Setelah bertemu dengan bu Dina. Detektif William mulai menjalankan misinya. Fokus Mr.Will adalah untuk mencari pelaku yang berniat untuk membunuh Almira.
Eva juga sempat kaget kenapa bisa ada racun di botol minum Almira. Malam itu Eva melihat hantu Arabella bermain-main dengan pocong di dekat kamar mandi pesantren.
Melihat pocong yang wajahnya gosong Eva sedikit merinding ketakutan.Eva melihat hantu Arabella menarik-narik tali pocong itu dan ia letakkan kodok di atas kepala si pocong. Si pocong pun melompat-lompat karna ulah Arabella. Arabella tertawa melihat tingkah laku si pocong yang takut kodok itu.
Waktu sudah menunjukkan jam 12 malam. Tapi Arabella masih bermain-main dengan si lontong. Ya sejak Aisyah bunuh diri Arabella tak ada lagi teman bermain. Sebab hantu Aisyah lebih sering menyendiri di atas pohon mangga.
Sejak itu pula Arabella berteman dengan pocong yang ia beri nama si lontong karena ia suka melihat Aisyah makan lontong semasa hidupnya.
Si lontong bukan pocong yang jahat. Ia sudah sejak lama menjadi penunggu kamarmandi pesantren. Saat bermain dengan si lontong, Arabella melihat Eva yang mengamatinya dari kejauhan. Ia pun menghampiri Eva yang bersembunyi mengamatinya.
"Hello."
"Astaghfirullah."
Eva kaget saat tiba-tiba Arabella menepuk pundaknya dari belakang."Eh anak bule kamu tau gak siapa yang mau racunin Almira?."
Arabella tak paham dengan bahasa Indonesia. Tiba-tiba hantu Aisyah datang.
"Lho. Mbak Aisyah kok ikut kesini. Biasanya nangkring di atas pohon."
"Aku melihat Arabella bersamamu. Dan akupun datang kesini."
"Mbak Aisyah tau gak siapa yang mau meracuni Almira?."
"Ya. Aku tau, Arabella yang melakukannya. Kemarin dia sudah cerita."
"Lho kok bisa?."
"Almira ingin meracunimu. Dan Arabella melihatnya. Ia tukar minuman itu ke botol Almira."
"Ya Allah mbak. Kenapa Almira gak mati aja sekalian ya? Malah Cindy yang minum racunnya. Hiiiiiiih."
Hantu Aisyah dan Arabella tiba-tiba menghilang.
"Kebiasaan mereka ini tiba2 ngilang."
Pagi harinya adalah hari minggu, dimana sekolah libur. Almira janjian dengan pak Doni untuk jalan-jalan ke mall. Ia izin kepada pengurus pondok untuk bertemu ayahnya.
Pak Doni menjemput Almira dengan mobil barunya. Bu Dina tidak ikut bersamanya. Saat di mobil Almira bercerita tentang Eva, Eva yang telah berani melaporkannya kepada pengurus.
"Abi. Di pesantren ada yang jahat. Namanya kak Eva. Dia cerita ke pengurus kalo Almira sama abi jahat. Padahal kita kan baik ya bi. Gak pernah nyakitin orang."
"Siapa sayang? Wah harus di beri pelajaran."
"Iya nih bi. Ayok kita potong-potong aja tubuh kak Eva bi. Nanti dagingnya kita sedekahin untuk fakir miskin. Biar kita dapat pahala."
"Wah ide bagus sayang. Kan kalo kita banyak-banyak bersedekah kita jadi banyak pahala nanti kita masuk surga."
"Iya dong bi. Kata pak kyai kita memang harus bersedekah biar rejekinya tambah lancar."
"Iya juga ya sayang. Sejak abi ambil ginjal Akbar rejeki abi makin lancar sayang. Buktinya abi bisa beli mobil baru. Ngomong-ngomong Almira mau makan apa hari ini? Biar abi turutin."
"Almira mau makan tikus."
"Waah kalo beli tikus yang udah di masak gak ada yg jual sayang."
"Pokoknya Almira mau tikus bi."

KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCOPATH ALMIRA
Mystery / ThrillerGenre thriller horror. #awal publish 4 Juli 2020 Jiwa pembunuh itu ada di antara kalian...!!