#BAB 1 : I LOVE YOU LOVELY ✔

570 128 44
                                    

Aku hanya merindukan perhatian seseorang, apakah itu salah? jika iya maka katakan dimana letak kesalahan itu!!
*
*
*
*
*
Happy Reading 😉

Saat kedua pasang kaki berjalan di tengah kerumunan, semua orang akan selalu berbicara tentangku dan semua mata seolah terpusat ke tempat kaki ini berpijak. Semua bibir akan selalu menyuarakan pujian, bahkan akan ada orang dengan kepercayaan diri selangit yang datang untuk menyatakan ketertarikannya. Tentu saja aku sudah terbiasa dengan hal itu karena aku adalah selebgram dengan julukan the face of angel.

Ya, sebuah julukan yang begitu saja melekat sempurna, seolah memperjelas siapakah aku di dunia maya. Aku yang merupakan selebgram terkenal karena memiliki puluhan ribuan followers. Semua orang mengenal seorang Lovely Anandira sebab, parasnya cantik dan menawan bagaikan dewi dalam mitologi Yunani. Tubuh proporsional berlapis kulit putih dan mulus, wajah asimetris dengan pipi yang tidak terlalu tembam, tetapi tampak sempurna, mata bulat dengan netra hitam sedikit kecokelatan, hidung mancung, dan bibir kecil yang mungil. Itulah Aku, cantik bukan?

"Wah ... lihat cewek itu cantik banget sumpah dia artis bukan sih?"

"Eh, itu'kan, Kak Lovely selebgram yang lagi terkenal itu."

Semua bisikan senantiasa terdengar menembus rongga telinga, ketika kedua kaki ramping ini melangkah jauh di mana pun tempatnya. Bagiku, semua itu seperti sebuah rutinitas yang terus berputar di setiap waktu. Lagipula di hidup ini hanya ada dua pilihan ungkapan yang diutarakan oleh manusia, pujian atau hinaan. Sementara aku, hanya akan ada pujian selama wajah cantik ini tetap utuh.

"Hemm ... biasanya pasti ada yang nekat nyamperin gue," gumamku dan benar saja dalam beberapa detik ada seorang pemuda yang datang.

"Kakak, Kak Lovely 'kan? kebetulan aku juga selebgram kayak kakak kalau boleh mau tukeran nomer kak?" tanya pemuda itu dengan mata yang berbinar-binar. Mataku sesaat melirik dia cukup intens, tidak buruk hanya saja kelihatannya masih bocah.

"Maaf ya, dek, tapi gue nggak bawa hp kalau mau DM aja ya ...," jawabku sambil tersenyum ketus padanya. Cowok itu lantas mengiyakan ucapaku, dan kembali memasukkan ponselnya.

Kedua kaki memilih berjalan meninggalkan pemuda yang tampak kecewa tadi. Namun, setelah aku ingat-ingat sudah ada sekitar sepuluh orang yang meminta nomer ponselku hari ini, bahkan tadi ada yang memberikan cokelat dan bunga. Jika ada tanya jawab apa bakatku? Jawabannya hanya satu, wajah yang cantik seperti malaikat. Berkat wajah ini aku bisa mendapatkan apa pun yang aku mau, ketenaran, harta, dan satu hal lagi, mempermainkan pria sesuka hati.

Langkahku terhenti tepat di depan pintu kafe yang sering aku datangi bersama dengan kedua sahabatku-Chaca dan Auriel. Kedatanganku kemari pun juga bukannya sengaja, tetapi Chaca-lah yang meminta untuk bertemu di sini. Embusan napas kasar keluar melewati cela bibir, sebelum kedua kaki melangkah masuk.

"Vi ... Lovi ... woy sini!" tegur seorang gadis yang akrab disapa dengan nama Chaca.

Suara gadis itu mampu membuat sepasang kaki tergerak untuk menghampirinya, dan ketika aku sampai di hadapan sang pemilik suara. Secara otomatis tubuh reflek langsung duduk di bangku kosong yang berada tepat di sampingnya.

l WILL KILL YOU { TAMAT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang