06

1.4K 247 27
                                    

Dug!

Pyar!

"Apaan tuh?"

Seketika kantin jadi heboh. Akibat batu yang di lempar seseorang dan mengenai kaca kantin. Kantin sekolah berada di pinggir bagian belakang, jadi sangat mudah untuk orang asing melakukan sesuatu, contoh saja seperti tadi. Di riuhnya keadaan, Junkyu bisa melihat Jihoon berlari tergesa-gesa menghampirinya. Detik itu, Junkyu tahu bahwa ada yang tidak beres.

"Junkyu, buat lo" Jihoon menyodorkan sebuah kertas yang tertali dengan batu yang tadi dilempar

Junkyu mengambil alih surat tersebut dari tangan Jihoon. Junkyu yang tadinya tersenyum kini memasang wajah datar saat membaca isi surat tersebut. Tak lama Junkyu menampilkan semirknya.

"Jihoon, tenangin keadaan! Kayanya ada yang mau ketemu sama gue" Jihoon mengangguk dan melaksanakan perintah Junkyu

Minju sendiri hanya dapat bengong mengamati semua yang panik. Belum lagi ucapan Junkyu. Ada apa sebenarnya?

Junkyu mengalihkan pandangan pada Minju. Suara tawanya sontak lolos karena wajah polos Minju, "Gue duluan ya! Lo, kalau udah selesai langsung balik kelas" Sebelum Junkyu melangkah pergi, ia sempatkan untuk mengusap rambut Minju

Minju berkedip beberapa kali sebelum kenyataannya menariknya kembali, "Ada apa sebenarnya?"

"Kak Junkyu mau berantem, mungkin!" Jawab enteng Minkyu

Minju terbelak. Matanya mengarah pada Junkyu yang sudah tidak terlihat dari pandangannya. Entah kenapa perasannya tiba-tiba jadi tidak enak. Minju seakan merasa tidak rela jika Junkyu sungguhan bertengkar.

Entah kerasukan apa, Minju berdiri dan berlari menyusul Junkyu yang saat ini menuju ke gerbang belakang sekolah.

"KAK JUNKYU!" Junkyu berbalik badan. Terkejut karena Minju berlari menujunya dan tiba-tiba memeluknya dengan deru nafas yang tersengal-sengal

Bruk!

Tentu Junkyu mematung. Saat ini dia didekap Minju. Iya, ini nyata bukan bayangan Junkyu. Pemuda itu juga bingung kenapa tiba-tiba Minju memeluknya seperti ini. Padahal tadi di kantin Minju masih bersikap biasa. Junkyu pun bisa merasakan tubuh Minju bergetar. Lantas, tangan Junkyu balik mendekap Minju tak kalah erat.

"Kenapa, hm?" Bisik Junkyu

"Kak Junkyu mau kemana?" Suara Minju terdengar lirih karena wajahnya ia tenggelamnya di dada Junkyu

Merasa tak ada jawaban, Minju mengadah dan menatap Junkyu sendu, "Kak Junkyu mau berantem kan? Emang ada apa sih, sampai-sampai kakak mau berantem? Kak Junkyu mau berantem sama siapa?"

Junkyu terkekeh, kemudian tangannya bergerak menyingkirkan rambut Minju yang menutupi wajah cantiknya, "Enggak kok. Siapa bilang gue mau berantem?"

"Kak Junkyu jangan bohong, kalau kak Junkyu bohong aku marah sama kakak. Jawab jujur, kakak mau kemana?" Tuntut Minju

Junkyu tersenyum. Tangannya menarik dagu agar Minju menatapnya, "Hey! Gue gak bakal kenapa-napa. Biar masalahnya cepat selesai, jadi gue ladenin aja. Gue janji bakal balik dalam keadaan seperti ini, ya cantik!"

Minju melepas pelukannya lalu melipat kedua tangannya di depan dada, "Terserah kak Junkyu. Kalau kak Junkyu masih mau tawuran aku gak mau ketemu kak Junkyu lagi! Aku beneran marah" Minju dengan menghentak-hentakan kakinya meninggalkan Junkyu yang malah tersenyum lebar

"Tenang ju, gue bakal baik-baik aja buat lo" Gumam Junkyu sambil memandang Minju

[~•••~]

[✓] MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang