11

1.3K 222 23
                                    

"Jadi kamu yang namanya Minju?" Tanya Bunda Junkyu sembari meletakan nampan berisi es sirup dan kue bolu

"I-iya tante, Saya Minju"

Bunda tersenyum, "Panggil bunda aja, biar kerasa akrab" Minju mengangguk mengerti

"Junkyu banyak cerita tentang kamu. Jarang lho ada cewek yang Junkyu ceritain ke bunda, jadi bunda penasaran. Eh, ternyata kamu cantik. Junkyu gak bohong berarti. Tapi heran deh, kok kamu mau di deketin Junkyu yang amburadul gini" Junkyu melirik tajam ke arah bundanya

"Bunda, Anak ganteng gini dikatain amburadul" Protes Junkyu

"Kak maksud bunda bukan tampang kakak yang amburadul tapi kelakuan kakak yang amburadul" Minju dan bunda kompak tertawa

"Astaga, Junkyu salah apa ya Tuhan?!" Bunda menampar pelan bibir Junkyu

"Bunda, sakit tahu. Nanti kalau bibir Junkyu gak seksi lagi gimana?" Bunda udah pengen nabok lagi tapi Junkyu keburu narik Minju buat nutupin badannya

Minju cekikikan gak nyangka Junkyu aslinya keju kalau sama bunda nya. Di sekolah aja sok-sokan. Minju jadi kangen sama orang tuanya dan kakaknya. Minju kangen momen-momen bareng-bareng sama keluarganya.

"Hey, kok ngelamun?" Lamunan Minju buyar karena elusan lembut bunda di kepalanya

Minju menggeleng pelan, "Gak pa-pa kok bunda. Minju ngelamun ya tadi? Maaf"

Junkyu tahu Minju ada apa-apa. Terlihat dari mata Minju yang tampak menyembunyikan kesedihan. Beberapa minggu dekat dengan Minju membuat pemuda Kim itu tahu hampir semua sifat Minju. Ingat! Gebetan Junkyu itu banyak dan bermacam-macam. Ada yang kalem kelewat kalem ada yang bar-bar kelewat bar-bar, nah yang normal itu cuman Minju. Jadi yang seperti Minju ini Junkyu sudah tahu, Minju tidak baik-baik aja.

"Cewek kalau bilang gak pa-pa itu pasti ada apa-apanya" Celetuk Junkyu tanpa menatap Minju

"Minju, tahu gak semua penyakit itu berasal dari pikiran? Kalau ada apa-apa cerita sama orang yang Minju percaya daripada nanti kamu jatuh sakit. Bunda juga bisa dengerin cerita Minju. Jangan sungkan kalau mau berbagi ya. Bunda akan senang kalau Minju mau terbuka" Bunda tersenyum begitu teduh. Membuat hati Minju menghangat

Minju menarik nafas panjang, "Bunda, kak Junkyu cerita apa aja?"

Bunda menoleh pada Junkyu sebelum menjawab. Apakah boleh membeberkannya atau tidak. Putranya itu memberikan sebuah senyum singkat, menandakan bahwa bunda boleh mengatakan segalanya.

"Banyak. Junkyu udah cerita semua yang Junkyu tahu tentang kamu, kenapa?"

Minju tersenyum kecut, "Termasuk, keluarga Minju?"

"Termasuk keluarga kamu. Ada apa? Kamu mikirin keluarga kamu?"

Minju menunduk dengan senyuman, "Minju, kangen mereka!" Lirihnya

Bunda dan Junkyu saling bertukar tatap. Sebagai seorang ibu tentu bunda tahu bagaimana perasaan Minju saat ini. Perasaan itu mungkin memang bisa tiba-tiba muncul.

"Minju, bisa nemuin mereka. Bunda yakin keluarga Minju juga kangen Minju"

"Tapi bunda, Minju gak berani ketemu mereka, Minju udah nyakitin hati papa sama kak Doyoung" Bunda menggeleng kemudian menghadapkan wajah Minju ke wajahnya

"Gak ada orang tua di dunia ini yang benci sama anaknya sendiri. Mumpung keluarga kamu masih ada, temui mereka. Temui papa dan kakak kamu, baru nanti kalau kamu sudah berdamai dengan keadaan kamu bisa menemui mama kamu. Junkyu juga merasakan apa yang kamu rasakan, tapi Junkyu berhasil berdamai dengan keadaan. Dan lihat dia sekarang, kelewat bahagia kan? Bunda yakin, mereka juga kangen sama kamu"

[✓] MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang