Jangan lupa vote dan komen ya^^
"Jika memang ini hari terakhir untukku. Tapi akan ku pastikan Mark tidak akan berlari kearahmu. Jangankan berlari, menoleh dan melihat wajahmu saja akan membuatnya mual. Maka dari itu, jangan sia-siakan tenagamu" -Kang Mina
.
.
.
.
.
"Apa kamu pikir semudah itu, Mark Lee?"
Mark terdiam, tubuhnya kaku, "D-dasha?"
"Terkejut tidak?" Dasha menyeringai, masih dengan tangan yang menodongkan sebilah pisau juga mata yang menatap waspada pada Saeron.
"Kok lo ada disini?" Jaemin menoleh pada Mark, begitu pula Saeron yang melirik-lirik pada Mark, "Lo kenal dia, Mark?"
"Ya, dia--"
"MARK!! HELP ME PLEASE!" Mark melotot, saat akan berlari menolong Mina, saat itu Saeron ditarik oleh Dasha. Jaemin menatap tajam perempuan yang kini meletakkan pisau di leher istrinya, "Mina atau Saeron yang mati?" Ujar Dasha menantang. Mark berhenti, ia sudah melihat bagaimana tubuh Mina bergelantung bebas disana. Jatuh dari lantai 5 bisa membuat Mina tidak sadarkan diri, mau hidup ataupun mati.
Mina mengeratkan pegangannya pada besi pembatas, mencari cara agar bisa naik tanpa bantuan, namun nyatanya itu sangat sulit, "DASHA! LO DENGERIN GUE!" teriak Mina emosi, "Kalo emang hari ini hari terakhir gue hidup, tapi bakal gue pastiin Mark ga akan pernah balik sama lo! Mark ga akan pernah mau liat muka lo! Dia bakal ngerasa muak, jijik dan mual setiap liat lo! Jangan buang tenaga lo demi nyakitin gue, ga akan ada untungnya. Mau gue hidup atau mati, Mark ga akan mau sama lo!"
"BERISIK! Saeron memejamkan matanya saat suara Dasha terasa memenuhi gendang telinganya. Ya ampun, semoga telinganya baik-baik saja.
Sedangkan Jaemin mendekati Mark, memberikan intruksi untuk mengikuti aba-abanya. Dalam hitungan ketiga, Jaemin dan Mark berhambur berlawanan arah, Mark berlari ke arah Dasha, merebut paksa pisau dan membuangnya, Saeron terduduk, jantungnya terasa berdegup begitu kencang. Sementara Jaemin berusaha menarik tangan Mina, Saeron yang melihat suaminya sedang mencoba menolong Mina pun berdiri dan menghampiri.
Tangan keduanya saling menarik Mina, sampailah Mina berhasil naik lagi. Bodohnya, Jaemin refleks memeluk Mina, ah Mina bisa gila jika seperti ini. Saeron melihat kejadian itu hanya tersenyum, ia sudah terbiasa akan hal itu, "Gue khawatir sama lo" lirih Jaemin, Mina menepuk pelan bahu Jaemin, lalu melepaskan pelukan dari mantan kekasihnya itu. Mina beralih memeluk Saeron, "Lo gapapa?" tanya Mina, Saeron mengangguk. Saeron kemudian melihat siku Mina yang terlihat sedikit tergores, "Lo berdarah" kata Saeron dengan nada sendu. Mina tersenyum, lalu menggeleng.
"WOI ANJENG BANTUIN GUE!!" teriak Mark mengejutkan semuanya, Mina segera berlari membantu Mark. Akhirnya, Red Queen berhasil di lumpuhkan oleh empat orang. Sungguh, Dasha tidak memperkirakan Jaemin dan Mark akan datang mencari Saeron juga Mina.
Dasha dibiarkan duduk dalam kondisi terikat, baik Mina maupun Mark, keduanya sama-sama tidak menyangka. Jaemin menatap Dasha dalam-dalam, "Sebelumnya, lo pernah berusaha lukain gue sama Mina--"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] REVOIR [COMPLETED]✔
Fanfiction*BAGIAN KEDUA DARI UNENDLICHE LIEBE* PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!! "Tuhan mempertemukan kita kembali, setelah memisahkan kita selama bertahun-tahun. Banyak rasa sakit, penantian juga harapan yang terluka. Tapi aku mencintaimu." -Kang Mina "Aku tak...