MATURE CONTENT!
Ketika sebuah kesalahan dan penyesalan membuatmu tersadar. Tak ada yang harus dilakukan lagi selain membenahinya.
Ethan menatap lekat Cherry yang tertidur dalam rengkuhannya. Perutnya yang semakin membesar akhir-akhir ini agak merepotkan nya. Cherry menjadi kesulitan menemukan posisi tidur yang nyaman.Sering juga Cherry terbangun tengah malam karena haus ataupun lapar. Saat seperti itulah Ethan bergerak cepat mengambilkan apa yang Cherry butuhkan. Cherry harus mendapatkan yang terbaik...setelah kehamilan pertama yang dia jalani seorang diri tanpa Ethan.
Andai ada yang menjual sebuah mesin waktu, pasti Ethan akan membelinya. Berapapun. Walaupun harus mengorbankan seluruh hartanya. Dia ingin kembali di suatu masa saat dia seharusnya mendampingi Cherry, bukan malah membuang kepercayaan terhadap istrinya itu. Sering Ethan merutuki kebodohannya. Tapi dia memilih tak berlarut - larut. Sekarang...yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik untuk Cherry dan dua buah hatinya, juga untuk calon bayi yang sebentar lagi akan merasakan hangatnya dunia.
Cherry menggeliat. Ethan mengusap-usap perut Cherry dengan tangan kanannya. Tangan kirinya terasa kebas namun semua terbayar hanya dengan melihat wajah sang istri yang terlihat damai. Cantik dengan pipi yang lebih berisi.Ethan mengulas sebuah senyuman ketika teringat betapa Cherry cemberut menatap tampilan wajah dan tubuhnya dalam cermin. Berulangkali Cherry mengempeskan pipinya agar terlihat tirus, namun akan dengan cepat kembali seperti semula.
Kata-kata menghibur dari Ethan sama sekali tidak bisa mengembalikan mood Cherry yang turun naik. Hanya dengan rengkuhan dan membiarkan Cherry merasai aroma tubuhnya, bisa membuat Cherry merasa lebih baik.Pernah suatu hari Ethan dibuat khawatir saat Cherry menelpon sambil menangis tapi menolak mengatakan apa alasannya. Ethan berpikir terjadi sesuatu yang serius. Namun begitu tiba di rumah...Semua bermuara pada Cherry yang menangisi sedikit timbunan lemak di pinggang belakangnya akibat lonjakan berat badan yang memang agak berlebih selama kehamilan kali ini.
Cherry bahkan membanting pintu kamar dengan keras ketika Ethan tergelak saat tahu alasan Cherry menelponnya sambil menangis. Dan hasilnya Cherry tidak mempan dengan bujukan dari siapapun penghuni mansion. Juga dari anak-anaknya. Mungkin Cherry akan luluh dengan Dean ataupun Lucy, tapi sayang mereka berdua sedang berada di apartemen mereka. Dan akhirnya Cherry keluar kamar hanya setelah Philip datang berkunjung dan berjanji akan membuatkan Cherry makanan yang enak tanpa membuatnya gemuk.Guess what...Philip bahkan harus duduk di depan pintu selama lebih dari 30 menit untuk mendengarkan Cherry yang bercerita sambil menangis dari balik pintu kamar. Begitu keluar Cherry langsung memeluk Philip. Matanya berkilat marah pada Ethan yang berdiri di samping Philip. See...hormon kehamilan yang sangat aneh.
Cherry baru mau mendekat pada Ethan ketika beranjak tidur. Tak akan bisa marah terlalu lama karena Cherry mencandu pada aroma Ethan. Cherry terdiam dalam rengkuhan Ethan hingga pagi menjelang dengan tangan Ethan yang kebas sampai tak bisa di gerakkan utuk beberapa saat. Bahkan Ethan yang terlihat tak nyaman seperti itupun sanggup membuat Cherry menangis. Benar - benar merepotkan karena setelah menangis Cherry...you know what? Dia agak susah dibujuk.Agak menjengkelkan mungkin untuk beberapa orang yang tidak mengerti betapa hormon kehamilan itu tak tertolak sedikitpun. Ethan justru sangat bahagia sikap Cherry sedikit merepotkan. Ethan menjadi merasa sedikit berguna saat istrinya tersenyum.
"Jam berapa ini?" Suara Cherry menyentak Ethan.
Ethan menoleh ke atas nakas di samping ranjang. Melihat jam.
"Hampir dini hari, tidurlah lagi." Ethan mengusap lengan Cherry sambil mengeratkan dekapannya.
"Aku ingin bercinta sekarang." Cherry berbisik tanpa membuka mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERRY, UNDENIABLE DESIRE (SUDAH TERBIT)
RomancePria 28 tahun bertitel dokter itu bernama Ethan William Leandro. Menjadi saksi bisu pengkhianatan ibunya terhadap ayahnya, membuat dirinya tidak perduli pada cinta. Dia mengabaikan hatinya dan membiarkannya asing pada perasaan itu selama bertahun-ta...