#BAB 20 : KUBURAN UNTUK TUAN PUTRI ✔

120 22 17
                                    

Pernahkah kamu melihat bom atom. Ukurannya memang kecil tetapi, saat dia datang semua langsung lenyap. Sama seperti dendam, berawal dari hal yang terlihat sepele tetapi, bisa melenyapakan apa saja jika dibiarkan.
*
*
*
*
Happy Reading.

Hayuk vote dulu sebelum scroll bawah 🔪🔪

Byurr ....

Seketika kedua mata yang semula terpejam sempurna langsung terbuka. Aku sedikit mengerenyitkan mata ketika, air dengan suhu cukup dingin menyentuh permukaan wajah tanpa aba-aba. Tadi dipukul sampai pingsan, sekarang dibangunkan secara paksa. Baru saja bayangan buruk masa lalu datang, kini berganti nasib buruk yang datang. Saat kedua mata terbuka lebar, terlihat sosok cowok berbalut kaus putih berpadu celana jeans hitam. Lengkap dengan topi hitam dan masker membalut wajah.

"Bangun juga akhirnya," ucap cowok itu seolah meremehkan.

Coba saja di tidak mengikat tubuhku sekarang, pastinya aku sudah kabur. Jangan berharap aku akan melawan dia ala cewek tomboy di wattpad, tentu tidak mungkin. Berantem sama kecoak saja masih pakai bala bantuan sapu. Aku memperhatikan sekitar, tempat ini sangat sepi dan sunyi. Banyak batu nisan tertancap di atas tanah, lengkap dengan ukiran nama pemiliknya. Ada beberapa pohon kamboja tumbuh di beberapa tempat, bau semerbak bunga tujuh rupa juga suara jangkrik konser ikut turut menambah kesan horor tempat ini. Kesalnya lagi, ini manusia biadap mengikat tubuhku di pohon beringin.

Jahat, padahal ada pohon kamboja, tetapi malah mengikatku di pohon beringin. Kalau misalnya aku diculik sama Kuntilanak bagaimana? Terus dibawa ke alam lain? Oh, tidak ... aku belum bisa mengalahkan rekor jumlah mantannya Baim Wong, masa sudah dijadikan penghuni alam gaib. Kalau setannya ganteng, kaya, baik hati, juga tidak sombong, mungkin tidak akan menjadi masalah. Cuman kalau mukanya gosong, jelek, penuh darah, mana cuman modal kain kafan yang sudah usang dibuat baju. Haduh, bisa gila aku nanti.

"Woy, lepasin gue napa?" Aku terus meronta-ronta, berharap agar ikatan sedikit merengang. "Rey, lo'kan, tahu nyulik gue itu enggak ada manfaatnya. Malah yang ada ngerepotin, gue makannya banyak. Mana makanan-Nya harus mahal lagi, lagian kenapa juga lo ngiket gue di pohon beringin? Kalau misal mbak kunti dateng gimana? Nanti gue dikira anak kecil terus dibawa ke alam sana gimana?"

Aku menghela napas sebentar. "Rey, gue minta maaf kalau gue ada salah. Tapi lepasin gue ya ... ya ...."

Cowok itu langsung tertawa lepas, tetapi tunggu ... kenapa suaranya tidak terdengar seperti suara Reyhan? Kenapa malah terdengar seperti suara mantan gebetanku yang otaknya cuman seperempat? Dari penampilannya sangat mirip dengan Reyhan, kaus berwarna putih bahkan coroknya saja sama dengan pakaian Reyhan tadi. Celana yang dia pakai juga warna dan modelnya sama persis dengan yang dipakai si Detektif resek itu. Terakhir, topi hitam diujung kepala cowok satu ini mirip dengan topi yang pernah Reyhan kenakan tempo hari lalu. Jika dia bukan Reyhan, artinya dia meniru gaya pakaian Reyhan yang ala kadar untuk menculikku.

"Lo kira gue siapa? Rey? Mantan lo yang mana lagi itu?" tanyanya seolah paham perilakuku yang hobi menganti-ganti pacar atau gebetan.

Dalam hidupku, cowok itu ada grafik bertahannya. Pertama, jelek akan tetapi, sultan akan menempati posisi gebetan satu bulan. Kedua, muka rata-rata cuman sultan akan menempati posisi pacar satu minggu. Ketiga, tampan juga anak sultan akan menempati masa jabatan satu bulan. Kalau cuman modal tampang, tetapi tidak punya modal alamat cuman aku jadiin batu loncatan atau bahan gabut semata, apalagi kalau sudah jelek, miskin, sombong lagi. Nyapa saja aku pura-pura enggak dengar, anggap saja sekadar figuran atau angin lewat.

l WILL KILL YOU { TAMAT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang