O2 ❀ tugas kelompok dan jaket

2K 231 15
                                    


Chapter 2: Tentang tugas kelompok


     Enam bulan sebelumnya, sebelum semua dimulai.

Hari pertama usai pembagian rapot sisipan pertama. Shinobu terus memandang ke arah jendela luar di mana hujan tak juga berhenti sejak satu jam yang lalu. Padahal ini bulan September.

Sudah satu jam yang lalu pula guru tidak masuk ke kelas. Hal ini pun membuat gedung kelas 11 benar-benar rusuh. Bahkan Sanemi dan Obanai yang notabenenya anak jurusan IPS pun ikut masuk ke kelas Shinobu dan bermain truth or dare bersama si ketua OSIS mini, Muichiro.


"Kamu pikir hanya posisimu sebagai kakaknya Kanao, terus kamu bisa seenaknya?"


Shinobu menghela nafas beratnya dan berusaha mengenyahkan semua pikiran buruk. Shinobu tak ingin membawa masalahnya di rumah ke sekolah. Tapi Shinobu tak bisa bohong kalau masalah di rumah kadang membuat susana hatinya buruk meski sudah di sekolah sekali pun.


"UNO GAME! HAHAHAHAHAH!"

"Gak usah songong, kadal! Gue keluarin kartu ulti nangis lo sampe lebaran!"

"Mending lo diam, San! Gak usah dikasih tau juga!"

"Anteng napa sih? Heboh bener dah anjir,"

"Kasian Gyomei kartunya masih 12 HAHAHAHAHAH!"


Shinobu kembali menghela nafasnya akan keributan anak-anak geng Taman Asri Blok H itu. Ia menoleh ke belakang dan melirik Mitsuri, Obanai, Sanemi, Gyomei, Rengoku, Uzui, dan Muichiro yang sedang asik bermain uno di pojok kelas sambil lesehan.

Giyuu dan Shinobu juga sebenarnya bagian dari geng Taman Asri Blok H. Tapi Giyuu absen kali ini karena sedang mengerjakan tugas, tak perlu ditanya tugas apa, cowok itu memang cenderung ambis meski tak ada guru di kelas. 

Sedangkan Shinobu kali ini absen karena suasana hatinya sedang sangat buruk. Ketimbang berkumpul dan menimbulkan pertengakran, lebih baik Shinobu menjauh dari teman-temannya sejenak.

Namun keseriusan Giyuu yang tak jauh dari kerusuhan itu membuat Shinobu penasaran. Belum lagi mereka berlesehan seenak hati sedangkan Giyuu duduk sendirian di pojok. Cewek berambut cepol itu pun akhirnya bangkit dari bangku dan mendatang Giyuu.

"Ngerjain apa sih? Sok ambis banget lo gilak," ujar cewek itu mendekat.

"Tugas kelompok," sahut Giyuu menghela nafas. "Bu Leya nitipin tugas ke gue, tuh udah gue tulis di papan tulis tapi gak ada yang mau ngerjain. Ya udah."

"Ck, abisnya jam terakhir ini kan cuma bimbingan koseling," jawab Shinobu sambil menarik bangku kosong dan duduk di sebelah Giyuu. "Eh tapi Bu Leya emang bilang tiap abis rapot sisipan dia bakal ngasih tugas presentasi, kan?"

"Iya. Materi lingkungan sosial soal berinteraksi sesama teman kelas."

Shinobu langsung terkekeh saat itu juga meningat Giyuu adalah seorang introvert garis keras, belum lagi raut depresi cowok itu seolah memang tugas sosial adalah neraka benar-benar membuat tawa Shinobu pecah.

"Kenapa sih lo? Gila ya," ujar Giyuu sinis.

"Gue tau lo ambis banget, anak olimpiade, kepercayaan guru, bahkan lebih dari ketua kelas. Tapi lo gak usah maksain juga," ujar cewek itu sambil menarik buku Giyuu dan membuat cowok itu mengangkat dua alis. "Gue tau lo gak bakal bisa."

Giyuu masih tak paham. Cowok itu kini mengerutkan dahi melihat Shinobu yang perlahan menuliskan jawaban dari soal yang tertulis di papan tulis. 

"Lo nulis jawaban yang salah biar nilai gue jeblok, ya?" 

Shinobu langsung menoleh dengan alis yang hampir menyatu. "Apa sih!? Curiga mulu ya lo sama gue? Di papan tulis kan tugasnya suruh berkelompok 3 orang, ya udah gue satu kelompok sama elo! Kenapa lo selalu nyalahin gue sih, anjir!"

"Emang lo mau satu kelompok sama gue?" tanya Giyuu balik. "Ini tugas sosial, gue introvert. Mui aja gue tawarin satu kelompok sama gue ogah, apa lagi elo."

"Ck, gampang."

"Apanya yang gampang?"

"Oke buat lo mungkin emang gak gampang. Gimana mau damai sama satu kelas, sedangkan lo sama anak Blok H yang lain aja di-bully. Tapi kan kita bisa ngajak yang selain anak Taman Asri, Hiroomi contohnya. Kan dia yang penting tugas kelar, sama siapa aja kelompoknya mau."

Giyuu tertegun mendengar penjelasan panjang Shinobu. Oke, mungkin Giyuu jago IT sampai Kimia. Tapi soal pertemanan? Nol besar.

"Ya udah, selesain sekarang aja gimana? Biar gak buang waktu." ujar Giyuu mengajak. "Tapi gue gak bawa laptop. Mau pake komputer perpus?"

Shinobu mengangguk lalu segera bangkit dari kursinya. Cewek itu mengembalikan kursi yang tadi ia pakai pada tempatnya sebelum mendekati meja Hiroomi. Sedangkan Giyuu mengambil jaketnya berwarna biru muda dari dalam tas.

"Rom, presentasi lingkungan pertemanan bimbingan konseling. Mau satu kelompok sama gue gak? Biar Giyuu yang ngetik." tawar Shinobu tanpa basa-basi. "Selesai hari ini, kok. Mungkin kita jdai kelompok yang paling cepet ngumpulin tugas,"

"Ha?" cowok yang sedang asik bermain game itu pun menoleh dengan menaikkan satu alis. "Selesai pertama? Oke lah ayo, gas." ujarnya sebelum membuka tas dan mengeluarkan payung berwarna hijau gelap miliknya.

Shinobu pun tertegun di tempat. Cewek itu semakin gelisah saat Giyuu akhirnya mendekat dengan menggunakan jaket sambil membawa buku di tangan. Ketiganya berjalan keluar kelas menuju ke perpustakaan, tapi Shinobu berhenti begitu tiba di ujung koridor.

"Kenapa?" tanya ikut menghentikan langkah sementara Hiroomi sudah duluan. "Lo gak bawa jaket? Lo kan pake kemeja putih."

"I-iya, tau," Shinobu memalingkan wajahnya yang memerah begitu cowok itu menyinggung soal kemeja putih. "Gue gak bawa jaket atau pun payung."

Mendengar itu Giyuu pun menghela nafas berat. Cowok itu segera melepas jaket sweaternya. Dan yang membuat Shinobu tertegun adalah saat Giyuu menyangkutkan bagian hoodie jaketnya di kepala cewek itu sebelum langsung berlari menembus hujan dengan telapak tangan di atas kepala yang ia gunakan untuk memayungi diri.

Giyuu itu bisa peduli juga ya?

"SHIN AYO! HIROOMI UDAH NUNGGU!"

"I-iya!" Cewek berambut cepol itu segera tersadar dari lamunannya. Shinobu pun langsung memakai jaket Giyuu dengan benar lalu berlari menembus hujan. Tanpa sadar Shinobu membiarkan bau harum dari sweater Giyuu menempel di tubuhnya.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hi, Shinobu!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang