6. Menerima

126 19 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya^^

"Cinta itu menerima. Entah menerima kekurangan atau kelebihan. Semua orang pasti memiliki masa lalu, begitu pun aku dan kamu―Mark."
―Kang Mina

.

.

.

.

.

Di tengah keadaan genting karena hilangnya Mina. Seisi rumah keluarga Kang di kejutkan dengan kedatangan gadis yang siang tadi di kabarkan menghilang oleh Mark. Mina dengan santai memasuki rumah, menatap Jihyo, Daniel dan In-Na.

Mina tersenyum, "Halo tante" sapanya pada In-Na. Daniel menyernyit, sedangkan Jihyo kini menarik putrinya untuk duduk. Tangannya terus memeriksa tubuh Mina, memastikan bahwa putrinya tak memiliki luka sekecil apapun.

Jihyo menghela napas lega, "Syukur kamu gapapa nak" Jihyo membelai kepala Mina begitu pun In-Na.

"Dari mana kamu? Ilang kok sebentar" cibir Daniel, Jihyo melotot, "Ga ada bersyukurnya kamu pa, anak pulang abis di culik juga" ketus Jihyo pada suaminya.

"Anak kamu kebiasaan, kalo punya musuh, masalah selalu di simpen sendiri" balas Daniel tak kalah ketus. Mina yang melihat pertengkaran kecil antara Mama Papanya pun menghela, "Kalian apa sih, ada tante In-Na juga, malu tau" kata Mina mengingatkan.

In-Na tersenyum, "Kamu gapapa kan? Tadi kata Mark kamu ilang, di culik" kata In-Na khawatir. Mina menggeleng, "Di culik kok, sebentar" Mina tertawa.

Dua wanita berumur itu sibuk menanyakan ini itu pada Mina, lain hal nya Daniel yang langsung menghubungi Minhee untuk segera pulang. Setelah menghubungi putra sulung nya, Daniel menghampiri Mina yang sedang duduk manis dengan segelas jus mangga di tangannya.

Daniel menghela, "Sebenernya kamu kemana?" tanya Daniel. Mina menggeleng pelan, "Ke rumah bunda Yoona pa"

"Y-YOONA?!" suara Jihyo naik beberapa oktaf. Membuat In-Na yang berada di samping Mina sedikit terkejut.

"Yoona kamu bilang?" desis Daniel. Mina mengangguk, "Mau apa kamu ke sana? Kamu di ancam lagi?" tanya Daniel mencoba tenang.

Mina menggeleng pelan, "Engga papa"

"Kamu masih berhubungan sama Jaemin?"

"Jangan masuk ke lingkaran hidup mereka lagi Na, mama ga mau kamu kenapa-napa"

"Untuk dapetin kamu aja susah setengah mati nak, mama ga ikhlas kalau mereka rusak kamu seenaknya kaya gini" isak Jihyo. Oke baiklah, setelah bertanya dan melarang, mama nya itu malah menangis.

Mina paham, sangat paham soal mama papa nya yang mungkin saja marah dan melarangnya untuk berhubungan dengan keluarga Na, tapi karena Mina tau bahwa yang menjadi masalah bukan lagi mereka, Mina tak mempermasalahkan.

Mina mengelus pundak sang ibunda, "Mama, mereka baik kok sama aku" Jihyo menggeleng.

"Mereka ga baik Na, mereka hampir berhasil ambil kamu dari kami―"

"Mama kamu bener, dengerin mama sama papa" potong Daniel setuju dengan perkataan istrinya. In-Na yang tak ingin ikut campur pun hanya diam, meski dirinya sudah memiliki persahabatan cukup lama dengan orang tua Mina, tapi ia pun tak memiliki hak sejauh itu untuk ikut campur.

[2] REVOIR [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang