Tatapan Brad tertuju pada leher Hailey. Pantas saja Jacob begitu geram.
Hailey masih saja tak mengerti.Brad mengusap leher Hailey.
"God! Aku akan menikahi mu secepatnya." Brad menggeram. Merutuki keteledorannya sendiri.
"Dad...dia orang yang sangat kuno. Dia menyayangiku...sangat. Apalagi sejak Mom meninggal. Hal seperti ini adalah hal yang serius buatnya." Hailey terbata begitu menyadari tindakan mereka yang agak melewati batas.
"I love you. Aku harus kembali ke New York secepatnya..kau tahu...aku akan mengurus semuanya...segera."
Hailey menggeleng cepat. New York? Brad akan kembali ke kota itu? Apa jaminannya dia akan kembali lagi ke Banff? Dia? Dia hanya gadis dari kota kecil yang di jatuhi cinta oleh pria yang menjadi idaman banyak wanita! Hailey menggeleng lagi. Sibuk dengan pikirannya sendiri. Brad merengkuhnya dalam pelukan.
"Baiklah. Mr Park akan mengurus semuanya. Aku akan menikahimu minggu ini." Brad mengurungkan niatnya seakan mengerti kekhawatiran Hailey.
Brad mencium puncak kepala Hailey dalam. Gadisnya. Calon istrinya. Akan membuatnya selalu mengalah dalam segala hal. Brad sadar, bagaimanapun Hailey masih terlalu muda. Katakanlah pemikiran Brad terlalu picik. Dia tidak mau menunggu Hailey berusia dua puluh tahun atau lebih dengan resiko kehilangan Hailey di kemudian hari."Usiaku 18 tahun bulan depan." Meyakinkan dirinya bahwa dia sudah cukup dewasa untuk menikah.
Brad tertawa. Masih muda sekali batin Brad. Sungguh kelak pernikahannya tak kan pernah mudah. Tapi...demi apapun! Brad tak kan melepaskan Hailey. Persetan apa anggapan orang. Selama Hailey mencintainya, terserah apa kata orang. Selama Jacob mempercayakan Hailey padanya, tak peduli berapa banyak orang yang mencibir.Brad melepaskan rengkuhannya. Meminta ijin pada Hailey untuk menelpon seseorang. Brad melangkah menuju teras rumah. Menelpon Mr Park yang terkaget-kaget namun dengan segera mengatakan siap melaksanakan tugas. Brad berbalik dan mendapati Hailey berdiri di balik pintu.
Aaaah...mengapa semua tingkah gadis ini begitu menggemaskan di mata Brad? Brad menghampiri Hailey. Memegang kedua tangan Hailey dan meletakkannya di dadanya. Mata indah Hailey menatap Brad dalam. Sebuah kecupan dalam Brad sematkan di kening Hailey.
"Aku tergila-gila padamu...kau tahu?"
"...."
"Aku ingin menandaimu sebagai milikku secepatnya, agar tidak ada orang yang berani mengganggumu." Brad berujar tegas sambil merengkuh Hailey erat.
"Pulanglah... kita bertemu besok di kafe Nyonya Carson." Hailey berbisik lirih sambil mengelus rahang Brad.
Brad tersenyum. Merasai tangan halus Hailey yang mengusap rahangnya berulangkali. Tangan Hailey berpindah mencengkram pinggang Brad ketika Brad mencium bibirnya. Ciuman selamat malam yang seharusnya hanya sekilas menjadi begitu lama ketika bibir Hailey bergerak membalas.
"Baiklah..aku pulang sekarang. Sleep tight, okay?"
Brad berbisik ketika akhirnya melepaskan bibir Hailey dengan enggan. Bibirnya menyematkan sebuah kecupan dalam di kening Hailey. Hailey mengangguk dan mengantarkan Brad hingga ke pagar rumah. Hailey berbalik begitu mobil Brad hilang dari pandangan matanya. Kakinya melangkah pelan menuju kamarnya. Bibirnya menyunggingkan senyum. Brad begitu manis. Tak henti menciumnya. Bibir Brad masih terasa hangat di sana sini.
Hailey menghembuskan napasnya kasar. Bagaimanapun juga dia harus tetap fokus pada ujian akhirnya. Entah apa yang ada di benak sang Ayah ketika meminta Brad untuk segera menikahinya. Tapi dalam segala hal, Hailey begitu percaya pada Ayahnya.
Hailey gadis yang sangat pintar. Tapi di sisi lain dia adalah gadis yang memimpikan sebuah pernikahan di usia muda. Kathleen menertawakannya dan bertanya apakah dia gila? Saat itu Hailey bercerita bahwa dia berkhayal suatu hari nanti seorang Pangeran berkuda putih akan menjemputnya, dan Pangeran itu sudah hadir dalam mimpinya.
Siapa yang tahu suratan Tuhan? Pangeran itu benar hadir di hadapannya. Ingin menikahinya dan membawanya keluar dari Banff. Bukan semata karena Hailey ingin keluar dari kota kecil itu dan menjelajah dunia, tapi Hailey benar-benar jatuh cinta pada Brad. Mengabaikan kenyataan bahwa dunia akan berkata dia gila karena Hailey sadar selisih umur mereka begitu banyak. Bukan pula karena tak ada sebayanya yang mencoba mendekati Hailey untuk sesuatu yang lebih, tapi...Hailey benar-benar jatuh cinta pada Brad bahkan jauh hari sebelum mengenal Brad.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERRY, UNDENIABLE DESIRE (SUDAH TERBIT)
RomansaPria 28 tahun bertitel dokter itu bernama Ethan William Leandro. Menjadi saksi bisu pengkhianatan ibunya terhadap ayahnya, membuat dirinya tidak perduli pada cinta. Dia mengabaikan hatinya dan membiarkannya asing pada perasaan itu selama bertahun-ta...