CHAPTER 2

251 47 9
                                    

"Dok! DOKTER!"

Lamunan Yewon mengenai oppa-oppa tampan yang sebatas halu lewat layar ponsel seketika buyar karena panggilan dari seorang pasien.

Yewon yang tengah berjaga di meja tanpa banyak pikir segera bergegas menghampiri sumber suara. Langkahnya terhenti tepat saat berbelok ke kanan. Terlihat Kai yang tengah terduduk di lantai dan kruknya yang ada lumayan jauh dari gapaiannya.

"Dok, tolong kruk saya dong."

Yewon segera berjalan dan mengambil tongkat jalan milik Kai itu. Si pasien berdiri dan berjalan menghampiri Yewon, meninggalkan seribu kebungkaman.

"Itu bisa jalan..."

Kai hanya cengar-cengir melihat ekspresi Yewon yang tidak bisa berkata-kata. Ia mengambil kruk miliknya dari tangan Yewon. "Dokter sih ngelamun terus, hati-hati nanti kesurupan." lalu Kai meninggalkan Yewon yang masih terpaku pada rasa kesalnya.

Senyuman jahil Kai masih ada di sana sampai beberapa detik ekspresinya berubah, tanpa senyum. Hingga Yewon bingung melihat Kai yang mulai melangkah jauh, ada apa dengannya?

•••

"Dok, Kai udah jalan tanpa kruk sejak kapan?" tanya Yewon kesal.

Mina menatapinya heran dan hanya menjawab seadanya, "kemarin malem. Paling seminggu kemudian dia bakalan ada di kursi roda, saking gak bisa diemnya."

Ish. Yewon benar-benar dikerjain sama pasien bernama Kai itu.

"Yewon? Kamu udah cek pasien Soobin?"

"Oh, pemain baseball itu, ya?" Yewon mengangguk, "Udah, tadi bareng dokter Jieun. Soobin mengeluh masih ada rasa sakit di bagian perutnya, tapi sekarang udah mendingan."

"Yaudah, minum di Cafe yuk." ajak Mina.

---

Mereka duduk di salah satu bangku saling menghadap dan menikmati minuman masing-masing. Sebenernya Yewon tidak senggang karena ia harus ikut pertemuan antara dokter kandungan dengan dokter anak mengenai operasi yang akan dilakukan. Namun, ia memanfaatkan lima belas menitnya dengan baik.

Yewon menoleh ke kiri dan terlihat seorang pria berwajah cuek nan dingin yang ia temui beberapa hari lalu, secara tidak mereka saling menabrak bahu saat itu.

Tak lama datang seorang Kai duduk di hadapan pria itu. Alis Yewon terangkat melihatnya, pikirannya bertanya apakah mereka keluarga. Namun keduanya tidak terlihat mirip.

"Kak, ngapain ketemuan disini? Sengaja banget ya bikin aku ngiler?"

Pria yang dipanggil 'Kak' oleh Kai menarik ujung bibirnya, tersenyum tipis, "iya sengaja."

Kai rolling eyes lalu menatap pria itu sinis. "yeu dasar," ia menghela napas, "ada apa sih, kak?"

"Kakak dua minggu ke depan gak bisa mampir ke rumah sakit, ada kerjaan. Kamunya jangan nakal, jangan isengin dokter-dokter disini. Oke?"

"Bawel, iya-iya."

"Mau dibawain apa nanti pas kakak balik?"

"Pizza."

"Dasar gila, selain pizza."

"Ih! Yaudah buah kesukaan aku aja." Kai mengerucutkan bibirnya kesal akan pria dihadapannya, "gimana sih dia yang nawarin, dia yang ngelarang-larang." ucapnya mendumel.

Yewon tersenyum melihat interaksi antara mereka. Jadi kangen keluarga sama temen-temennya.

"Won, Yewon! Oy!" panggil Mina menggelengkan tangan di depan wajah Yewon. Wanita itu tersadar dan menoleh. Mina menatapinya, "senggang banget kamu?" tanya Mina.

a reason she love him. (kim yewon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang