Chapter 14: Kali Ini Perihal Konstanta Gravitasi
"Materi hari ini cukup sampai sini saja, ya. Saya permisi."
Giyuu mengangguk singkat lalu mulai membereskan buku dan segala alat tulisnya ke dalam tas begitu pengajarnya mulai meninggalkan ruangan. Melihat air hujan yang masih berjatuhan dari langit membuat cowok itu melirik ke jendela.
Cowok itu melangkah mendekat lalu membuka jendela ruangan itu. Seketika bau tanah yang tersapu air hujan pun langsung menyerbak ke hidungnya. Giyuu mengambil nafas panjang lalu menghelanya perlahan.
Ketenangan ini yang Giyuu sukai.
Cowok itu memperhatikan jalanan yang masih basah dari atas sana. Aktivitas penduduk sekitar hotel yang ramai seperti biasa menjadi pemandangan tersendiri bagi Giyuu. Cowok itu menikmati sejenak ketenangan sebelum notifikasi mulai masuk ke ponselnya.
Mitsuri: Woi
Mitsuri: Wkwkwkwk
Giyuu: Elo lagi jamilah
Giyuu: Apa?
Mitsuri: Shinobu kangen elu
Mitsuri: Nih dia lagi pake jaket lu
Mitsuri: Seriusan gaboong gw
Mitsuri: Anak kelas lain sampe tau
Mitsuri: Tanya aja Hide
Giyuu terdiam di tempat membaca pesan dari Mitsuri. Cewek itu sih memang kompor sih, tapi sampai membawa nama si wakil ketua OSIS? Gila.
Giyuu gagal menahan senyumannya untuk terbit. Membayangkan cewek itu memakai hoodie birunya yang jelas kebesaran, menggemaskan. Andai saja Giyuu ada di kelas sekarang.
***
"SIALAN LO JUMINTEN!"
Mitsuri tersenyum lebar tanpa dosa. Begitu Shinobu hendak menjambaknya, cewek itu sudah melompat dari kursi dan menghindar terlebih dahulu. Membuat Shinobu hanya bisa mengumpat dalam hati lalu kembali duduk dengan wajah memerah sebal.
Riko yang juga tahu kelakuan Mitsuri pun tertawa puas. Apalagi sekarang Shinobu melepas jaket Giyuu dengan wajah yang sangat kesal. Untungnya belum ada guru yang masuk ke kelas setelah akhir pelajaran bahasa Inggris tadi, jadi mereka sedikit bebas.
Riko pun akhirnya beranjak dan duduk di sebelah Shinobu. Sedangkan Mitsuri menghampiri meja Hiroomi lalu keduanya terkekeh puas, entah membicarakan apa.
"Lo suka sama Giyuu, Shin?" tanya Riko luwes.
"Ck, enggak jing," umpat Shinobu tak terhankan. "Apa sih pake jaket doang aja heboh. Ujan gini kan dingin, apa salahnya."
Riko mengangguk paham dengan senyum penuh arti. Padahal tadi gadis itu sempat melihat semburat merah di pipi Shinobu saat mengenakan jaket itu. Tapi sepertinya hal itu tak perlu diungkit mengingat ia tidak ingin ada perang dunia di kelas ini.
"Gue kaget juga sih kalo lo sampe naksir sama Giyuu. Dari Akashi terus ke Giyuu, anjir turun drastis banget standar lo kalo sampe beneran," gidik Riko merinding sendiri.
Shinobu hanya mengendus kecil. Cewek itu kemudian melipat dua tangan di atas meja lalu menaruh dagu dia atas lipatan tangannya. Gadis itu merasa sedikit aneh. Meski Riko meledeknya turun selera, namun entah kenapa Shinobu tak terlalu peduli.
Dari dulu Shinobu punya tipikal cowok idaman yang dia mau. Soalnya kadang yang berkelas tinggi belum tentu bisa memahami Shinobu. Dan yang memahami Shinobu tak perlu berkelas tinggi.
Dan Shinobu rasa ia telah menemukannya,
Dalam cerminan seorang Giyuu.
Oke, mungkin bisa dibilang gila dan penuh bualan. Tapi serius, Shinobu sudah memikirkannya beberapa hari terakhir sejak meja kursi di pojok itu kosong. Dan Shinobu rasa efeknya lebih kuat dan menghantamnya begitu keras ketimbang saat melihat Kaneki pulang bersama adik kelas, dulu.
"Kalo gaya tarik dua benda sama dengan konstanta gravitasi umum dikali masa benda dan dibagi jarak dua benda,"
Shinobu merapatkan bibir lalu menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tangan.
"Gue tetep gak suka gue suka fisika dan matem. Tapi sialnya gue suka sama ahlinya di kelas."
Lucu, ya. Gravitasi bumi punyu angka 9,807 meter persekon kuadrat. Giyuu hanya melakukan hal kecil, tapi sudah menarik Shinobu lebih kuat dari itu untuk jatuh lebih dalam.
Shinobu tersentak kecil begitu ponselnya di saku bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Siapa lagi kalau tidak dari grup karang taruna yang tak berbentuk itu? Sialan, Shinobu penasarna juga. Cewek itu mengambil ponsel di saku, lalu melebarkan mata.
Giyuu: Shin
Giyuu: Lu kalo sakit ke UKS aja jgn maksain
Giyuu: Capek kan lo abis latihan
Giyuu: Udah di UKS aja
Shinobu gagal untuk menahan senyumannya. Semburat merah di pipinya menandakan jealas Shinobu menyukai setiap perhatian kecil yang diberikan Giyuu. Bahkan cewek itus seolah sudah melupakan eksistensi Riko yang masih ada di sebelahnya. Shinobu sudah tenggelam dalam dunianya sendiri.
Shinobu: Iyaa
Shinobu: Lu kapan pulang dah?
Giyuu: Sabar elah
Giyuu: Ga sabar pen nonton ya?
Shinobu: Ntah
Shinobu: Kangen hehe
Giyuu: Gw merasa agak jijik:)
Shinobu: Sialan:)
Shinobu: Kumat kan nyebelinnya
Giyuu: Wkkwkw yaudah gw ikutan menajiskan diri
Giyuu: Milea, Dilan juga rindu nih:)
Shinobu: Kok jijik ya:((
Shinobu: Eh gw nonton tau, pas Iqbaal ngomong tu cocok gitu bagus
Shinobu: Tapi kalo elu kok gw malah geli sendiri:((
Giyuu: Itu yg gw rasain tadi wanita jahanam^_^
ps: dilan kepala bapak kao
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Shinobu!✔️
Fanfiction[SPIN-OFF OLIMPIADERS] Giyuu tak pernah mengira jika tugas kelompok akan membawanya menyelam dalam ke kehidupan Shinobu Kocho, si ratu MOS angkatannya yang merupakan teman sekelas cowok itu. Awalnya Shinobu cuma satu dari anak kelas MIPA 8 yang ser...