Dendam bagaikan kertas apabila sudah terbakar akan menjadi abu, apabila dia sudah melekat dalam hati dia tidak akan mudah sembuh
*
*
*
*
*
Happy Reading😉Triingg ....
Bunyi benda pipih berwarna hitam itu terdengar amat jelas menembus rongga telinga. Kepalaku bergerak otomatis menoleh ke sumber suara, lalu mengambilnya. Benda itu berada di dalam tas---di antara tumpukan barang-barang kecil. Kebetulah sesi pemotretanku sudah selesai, jadi ada sedikit waktu bersantai sambil menunggu Auriel selesai. Aku memilih duduk di kursi kosong yang terletak di sebelah kiri meja tunggu, lalu memulai ritual mencari korban harapan palsu seperti biasanya. Ketika layar ponsel telah menyala terlihat ada puluhan notifikasi pesan whatsapp yang masuk, kedua ibu jari mengetik rangkaian kata di atas layar benda pipih itu. Menyusunya serapi mungkin untuk mengelabuhi lawan.
*Cahyo*
Hai, besok ada waktu? Mau makan siang bereng?*Lovely*
Boleh, tapi kalau makanannya murah gue pulang.*Cahyo*
Kita makan di restoran Florencia, di dekat hotel De Linu.Aku tersenyum simpul memperhatikan pesan singkat Cahyo, pria kaya yang menjadi pewaris utama perusahaan General grup. Dia adalah salah satu targetku kali ini. Usianya dua puluh lima tahun, tetapi hobinya ke bar dan jajan perempuan sembarangan. Cowok berperilaku buruk yang berharap mendapat istri baik seperti ini, bukankah mesti diberi pelajaran terlebih dahulu.
Jari telunjuk terus menelusuri pesan singkat dari laki-laki buaya darat lainnya, satu persatu aku balas dengan lihai agar mereka terkecoh dan jatuh ke dalam permainan. Kemudian, setelah mereka terjerat dan berhasil aku manfaatkan secara natural, maka akan langsung aku campakkan. Namun, senyuman langsung memudar saat melihat sebuah pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal.
*+62 8328*****
Hai! Lovely sayang, coba lihat kondisi sahabat tercintamu, Chaca.
Gimana cantik nggak? Mau aku buat lebih parah lagi?
Dia mengirimkan sebuah foto yang memperlihatkan penampakan seorang gadis dengan kondisi sangat mengenaskan, dan setelah aku amati lagi, gadis itu adalah Chaca. Dari foto itu, tampak jelas dia duduk terikat tali tambang di atas sebuah kursi. Tubuhnya penuh akan luka memar seperti habis dipukul, rambutnya sangat berantakan, di ujung kepala juga terdapat luka, mulut dibekap paksa dengan sebuah kain tipis berwarna hitam. Melihat itu semua, aku langsung khawatir apalagi dia tampak pingsan. Sungguh aku merasa geram siapa orang ini? Mengapa dia melakukan ini pada Chaca? Ditambah berani sekali dia mengancamku terang-terangan.
Chaca!! Kok, dia bisa begini bukannya dia lagi tour business, dan siapa orang nggak waras ini. Kenapa dia ngalakuin ini ke Chaca, batinku cemas.
*Lovely*
Siapa lo? Gue nggak tau urusan lo apa, tapi kalau lo mau nipu gue nggak gini caranya!!
*+62 8328*****
Nipu? Lo lihat sendiri ini nyata atau tipuan.
Kali ini dia mengirimkan sebuah video berdurasi lima detik. Ketika video itu terputar aku sadar jika ini bukanlah tipuan melainkan sebuah kenyataan. Kondisi Chaca sangat buruk, dan entah siapa yang menculiknya yang jelas dia dalam bahaya. Aku menjadi gelisah tidak karuan, takut-takut terjadi sesuatu pada Chaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
l WILL KILL YOU { TAMAT }
Mistério / SuspenseCover edit by : Canva+painters {Kalau ada tanda ✔ artinya itu sudah revisi} Rank: 1#pembunuhanberantai (26 April 2021) 2#fakeboy (17 April 2021) [Punya darah rendah, baca ini deh biar jadi darah tinggi. Selalu positif thingking sama orang, baca ini...