"Makasih kak! Kapan-kapan aku yang gantian traktir" Junkyu mengangguk singkat
"Besok pulang sekolah, harus mau!" Minju tersedak mendengarnya
Junkyu terkekeh, "Gak mau tahu besok pulang bareng gue terus lo traktir gue. Seperti yang lo tahu, ini pernyataan bukan pertanyaan. Gue pamit!"
"Y-ya, kak!"
Junkyu melajukan motornya. Junkyu sudah pergi tapi Minju masih berdiri di tempat. Jantungnya bekerja 2 kali lipat lagi.
[~•••~]
Hari ini hari jadwalnya kelas Minju untuk olahraga. Kelasnya dapat kelas pagi. Setiap harinya Minju naik bus ke sekolah. Turun dari bus, Minju cukup menyeberang jalan menuju sekolahnya.
Tin!
"Aduh!" Erang Minju
Saat sampai didepan gerbang, hampir saja Minju tertabrak oleh motor. Dan hasilnya Minju terjatuh cukup kuat. Mungkin kakinya terkilir.
"Minju!" Dari sebuah mobil putih keluarlah sosok pemuda tampan, bername tag Kim Minkyu, teman sekelas Minju
Minkyu membantu Minju berdiri. Dan sang pengendara motor pun melepas helmnya dan menghampiri Minju dengan tergesa-gesa.
"Lo gak apa-apa?" Suara yang tidak asing untuk Minju itu membuat Minju mendongakkan kepala
"Kak Junkyu!"
"Maaf gak fokus tadi. Yang mana yang sakit?" Junkyu berjongkok di depan Minju, memindai segala sisi tubuh Minju untuk memastikan apakah ada yang luka atau tidak
"Aku gak pa-pa, kak!" Jawabnya yang tidak di percaya Junkyu sepenuhnya
"Bisa jalan gak? Mau gue gendong aja?" Tawar Minkyu
"Eh?! Apaan lo bocah main nawarin gendong-gendong? Gak perlu. Lagian gue yang hampir nabrak Minju jadi gue yang harus tanggung jawab!" Ucap Junkyu penuh penekanan
"Mending kak Junkyu ke kelas aja deh, Minju biar saya yang bawa. Lagipula kak Junkyu udah minta maaf dan Minju udah maafin. Jadi, selesai!" Junkyu merotasikan matanya malas. Ini yang di sebut mencari kesempatan dalam kesempitan
Minju yang berada di tengah hanya bisa menatap dua laki-laki itu dengan pandangan tidak enak. Minju merasa hawa tidak enak dari keduanya.
Junkyu menahan kesal. Junkyu tahu Minkyu tidak suka jika dirinya mendekati Minju, secara Minkyu juga menaruh perasaan lebih pada Minju. Tapi apa hak Minkyu untuk melarang Minju dekat dengannya? Minkyu kan hanya sekedar suka.
"Lo aja yang ke kelas, Minju biar gue yang urus!" Minju jadi bingung kenapa dua lelaki ini mau saja mengurus dirinya, bukankah merepotkan?
"Gak perlu. Aku bisa sendiri. Makasih semuanya!" Minju berdiri. Sedikit meringis karena dia rasa kakinya sungguhan terkilir
Gadis itu berjalan dengan kaki yang pincang yang tidak ketara, baru beberapa langkah Minju hampir saja dia jatuh jika tidak ada sebuah lengan yang berhasil menopangnya dari belakang. Ketika kepala Minju tertoleh ke belakang, dirinya melihat Junkyu yang menatapnya dengan was-was.
"Jangan keras kepala, cantik. Kaki lo terkilir nanti kalau lo maksain malah semakin sakit. Gue antar, seperti biasa ini pernyataan bukan pertanyaan" Sial, kenapa suara Junkyu terdengar lembut dan tatapannya begitu teduh. Minju rasa dia kembali merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MY BOYFRIEND
Fanfiction(COMPLETE) (SUDAH REVISI) Junkyu itu berandal sekolah, tukang ngardus, ketemu cewek cantik langsung gas. Tapi ujung-ujungnya gak akan bertahan lama. Maka dari itu, sebisa mungkin Minju menjauh dari manusia bernama Kim Junkyu. Tapi, ada aja kejadian...