CH 5 - He Doesn't Like It

363 55 0
                                    

ACARA DONASI AMAL YAYASAN MIN GROUP KE 89

"Yahh, Min Group memang beda, semuanya tepattt seperti seni." Ujar Namjoon yang melihat sekeliling lobi. "sudah kuduga, aku tidak salah berteman dengan penerus Min Group, Min Yoongi temanku" ia melingkarkan lengannya ke pundak Yoongi.

"Jangan ngarang lu. Gue kesini karena lu yang ngajak." Ia melepaskan lengan Namjoon dan berjalan ke ruang pertemuan. Aula begitu ramai dengan para tamu yang hadir. Acara dibuka dengan nyanyian dari anak-anak dilanjutkan dengan permainan biola yang menambah suasana romansa. Yoongi hanya berdiri di sisi dinding memperhatikan setiap tamu yang ada, sementara Namjoon langsung berinteraksi dengan mereka. Anak itu jelas menikmati pertemuan semacam ini, apalagi bila yang datang perempuan.

"tuan dan nyonya, selamat datang di acara donasi amal Min Group. Baru saja kita menyaksikan penampilan indah dari anak-anak. Selanjutnya penampilan yang tak kalah menarik." Tepuk tangan meriah.

Seorang gadis berjalan menuju piano yang ada dihadapannya, dibantu oleh seorang staff. Ia menautkan jemarinya pada tuts piano, memulai permainan indahnya. Lagu pertama dimulai dengan chopin waltz in minor. Lagu yang menenangkan dan membuat suasana semakin larut.

"terimakasih untuk para hadirin yang telah hadir disini." CEO Min memulai pidatonya. Ia melihat Yoongi dari kejauhan sana. "hari ini saya akan menyampaikan berita bahagia." Seorang wanita berjalan ke atas panggung dan berdiri disampingnya. "saya akan mengumumkan pertunangan saya dengan orang yang saya cintai."

"walaupun ini sangat tiba-tiba, tapi saya sangat tulus mencintainya. Mohon dukungan kalian semua."

CRAANGG!!

Yoongi memecahkan gelas wine yang ada ditangannya hingga membuatnya terluka. Saat ia keluar dari ruangan itu ia berpapasan dengan sekretaris Kim. "tuan muda datang?"

Sebagai jawaban, Yoongi meraih kerah jasnya dan menubrukannya ke dinding. ia memukulnya hingga sekretaris Kim terjatuh. "persetan dengan acara ini."

"tu-tuan muda, tunggu dulu. Kenapa?" ia tidak mengerti. Yoongi mendorongnya jauh-jauh dan pergi meninggalkannya.

Lagi dan lagi dia selalu disakiti oleh orang itu. sejujurnya ia datang ke acara ini karena sekretaris Kim menyuruhnya untuk datang. Katanya ini adalah acara yang setiap tahun mendiang ibunya hadiri, dan berharap Yoongi akan menggantikannya.

Tapi apa yang dia dapat?

Dia tidak dianggap disini. Acara ini sudah sukses karena kehadiran wanita lain, yang menggeser tempat ibunya. Terlebih ayahnya mengumumkan pertunangannya disini, di acara milik ibunya. Rasanya seperti ayahnya telah menginjak apa yang ibunya lakukan selama ini. Dan Sekretaris Kim kaki tangannya.

Untuk kesekian kalinya, Yoongi memukul cermin yang memantulkan refleksinya. "trash like you would rather die!" ia keluar dari toilet saat mendengarkan suara ribut dari koridor.

"dasar buta! Gak bisa lihat aja belagu. Kamu itu yang harusnya minta maaf, kenapa harus saya! Nih lihat, gaun saya jadi jelek! Mana gaun mahal lagi! Oh, ya kamu kan gabisa lihat!" seorang wanita memojokkan seorang gadis didepan pintu toilet. "kamu harus ganti rugi! Ganti rugi!" ancamnya.

Tiba-tiba ia merasakan semburan air diatas kepalanya. "aishh... siapa sih yang-" ia melihat Yoongi menumpahkan air bekas pel yang ditinggalkan di ruang janitor. "kamu... saya tahu kamu, kamu itu..."

"wanita sampah seperti Anda tidak cocok untuk acara mulia seperti ini. Lebih baik pergi sebelum saya melukai Anda."

"kamu itu Min Yoongi kan? Anak perempuan yang gak berguna itu..." Yoongi mencengkeram lehernya dan menyudutkannya ke dinding. "bilang apa tentang ibuku?"

TUNE IN LOVE • Wenga  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang