Halo! Gemes banget rasanya pengen lanjutin kisah Mina sama Mark. Aku harap, endingnya kemarin dapet feel nya ya, huhu😭. Sekali lagi aku mau ingetin, kalo di dalam cerita ini murni karangan dari penulis ya, ga ada sangkut pautnya sama dunia real dari para idol yang ku pakai jadi visual.
Juga, aku harap kalian bisa lebih menghargai ya. Ga mudah juga buat bikin cerita, disaat lagi kehabisan ide, kehabisan kosa kata, saat itulah aku ngerasa capek banget, tapi tetep pengen lanjutin karena sayang dan aku pikir 'mungkin di luar sana banyak yang pengen cerita ini lanjut dan suka sama cerita ini'.
Dan juga, bagi yang belum baca Unendlieche Liebe yang pertama, disarankan baca dulu yang pertama ya, karena mungkin nanti bakal bingung sama alur cerita ini, atau gimana asal usulnya bisa kaya gini.
Oke sekian deh. Jangan lupa vote dan komen, oke? Aku bener-bener seneng kalo ada yang komen, kalau aku ga balas komenan kalian, maaf ya, itu karena aku sendiri bingung harus bales apa saking senengnya.
So,
Happy Reading!
.
.
.
.
.
Suara langkah kaki terdengar di sepanjang lorong salah satu kampus ternama di Seoul. Membuat siapapun yang ada di lorong menatap ke arahnya, mengagumi dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Sepatu berwarna putih dipadukan dengan kaus kaki hitam, membuat kulit betisnya terlihat jelas bersih tanpa luka, kecuali bekas luka di dengkul nya saat masih di sekolah menengah, sekarang lebih terlihat seperti tanda lahir sebenarnya.
Rambut sebahunya yang berwarna cokelat terlihat bergelombang. Kemeja berwarna putih dengan baju rajutan berwarna ungu, menambah kesan manis pada si pemilik. Senyuman yang selalu merekah, membuat dirinya di jadikan objek pembicaraan para mahasiswa atau mahasiswi di lorong.
"Permisi" kata nya saat sampai di ruang dosen.
"Oh! Nona ternyata sudah datang, mari saya antar" dosen muda bernama Bae Suzy itu pun berjalan mendekati gadis yang berumur 10 tahun di bawahnya itu, namun gadis itu lahir dengan sendok emas di mulutnya.
"Kapan nona sampai ke sini?" tanya Suzy sembari terus menuntun memberikan arah pada gadis itu.
"Kemarin. Tapi baru hari ini saya bisa mampir" ujar gadis itu. Suzy tersenyum ramah dengan anggukan kecil.
"Kelasnya yang itu nona. Dia rajin, dan kebetulan kelas sedang kosong tidak ada dosen, jadi nona bisa langsung masuk saja. Lagi pula, siapa yang berani dengan putri investor terbesar kampus ini?" goda Suzy membuat gadis itu tertawa pelan lalu berterimakasih dan pamit memasuki kelas.
Sejenak dirinya terdiam di depan pintu. Menetralkan jantungnya yang berdegup kencang, sangat tak sabar dan sangat gugup. Gadis itu meraih gagang pintu, menekannya kebawah dan membukanya.
Cklek
Gadis dengan netra cokelat itu terdiam, terkejut dengan apa yang ia lihat saat membuka pintu.
"M-mina?" beo Mark dengan suara yang sangat khas.
"Em, h-hai?" Ya, gadis itu Mina. Dirinya datang ke kampus Mark. Bukan tanpa alasan, hanya saja dirinya ingin memberikan kejutan pada Mark. Karena memang dirinya tak pernah berkomunikasi dengan Mark selama 4 tahun dirinya berkuliah di negeri orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] REVOIR [COMPLETED]✔
Fanfiction*BAGIAN KEDUA DARI UNENDLICHE LIEBE* PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!! "Tuhan mempertemukan kita kembali, setelah memisahkan kita selama bertahun-tahun. Banyak rasa sakit, penantian juga harapan yang terluka. Tapi aku mencintaimu." -Kang Mina "Aku tak...