Akbar mulai memikirkan cara untuk membalas Almira yang pagi tadi menabraknya.
"Lo harus menanggung akibatnya cewek sialan, gara-gara lo sepeda gua rusak. ciiiih."
Ketika jam istirahat Akbar menuju ke tempat parkir, ia mencari-cari sepeda mini warna pink milik Almira. Akbar menengok kanan dan kiri agar tak ada seorangpun yang tau apa yang sedang ia perbuat. Lalu ia merusak rem sepeda Almira dan secepat kilat meninggalkan parkiran.
Dilain tempat, Almira sebagai anak baru disekolah itu tidak sengaja menabrak geng ciwi-ciwi yang terdiri dadi 3 orang cewek populer di sekolahnya. Mereka adalah Ayu, Dinda, dan Lolita.
Bruuuak..
"Aduuuuuhhhhh.. anak baru kalo jalan liat-liat napa? Diiiiih bajuku jadi kotor nih. Sepatuku, aduuuh, sepatuku yang dibeliin papi dari Amerika keinjek anak baru yang buriq dekil kek kini. Nyampe rumah langsung aku buang deh. Iiiih, jijik." ucap Lolita.
"Lo kalo jalan pake mata dong anak baru aja belagu lo." tambah Dinda sambil mendorong tubuh Almira.
"Huuu. dasar anak baru. Buruan sini minta maaf. Cium kaki Lolita, berani-beraninya lo injek sepatu Lolita yang baru dibeli dari luar negri" tambah Ayu.
Tanpa mendengarkan geng Cecan (Cewek-cewek Cantik) yang sedang mengomel, Almira langsung melengos meninggalkan mereka bertiga.
"Diiiih diiih diiiih dasar anak baru gak tau diuntung. Malah pergi gitu aja. Gak tau ya kalo Lolita yang cantik ini adalah putri tercinta bapak Karyo, donatur terbesar di sekolah ini. Awas aja ya ntar aku bilangin papi biar di keluarkan dari sekolah"
Saat pulang sekolah, Ayu salah satu anggota geng cecan menunggu jemputan supir pribadinya.
"Duuuh, kemana sih pak Budi. Di tungguin gak dateng-dateng, lama banget deh.".
Karna menunggu pak Budi yang tidak kunjung datang, Ayu pun tidak tahan ingin buang air kecil dan segera menuju toilet. Tapi sebelum Ayu sampai di toilet tiba-tiba Almira yang sedari tadi mengamatinya memukul dari belakang sampai Ayu pingsan.
Saat Ayu pingsan, Almira menyeret tubuh Ayu kedalam gudang sekolah. Gudang itu berada tepat di belakang sekolah. Semua siswa dan guru-guru sudah pulang. Hanya tinggal Ayu dan Almira yang berada disana.
Almira segera mengikat tubuh Ayu yang masih pingsan. Lalu mengelem mulutnya dengan lem Alteco, lem yang sangat kuat untuk merekatkan benda-benda kini digunakan Almira untuk mengelem mulut Ayu.
Saat Ayu membuka mata ia ingin berteriak tapi tidak bisa. Mulutnya kaku tak bisa mengucapkan sepatah katapun, mulutnya sudah melekat kuat karna pengaruh lem yang sudah Almira oleskan ke mulutnya.
"Mmmm..mmmm..mmmm.."
Ayu berusaha untuk meminta tolong, tapi tetap tidak bisa.
"Mmmm...mmmmm..mmmmm..."
Tiba-tiba Ayu yang sudah sadar dari pingsan melihat Almira masuk kedalam gudang. Ayu semakin ketakutan, ia hanya bisa pasrah.
Melihat Ayu menangis ketakutan, membuat Almira semakin senang.
"Hahahahah... salah sendiri sudah buat Almira kesal" ucap Almira kepada Ayu.Kemudian Almira mengambil gunting dari dalam tas sekolahnya. Dan memotong rambut Ayu hingga hampir botak tak beraturan.
Setelah puas membotaki kepala Ayu, Almira mengambil pulpen yang ada di sakunya kemudian mencolok mata Ayu dengan pulpen itu sampai darah bercucuran memenuhi seragam sekolahnya.
"Mmmmmmmmmmmmm"
Kini pandangan ayu menjadi gelap. Kedua bola matanya hancur karna perbuatan Almira. Sampai Akhirnya Ayu tak sadarkan diri. Almira puas melihat tubuh Ayu terkapar tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCOPATH ALMIRA
Mystery / ThrillerGenre thriller horror. #awal publish 4 Juli 2020 Jiwa pembunuh itu ada di antara kalian...!!