PROLOG (1)

12.8K 723 66
                                    

Keep Calm.

Tetaplah sehat kalian semua. Menapak lah di jalan berbunga.

Temukan keseruan dalam naskah Leandro Series selanjutnya

Temukan keseruan dalam naskah Leandro Series selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Cherry menatap mobil di depannya dengan pandangan kalut. Beberapa goresan dalam terlihat di permukaan bagian samping
mobil itu!!

Pandangannya beralih pada laki-laki yang berdiri di depan mobil sambil bersedekap. Tatapan dinginnya mengintimidasi. Sangat kontras dengan wajahnya yang tampan luar biasa. Mereka sedang menunggu seseorang dari bengkel mobil yang baru saja dihubungi laki-laki itu. Setelah itu, mereka atau tepatnya laki-laki itu akan membuat perhitungan berapa total ganti rugi yang harus diberikan Cherry untuk memperbaiki kerusakan mobil itu.

Ya!

Cherry ceroboh sekali waktu melajukan sepeda kesayangannya hingga menabrak mobil Lamborghini milik laki-laki di depannya itu. Padahal mobil mewah itu sedang terparkir manis di depan kafe tempatnya bekerja. Cherry mengusap peluh yang membasahi pelipisnya.

Matahari lumayan terik ditambah tatapan dingin laki-laki di depannya itu sukses membuatnya berkeringat lebih lagi. Dari ujung matanya dia bisa melihat laki-laki itu mungkin berumur sekitar 28 atau 29 tahun. Bertubuh tinggi, bersih, rambut hitam kecokelatan agak ikalnya sedikit berantakan, mengenakan celana bahan hitam, kemeja kotak-kotak warna biru tua, dan tadi dia melepaskan sebuah jas putih...mirip yang sering dipakai para dokter.

Aaah...ya! Mungkin dia seorang dokter, batin Cherry.

Laki-laki itu sangat tampan dengan rahang tegas dan bibir yang penuh. Bentuk badannya luar biasa bagus. Luar biasa tampan seandainya tatapan matanya tidak dingin dan segelap malam.
Cherry memukul jidatnya pelan, malu dengan lamunan tak pentingnya.

Laki-laki itu masih menatapnya. Diam. Marah atau tidak Cherry tidak tahu. Yang Cherry tahu dia risih dengan tatapan mengintimidasi dari laki-laki itu. Rasanya dia rela bumi menelannya mentah-mentah dan menenggelamkannya di lapisan paling dasar keraknya daripada harus menerima tatapan gelap itu.

God...damn! Kenapa orang dari bengkel lama sekali?

Sementara itu...

Ethan tertawa dalam hati melihat tingkah gadis yang baru saja menabrak mobilnya itu. Kelihatan sekali dia mencoba bersikap tenang menyembunyikan kegugupannya. Keringat mengalir
dari pelipisnya dan gadis itu mengusapnya dengan punggung tangannya.

Gadis itu tidak terlalu cantik atau punya tubuh semolek model, tapi dia punya kaki jenjang yang indah dan mata cokelat yang teduh. Rambut lurus sebahunya dia ikat asal. Mata cokelatnya bersinar cerdas. Sekarang gadis itu masih memakai seragam kerjanya. Sebuah t-shirt putih pas di badan dan sebuah rok kilt di atas lutut mengekspos kaki indahnya. Sebuah tas selempang abu-abu
tersampir di pundaknya. Kulitnya tidak putih pucat, tapi kuning langsat dan terlihat kenyal. Rambut halus terlihat serasi di kaki dan tangannya. Rambut tipis yang membuat kulit gadis itu terlihat eksotik. Ethan langsung yakin gadis itu berdarah campuran. Entah dari mana tapi keyakinan Ethan sangat kuat. Gadis itu bukan berasal dari negara itu.

CHERRY, UNDENIABLE DESIRE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang