La Vendetta (27)

3K 426 19
                                    

"Bodoh kalian semua!"

Salvatore Valentinetti berteriak pada anak buahnya. Empat pemimpin anak buahnya telah terkapar bersimbah darah di halaman belakang mansionnya di Palermo.

Para pria yang berjajar di depan Salvatore hanya bisa terdiam. Pukulan dan umpatan dari Salvatore mengalun bagai musik pengantar tidur siang.
Kehilangan besar-besaran terjadi secara bersamaan menjadikan Salvatore begitu murka. Satu persatu rekan bisnis haramnya meninggalkan dia begitu tahu telah terjadi pembakaran besar-besaran gudang penyimpanan heroin dan berbagai jenis narkotika miliknya. Orang-orang yang dulu dekat dengannya mulai sulit dihubungi. Kalau pun mau menjawab telepon maka mereka akan mengumandangkan berbagai macam alasan untuk mengakhiri pembicaraan. Tidak hanya itu, penyergapan di berbagai lini atas mobil dan kapal yang membawa barang haramnya membuatnya semakin kehilangan pamor.

Salvatore berteriak dan memaki sambil masuk ke ruang kerjanya. Pintu berdebum keras menyisakan para pengawal yang tak lama kemudian keluar dari mansion itu. Semua pergi untuk mencari kehidupan baru. Menjilat ke tempat lain yang lebih menjanjikan. Untuk apa bertahan pada seorang yang telah bangkrut total? Betapa semua loyalitas yang selama ini mengerubungi Salvatore tak lebih dari kepura-puraan belaka. Bagai desisan ular yang pada akhirnya mematuk dengan bisa yang mematikan, semua orang pergi menjauh membiarkannya menggelepar menanti kehancuran.
Salvatore menenggak Martininya. Entah sudah berapa gelas dia kucurkan melalui tenggorokannya. Salvatore tengah duduk di kursi kebesarannya ketika sebuah panggilan telepon menyapa lewat ponselnya. Salvatore mengangkat telepon yang ternyata berasal dari kepala pelayan di rumah peristirahatannya di Tuscany.

Salvatore melempar ponselnya ke dinding ruang kerjanya hingga hancur berkeping-keping.
Rumah peristirahatannya tak bersisa lagi karena kebakaran hebat yang tengah terjadi sekarang. Pihak pemadam kebakaran menemukan beberapa jasad korban kebakaran. Empat laki-laki dan dua orang wanita. Salah satu wanita diyakini sebagai Hillary Ross Valentinetti.

"Aaaarghh...persetan dengan wanita sialan itu, biar saja dia mati dan membusuk di neraka jahanam."

Salvatore kembali berteriak kalap.
Jauh di lubuk hatinya, kebencian pada Hillary tertanam. Kebencian yang bersanding dengan rasa cintanya yang membutakan. Bukan dia tidak tahu bahwa Hillary masih sangat mencintai mantan suaminya Edward Leandro. Bahkan dia sudah begitu muak saat Hillary menyebut nama Edward dalam tidurnya hampir setiap malam. Salvatore yakin bahkan saat bercinta dengannya pasti yang terbayang di benak Hillary adalah bercinta dengan Edward. Salvatore sangat muak, tapi cintanya pada Hillary membutakan mata hatinya. Dia menutup matanya, menutup hatinya, dan hidup seakan cinta Hillary dalam genggamannya.

Sekarang semua telah hancur. Tak menyisakan apapun. Seluruh bisnisnya hancur hingga ke sulur-sulur yang terkecil dan tersembunyi. Seluruh orangnya kocar-kacir mencari selamat sendiri-sendiri. Semua koleganya berpaling. Semua yang mengaku teman mendadak menjadi orang asing baginya.

Salvatore menenggak minuman dari gelas ke sekian, ketika dobrakan di pintu mansion mewahnya terdengar. Di ambang kesadarannya yang kian menipis, dilihatnya pria-pria berseragam mengarahkan senjata mereka ke arahnya.
Kemana para pengawal dungu itu, batin Salvatore.
Kesadarannya hilang, bersamaan di seretnya tubuh Salvatore menuju sebuah mobil kepolisian Italia.

--------------------------------

Sebulan setelah pembasmian besar-besaran...
Perjalanan panjang dari bandar udara Belgrade Nicola Tesla, Beograd ke bandar udara John F Kennedy, New York nyatanya membuat Zach dan Alex cukup lelah hingga terlelap dalam gendongan Ethan.

Sebuah limousine berwarna putih telah menunggu dengan pengawalan sebuah Range Rover hitam lengkap dengan lima orang pengawal di bawah pimpinan langsung Collin Anderson.
Ethan masuk ke dalam mobil dan merebahkan dua jagoannya di jok khusus anak-anak yang sudah di persiapkan dalam mobil.

CHERRY, UNDENIABLE DESIRE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang