukan bibirnya dan mengacak rambutnya, memaki diri sendiri dalam batin.

Pikirannya kacau sejak kejadian di cafe itu. Selama sekolah kedokteran, kemarin itu merupakan kejadian lapangan di luar rumah sakit pertama  yang ia handle. Yewon sangat gugup, takut salah mengambil langkah dalam bantuannya.

Otaknya membawa kembali kilasan tadi malam. Ketika pasien dibawa ke rumah sakit. Yewon menunggu di kursi dengan perasaan kalut. Kepalanya tidak bisa menatap ke depan.

"Minum ini," Yoongi malam itu tiba-tiba ikut muncul di rumah sakit.

Tentu saja wanita itu bingung, karena Yoongi tidak ikut masuk ke ambulans. Mulutnya ingin sekali bertanya “apa kau menyusul?Namun realitanya ia tidak bisa mengeluarkan pertanyaan itu.

"Ayo pulang, saya sudah pesan taksi."

"Terimakasih."

Yewon pulang dengan taksi, dan Yoongi dengan motornya.

•••

Ia melangkah memasuki kamar Kai. Disana pasien itu tengah asik bermain game di ponselnya.

Mata Yewon memincing, "Kamu tuh masih aja ya isengnya. Pasien aku tuh bukan kamu doang," sindir Yewon.

Namun tidak sedikitpun Kai merasa terusik. Ia meletakkan ponselnya kebawah, lalu melihat ke arah Yewon.

"Ada apa? Kenapa? Kenapa lihatin aku kayak gitu?" tanya Yewon mulai ngeri karena diperhatikan Kai.

"Dokter besok ada waktu gak? Ikut piknik yuk!"

Hanya kata 'Ha?' yang keluar dari mulut Yewon selanjutnya. Tidak mengerti akan ucapan Kai.

Dokter Jieun tiba-tiba datang dan menjitak kepala Kai. Ia mengancam agar tidak menjahili Yewon lagi atau dia akan mengadukan ke Yoongi.

"Jangan isengin Dokter Yewon mulu, nanti diaduin ke kakak kamu nih!"

Mata Kai berotasi, "anceman mainnya." tuturnya merasa sebal.

Yewon memperhatikan sekitar. Ada pasien yang tengah makan, ada yang tengah minum obat, ada yang tengah disuntik. "Kai.. Bukannya udah waktu minum obat?" tanya Yewon heran.

"AH! Iya obat, pantes badan mulai gak enak, Kai belum minum obat, Dok."

Dokter residen itu segera berinisiatif untuk mengingatkan perawat untuk menyiapkan obat Kai. Namun dihalang oleh Jieun, ia yang akan menuju perawat.

a reason she love him. (kim yewon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang