#BAB 10 : HILANGNYA CHACA BAG 2 ✔

111 36 53
                                    

NB: Chaca POV

Jika kamu melakukan kesalahan jangan pernah melupakannya, ingat baik-baik kesalahan itu agar kamu tidak mengulang hal yang sama atau kamu akan menyesal pada akhirnya.
*
*
*
*
*
Happy Reading guys😙


"Mohon perhatian, kereta dengan tujuan Jakarta telah sampai. Untuk para penumpang harap memerikasa barang bawaan Anda, dan semoga Anda selamat sampai tujuan."

Suara penyiar terdengar jelas melalui pengeras suara, menadakan kereta telah tiba. Semua penumpang keluar secara bergiliran. Hari ini aku pulang dari perjalanan bisnis bersama beberapa rekan kerja di kantor, posisiku di kantor adalah seorang sekertaris direktur. Roda tas koper terus berputar seiring dengan derap langkah kaki. Ketika netra mencoba menatap alroji yang melekat di pergelangan tangan kiri, jarum jam itu sudah menunjukkan tepat pukul 00.00 malam. Coba saja hari ini tahun baru, mungkin sudah ada ratusan kembang api yang meledak di udara.

Aku pun langsung turun dari kereta dan berjalan ke arah pintu keluar stasiun, karena semua staf kantor sudah dijemput hanya tinggallah aku seorang diri—sedihnya semakin terlihat jomblo deh ... setelah keluar dari stasiun. Aku memilih berdiri di tepi jalan yang tampak sedikit sepi, beberapa kendaraan berlalu lalang tanpa menimbulkan kemacetan, serta ada beberapa orang yang keluar dari stasiun.

"Pesen taksi online jam segini kira-kira masih ada enggak ya," gumamku sambil mengetuk ujung dagu dengan jari telunjuk.

"Cha, mau bareng saya saja ?" Suara barington berat membuatku otomatis menoleh.

Seorang pria berjas hitam lengkap dengan sebuah tas koper di tangannya, kini berdiri tepat di sebelahku. Wajahnya sangat tampan membuat seisi kantor tidak akan sulit untuk mengenalinya. Dia adalah Leon—direktur muda sekaligus atasanku. Sekadar info, sebenarnya sudah sejak lama Leon menyukaiku. Namun, tidak pernah ada satu pun notice darinya yang kubalas.

"Enggak usah Pak, saya bisa pulang sendiri dan saya juga nggak mau ngerepotin Bapak," jawaban berintonasi tegas keluar dengan lugas dari cela bibir. Aku tidak ingin hanya karena mengantar pulang, akan ada drama Korea baru antara aku, Leon sama Zahira--- tunangan Leon.

"Kamu yakin?" Leon menaikan salah alisnya, "Udah malam ini takutnya kamu kenapa-kenapa!!"

Lebih kenapa-napa lagi kalau si Zahira tau tunangannya nganterin cewek lain, batinku.

"Sepuluh menit lagi taksinya bakalan datang. Bapak duluan aja, dan saya berterima kasih atas perhatian Pak Direktur, tapi saya harap, Bapak bisa mengerti maksud saya." Leon hanya menatapku sejenak, lalu pergi. Mungkin dia sadar mendekati seseorang berjulukan putri es tentu, tidak akan mudah.

Julukan aneh ini ada, karena aku terkenal jutek dan dingin kepada semua laki-laki yang mencoba mendekat. Apalagi Leon, mengingat dia adalah atasanku dan dia sudah bertunangan. Walaupun cuman pertunangan politik tetap saja, jika nekat berdiri di antara kedua api, maka yang terjadi selanjutnya aku sendiri yang akan hancur. Kedua kaki  kembali melangkah ke bangku kosong di ujung jalan, jarak antara bangku dan tempatku berdiri tadi hanya sekitar seratus meter.

l WILL KILL YOU { TAMAT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang