Chapter 6

1.5K 168 19
                                    


Happy Reading

!Typo berserakan!


Pintu terbuka, dan Kyungsoo sudah bersiap dengan tas kecilnya. "Ayo cepat"

"Hei.. Ponsel ku masih didalam" Jongin berusaha lepas dari tarikan Kyungsoo. "Kau bawa dompet kan? Yasudah beli baru saja" Ucapan Kyungsoo membuat Jongin membelalakkan mata.

"Tidak Kyung aku perlu membawa nya. Tunggulah sebentar disini" Kyungsoo mengalah. "Baiklah"

Jongin segera kembali ke kamar, begitu menemukan ponsel serta kunci mobil ia segera berlari mengejar Kyungsoo yang sudah di luar.




.






Kyungsoo bersyukur karena datang tepat waktu ke rumah sakit. Di jalan tadi ia sempat menelfon Sehun, dan adiknya itu sudah lebih baik walau belum sepenuhnya sembuh namun suatu saat nanti pasti ia akan bisa berjalan kembali. Sehun itu anak yang pantang menyerah, Kyungsoo sangat menyayangi nya dan akan selalu menjaga Sehun dengan baik, kejadian yang lalu ia pastikan tak akan kembali terulang.

Saat sedang kedatangan pasien. Kyungsoo merasa kan tak enak, maksudnya pasien di hadapannya ini terlihat berbeda.

"Ahjussi, anda sungguh baik-baik saja? Jika tidak tinggalah sebentar di ruang rawat" Tawar Kyungsoo pada pasien yang sudah berusia.

"Tidak perlu nak. Aku bisa"

Kyungsoo tersenyum, ia jadi teringat ayahnya. Pria itu pun keluar dari ruangan Kyungsoo, namun tak lama terdengar suara sesuatu yang jatuh di depan pintu nya. Kyungsoo pun segera berlari dan mendekat. Ternyata pria tadi yang terjatuh.

"Akh sialan... Dia benar-benar ingin membunuhku" Umpat nya disela ringisan. Pria itu memegang perut bagian kanan nya. Kyungsoo mengernyit, kenapa masih sempat mengumpat saat sedang kesakitan.

"Ahjussi, gwaenchanayo?" Seorang perawat bertanya. "uisasonsaengnim.." Ia menunduk saat melihat Kyungsoo.

"Dia dari ruangan saya, sepertinya tak bisa menahan kesakitan. Cepat bawa dia ke ruang rawat" Perintah Kyungsoo pada beberapa perawat laki-laki.

Setelah beberapa saat pria itu sudah kembali baik-baik saja, mungkin untuk saat ini. Para perawat selalu kagum pada Kyungsoo yang bersikap tenang dan tidak panik pada saat-saat seperti tadi. Semua perawat segera keluar setelah Kyungsoo datang.

"Tuan Wu, anda bisa mendengar saya?"

Tak ada respon dari pria itu. Kyungsoo menghela nafas, seharian ini pikirannya bergelung pada Sehun sekarang kondisi pasiennya. "Jika bisa mendengar namun sulit berbicara tolong dengarkan saja"

"Anda sepertinya sangat kelelahan karena kini hanya memiliki satu ginjal. Namun bukan hanya itu, anda memiliki penyakit dalam lainnya dan beberapa luka pada punggung."

"Aku tau hal itu, karena itu ulah bodoh nya"

Kyungsoo mengerjap, "ne?"

"Anda sudah bangun? Syukurlah.. Anda harus beristirahat"

"Berhati-hatilah nak"

Suara nya menginterupsi Kyungsoo untuk berhenti melangkah. "Maksdumu?"

Pria itu memejamkan matanya, menahan sakit dan ringisan. Ia tadi hanya kelepasan karena terlalu lelah. "Diluar sana, banyak orang jahat. Aku mungkin bisa termasuk ke kategori nya. Jadi tolong sebisa mungkin berhati-hati"

"Baiklah, terimakasih. Semoga anda lekas sembuh ne"

Setidaknya Kyungsoo mengangguk menanggapi ucapan pria itu. Ia tak tahu pasti apa maksudnya namun peringatan itu terdengar menakutkan.

[5] Broken | Kaisoo GS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang