Chapter 2

1.1K 73 1
                                    

[5 hari sebelum kejadian]

- RUANG KELAS -

Hari sudah siang. Tetapi awan mendung membuat langit terlihat kelabu.

Widya menguap, membiarkan mulutnya terbuka lebar sambil mengusap-usap rambut ikalnya.

"Lu begadang ya semaleman?" kata Fira tanpa melepaskan pandangannya dari game yang dimainkannya.

Widya mendengus dan berkata, "Iya. Nyesel banget gak mulai belajar dari dulu. Giliran udah mau deket SBMPTN jadinya gini kan."

"Siapa suruh belajarnya dadakan, nyet."

Bel istirahat berbunyi. Fira yang sudah selesai main game mengajak Widya makan.

"Wid, ke kantin yuk. Laper banget nih gue," ucap Fira sambil meraih dompet di tasnya.

Widya menjawab, "Sorry, Fir. Si Rais udah ngajak gue makan di kelasnya berdua. Katanya dia mau suap-suapan sama gue."

Fira menatap temannya dengan sedikit rasa kesal. "Udah pacar yang baru lagi ya? Lu kalo pacaran jangan gonta-ganti deh, gua yang jomblo abadi jadi gak kebagian kan."

Melihat respon sahabatnya itu, Widya hanya bisa terkekeh-kekeh.

Setelah berjalan sebentar, sampailah Widya di kelas pacar kesayangannya itu.

Ia mencari-cari Rais di antara murid-murid lainnya. Matanya terpaut dengan seorang lelaki yang duduk di belakang kelas. 

Ternyata dia duduk di situ, toh.

"Raisss, aku kangen kamuu," ucap Widya dengan sok imut.

"Aku jugaa," jawab Rais sambil memeluk Widya.

Mereka berpacaran dengan sangat mesra tanpa mempedulikan orang lain di kelas itu.

Seorang cowok berbadan tinggi tiba-tiba menepuk pundak Rais.

"Mentang-mentang baru jadian nih ya, kerjaannya pacaran mulu. Temen jangan dilupain," kata cowok tersebut.

"Siap, bos," ucap Rais sambil tertawa kecil.

Widya dan Rais baru jadian 2 hari lalu. Sebelumnya mereka adalah teman satu ekskul. Walaupun berada di ekskul yang sama, mereka tidak terlalu sering mengobrol dengan satu sama lain. Tapi tiba-tiba Rais menyatakan cintanya pada Widya. Ia mengaku sudah menyukai Widya selama berbulan-bulan.

Rais menyuapi nasi ke mulut pacarnya. Ia bertanya, "Wid, yang bikin kamu nerima aku apa sih?"

Setelah selesai ditelannya nasi yang ada di mulutnya, Widya berpikir dulu sebentar.

"Hmm, aku sih mau coba dulu aja. Siapa tau kita cocok terus jadi sayang satu sama lain."

"Ooh, jadi sekarang kamu gak sayang aku?"

"Belom, tapi nanti aku bakal sayang kamu."

"Kapan tuh?"

"Mungkin minggu depan?" kata Widya sambil tertawa.

Widya dan Rais terus berduaan sampai istirahat makan siang selesai. Setelahnya ada pelajaran biologi dan matematika wajib.

KRINGG

Bel pulang telah berbunyi.

"Yey, akhirnya pulang! Pengen rebahan," teriak Widya dengan girang.

"Tapi lu ada bimbel dulu kan? Mampus gak jadi rebahan," ujar Fira.

Widya terdiam untuk beberapa saat dan menjadi lemas, "Anjir, iya juga. Lu hari ini bimbel?"

"Gak. Gua besok bimbelnya."

Ashes of the SilkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang