4. Permulaan

143 19 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya^^!

Happy Reading!

.

.

.

.

.

"B-bunda" wanita paruh baya itu menoleh di ranjang kamarnya. Tatapan matanya kosong melihat menantunya sendiri dan tanpa senyuman, ia masih cantik seperti empat tahun lalu saat Mina terakhir meninggalkan Korea.

Mina dapat melihat, wanita yang selalu ia sebut bunda itu tak merespon perkataan Saeron. Walau Mina berada di belakang Saeron, tapi dirinya bisa melihat jelas wajah Yoona. Ya, Yoona, bunda dari mantan kekasihnya.

Entahlah, kenapa juga Mina mau menuruti permohonan Saeron untuk datang ke rumah itu setelah sekian lama. Tak banyak perubahan dari rumah yang besarnya hanya seperempat dari rumah Mina.

Mina mengikuti langkah kaki Saeron, setelah masuk, Mina bisa melihat sosok lain di kamar itu. Papa Na, dan Na Jaemin tentunya. Mina dapat menebak ekspresi terkejut dari Na Goongmin dan Jaemin, walau Jaemin benar-benar bisa menutupi keterkejutannya dengan baik.

Saeron tersenyum melihat ibu mertuanya yang sudah tak lagi melirik dirinya, "Bunda, aku bawa anak bunda" Mina menyernyit, anak?, batinnya. Kemudian, Yoona menoleh kembali, kali ini dengan senyuman yang mengembang lebar dan manis.

Yoona menggeser duduknya, senyumannya sangat terlihat bahagia, "M-mana anak bunda?" Yoona mencengkram pergelangan tangan Saeron dengan lemah. Saeron sedikit menggeser tubuhnya, menampilkan Mina yang berdiri tegap.

Wanita itu memang masih cantik, hanya saja terlihat agak pucat dan lebih kurusan, pipinya pun terlihat sangat tirus. Mina sedikit gugup sekarang, Yoona menatapnya dalam.

Saeron melepaskan cengkraman Yoona pada pergelangan tangannya, mendorong sedikit tubuh Mina agar maju mendekati Yoona. Mina tersenyum manis setelah berada di hadapan Yoona, walau Yoona malah menatapnya dengan sendu.

Yoona menarik tangan Mina, mengelus surai cokelat sebahu Mina, bibirnya terlihat bergetar. Jujur saja, Mina sangat merindukan sisi keibuan dari Yoona sejak lama.

"M-mina?" beo Yoona dengan senyum getir, Mina mengangguk. Kini kelopak matanya sedang berusaha mati-matian menahan cairan bening yang siap meluncur, entah mengapa rasanya sedih sekali melihat Yoona dalam keadaan seperti ini.

Yoona memeluk erat tubuh ramping Mina, "Bunda kangen, b-bunda cari kamu t-terus Na" Mina menggigit bibir, ia menatap Na Goongmin yang kini menatapnya juga.

"Kamu kemana aja? K-kenapa ga pernah ke rumah bunda?" tanya Yoona sembari melepaskan pelukannya, "Jangan diem aja, kamu ga seneng ketemu bunda? Kamu ga kangen bunda, hm?" Yoona mengelus pipi Mina.

Mina meraih tangan Yoona, menciumnya lalu menggenggamnya, "Aku kangen juga sama bunda, maaf karena terlalu lama pergi" ujar Mina.

Ungkapan yang memang Mina katakan dengan jujur itu menuai air mata dari Yoona, jangan tanya bagaimana keadaan Jaemin, Saeron dan Na Goongmin sekarang. Ketiga nya menangis juga, melihat Yoona yang terlihat lebih memiliki semangat sekarang.

[2] REVOIR [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang