Tiga hari telah berlalu dan hubungan Junkyu dan Minju masih sama, tidak ada perkembangan. Minju yang terlalu lelah dengan sikap Junkyu yang seenaknya dan Junkyu yang masih di pengaruhi api kecemburuan. Dan selama ini juga, baik teman Junkyu dan Minju sudah berusaha sebaik mungkin untuk membuat sejoli itu berbaikan. Padahal marahan tidak boleh lebih dari 3 hari.
Tok! Tok!
"Minju ayo sarapan!" Itu suara ayahnya yang sejak tadi memanggil sang putri untuk keluar namun tampaknya Minju tidak ingin keluar dari kamar
Doyoung yang sudah siap untuk berangkat ke kampus, tak sengaja melihat ayahnya yang berdiri sambil menyuruh Minju keluar. Doyoung heran sudah hampir jam 7 tapi Minju belum bangun. Padahal hari ini dia sudah masuk sekolah seperti biasa.
"Pa, Minju belum bangun?" Papanya hanya menggeleng lemas
"Dari tiga hari yang lalu papa lihat Minju beda ya doy, kaya gak semangat gitu. Apa lagi ada masalah?" Doyoung pun memikirkan hal yang sama. Pasalnya sejak Minju pulang dengan keadaan basah kuyup karena hujan Doyoung sudah yakin Minju sedang tidak baik-baik saja. Doyoung sudah berkali-kali bertanya tapi Minju selalu menjawab dia baik-baik saja. Satu lagi, jaket yang dikenakan Minju, Doyoung tidak pernah melihat jaket itu
Ya, Minju memilih menutupi masalahnya dengan Junkyu. Minju yakin jika Doyoung tahu Junkyu akan habis di tangannya. Lebih baik Minju urus sendiri.
"Minju, Kamu gak sekolah?" Sekarang Doyoung yang berjalan mengetuk pintu kamar Minju, "kamu gak papa kan? Minju, seenggaknya jawab kakak ju"
Doyoung mendorong pelan pintu kamar Minju ternyata tidak terkunci. Doyoung dan sang papa langsung menghampiri ranjang Minju. Doyoung dan sang papa membulatkan matanya. Minju dengan wajah pucat dan badan menggigil terbaring lemah di tempat tidur. Papa langsung mengecek suhu badan Minju, dan ternyata Minju demam.
"Doy, kita bawa ke rumah sakit sekarang. Papa siapin mobil kamu gendong Minju" Perintah sang kepala keluarga
"I-iya pa" Doyoung langsung menyibak selimut Minju dan menggendong Minju
[~•••~]
Junkyu termenung di dalam kelasnya. Hari ini Junkyu seperti malas melakukan apapun. Bahkan untuk beranjak pergi dari kelas dia sangat malas padahal dari kemarin malam perutnya belum terisi makanan hanya air putih saja yang dia konsumsi. Junkyu rindu Minju. Iya, Dari kemarin memang Junkyu memikirkan Minju. Junkyu ingin menemui Minju tapi egonya terlalu besar.
"Kak Junkyu!"
Panggilan itu membuat tubuh Junkyu menegang. Suara itu, itu adalah suara Olivia. Benar saja gadis manis itu sudah berjalan ke arah Junkyu dengan senyuman yang sangat membuat Junkyu muak. Jika ada Chani disini sudah pasti mulut pedas Chani langsung menyemprot Olivia.
"Ngapain lo disini?" Tanya Junkyu datar
"Aku? ya sekolah lah, masa ngamen. Kantin yuk kak!" Dengan santai tangan Olivia melingkar ke tangan Junkyu
"Gue gak lapar, lo sendiri aja!" Junkyu dengan pelan menurunkan tangan Olivia yang sembarangan melingkar ke tangannya. Aset Minju ternodai
Brak!
"KIM JUNKYU!?"
Kedua orang itu spontan menoleh ke arah pintu. Jihoon dan Chani datang dengan wajah panik.
"Junkyu, nanti gak jadi latihan, kata bang doy--" Kata Chani dipotong oleh Olivia
"Latihan apa kak?" Sahut Olivia
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MY BOYFRIEND
Fanfiction(COMPLETE) (SUDAH REVISI) Junkyu itu berandal sekolah, tukang ngardus, ketemu cewek cantik langsung gas. Tapi ujung-ujungnya gak akan bertahan lama. Maka dari itu, sebisa mungkin Minju menjauh dari manusia bernama Kim Junkyu. Tapi, ada aja kejadian...