TIKUS YANG LEZAT

1.5K 83 10
                                    

"Almira. Bangun sayang. Hari ini umi dan abi akan mengantarkan Almira ke pesantren."

"Iya mi. Almira udah bangun nih."

"Lho ini bau apa sayang? Kok seperti bau bangkai tikus?."

Si ibu mencium bau yang tidak sedap dari kamar Almira.

Dengan sedikit gugup Almira menjawab "Enggak ada mi, Almira gak mencium bau apa-apa kok."

"Oh iya sayang, mungkin karna hidung umi mampet jadi umi salah cium. Ya udah Almira mandi gih. Trus siap-siap ke pesantren"

"Iya mi" jawab Almira sedikit lega.

Malam sebelumnya, tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya Almira menangkap seekor tikus yang ada di dapur. Kemudian Almira memutilasi tikus itu dengan pisau, lalu menyembunyikan tikus yang sudah mati itu di bawah tempat tidurnya.

Dengan cepat kilat Almira bergegas membersihkan darah tikus yang berceceran dibawah kolong tempat tidur.

Potongan demi potongan tubuh tikus yang sudah termutilasi ia kumpulkan satu persatu. Ia senang melihat darah.
Tanpa sepengetahuan ayah ibunya jiwa psikopat Almira belum sepenuhnya hilang.

Ketika ia membunuh dan menyiksa binatang ia merasa puas. Baginya tak ada kebahagiaan seperti saat ia membunuh. Perasaan lega, puas, bahagia itu yang ia rasakan setelah membunuh mangsanya.

Saat mengumpulkan bangkai tikus yang termutilasi, Almira mulai penasaran untuk memakannya. Ia pun mengambil potongan tubuh tikus itu lalu ia masukkan kedalam mulutnya.

"Hhhmmmm enaaak. daging tikus ternyata enak ya. Gurih." gumam Almira sambil terus mengunyah potongan tikus yg berlumuran darah, lalu ia bergegas untuk mandi.

Almira adalah gadis belia yang sangat cantik, berkulit putih, berwajah bulat. Rambut lurus hitam legam dengan mempunyai lesung di kedua pipi yang begitu menawan. Ketika ia tersenyum semua orang terpana akan kecantikannya.

Jiwa psikopat yg ia miliki sejak umur 3 tahun membuat kecantikannya berubah menjadi sosok yang menyeramkan. Tapi setiap didepan orangtuanya, Almira selalu bersikap baik dan manis.

Hari itu adalah hari dimana orangtua Almira mengirimkannya ke sebuah pondok pesantren. Saat sedang berkemas ia melihat seekor cicak di tembok kamarnya. Dengan cepat kilat almira memukulnya dengan sangat keras.

Plaaaaaakkkkk...

Ia pungut cicak yg sudah sekarat di lantai itu dan ia masukkan kedalah suatu wadah. Almira pun berlari menuju dapur dan kembali kekamarnya dengan membawa sebotol saos sambal extra pedas. Lalu ia cocolkan cicak itu dengan saos sambal dan mengunyahnya.

Hhhhhmmmm... lezatttt

Sejak pertama memakan tikus dan cicak pada pagi itu, Almira merasa ketagihan dan ingin mencobanya lagi.

"Almira, turun dulu nak, makan dulu sayang." Panggil ibunya.

"Iya umi. Almira sebentar lagi turun" jawab Almira.

Kemudian Almira pun turun dari lantai 2 kamarnya menuju ruang makan.

"Sayang, Ini cobain masakan umi. Umi udah masakin cumi-cumi pedas manis dan ayam goreng untuk Almira"

Tapi entah kenapa melihat masakan yang tersaji diatas meja makan membuat selera makan Almira  menghilang. Ia mencoba mengambil cumi-cumi pedas manis masakan ibunya kemudian memakannya.

Tapi tiba-tiba perut Almira terasa mual dan ingin muntah. Almira pun segera berlari ke kamarmandi dan mengeluarkan cumi-cumi pedas manis yang masih berada di mulutnya.

"Hooooeeekkk .. hooooeek.."

Bagi Almira, bangkai tikus dan cicak dengan saos sambal pedas yang ia makan pagi tadi terasa jauh lebih lezat dan menggiurkan daripada cumi-cumi pedas manis masakan ibunya.

"Almira, kamu kenapa sayang? Almira sakit?" Tanya ibu Almira.

"Gak papa umi, mungkin Almira sedikit masuk angin. Almira makan nanti aja ya mi. Almira lagi gak nafsu makan." jawabnya.

"Ya sudah, kamu olesin perutnya pake minyak kayu putih dulu, trus kita berangkat ke pesantren ya sayang"

"Iya Umi"

Siang harinya Almira berangkat ke pesantren diantar kedua orangtuanya.

Sesampainya di pesantren orantua Almira sowan ke kyai dan mengurus semua pendaftaran. Namun kedua orangtua Almira tak tau bahwa ternyata jiwa psikopat anaknya belum benar-benar sembuh. Tanpa disadari mereka telah membawa seorang psikopat ke dalam pesantren.

Hari itu adalah hari pertama dimana Almira berada di pesantren. Almira mulai berkenalan dengan mbak-mbak di kamar Cordova.

Saat jam makan sore Almira menyantap sayur terong dan tempe bacem bersama teman-temannya. Saat itu juga Almira mulai terbayang sensasi ketika memakan tikus yang menurutnya adalah makanan terlezat yang pernah ia makan.

Almira mulai membayangkan saat dimana ia memakan daging tikus cincang yang dicampur saos tomat dan sedikit mayonise yang sangat enak dan lezat.

Almira pun mulai tenggelam dalam imajinasi yang membuatnya merasa puas dan bahagia.

PSYCOPATH ALMIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang