CH 16 - You Must Be My Boyfriend

268 42 0
                                    

"Um... berat.." Yoongi membuka matanya perlahan. Ia mendapati Wendy memeluk tubuhnya dan menangis kencang.

"Yoongi, kamu sudah bangun? Ini aku, Wendy. Aku sudah bisa melihat!"

"Hm.. Syukurlah.." awalnya Yoongi terkejut, tapi pada akhirnya ia mengerti, ia tidak bisa meninggalkan Wendy tanpa kabar. Ia menegakkan tubuhnya. "jangan gerak dulu, kamu masih sakit.."

"aku baik-baik saja." Yoongi menapakkan kakinya ke lantai, namun ia terhuyung dan pada akhirnya memeluk tubuh Wendy sebagai topangannya. "maaf.."

Wendy mengeratkan pelukannya alih-alih menjauhkan Yoongi. "aku menyukaimu!" ucapannya begitu lantang sampai membuat perawat yang berlalu di koridor mendengarnya. "aku bilang, aku menyukaimu! Jadilah pacarku atau aku tidak akan melepaskanmu."

Yoongi panik setengah mati. Baru kali ini ia melihat Wendy memaksakan pendapatnya. Tidak, sebenarnya gadis itu emang keras kepala, tapi karena ia bisa melihat ia lebih keras kepala lagi.

"Wen, lepaskan aku..."

"tidak. Kan kamu yang memelukku, jadi aku tidak akan melepaskan sampai kamu jawab Ya!"

"baiklah, aku mau jadi pacarmu. Oke?"

Wendy tersenyum simpul lalu melepaskan pelukannya. Sebagai gantinya, ia mencium pipi Yoongi tanpa izin. "ini adalah penyemangat agar kamu sembuh."

Yoongi tidak menghiraukannya. Hatinya sudah meledak karena godaan Wendy yang tidak pernah ia sangka.

Yoongi berjalan keluar dari kamarnya. Ia mendapati Namjoon dan Hoseok telah ada diambang pintu. "Yoongi!!!" Hoseok menangis sambil memeluknya, begitupun Namjoon.

Sungguh, aktivitas yang Yoongi benci adalah berpelukan. Dadanya jadi sesak kalau memeluk seseorang terlalu lama. Dan khusus untuk Hoseok, ia tidak mau tertimpa ingusnya.

"kenapa lo gak ngasih kabar ke kita? Lo gak kangen kita?"

"berhentilah menangis. Bajuku jadi kotor."

"Hoseok gak peduli. Biarin aja baju Hyung kotor, yang penting hyung gak kemana-mana."

"katanya Lo latihan, tapi malah ada di rumah sakit. Lo bohong, sama kita lagi!"

"hyung inget kan, masalah lo harus dibagi ke kita, jangan dipendem sendiri!"

"mana mungkin gue ngebagiin penyakit gue ke kalian. Emangnya flu? Eh-eh..." pandangan Yoongi jadi berbayang lagi. Namjoon dan Hoseok yang panik mengembalikan Yoongi ke tempat tidur.

"tenang aja. Kita bakal jaga lo 24 jam selama 7 hari dalam 365 hari!"

"tahun ini kabisat. Tanggal 29 lo gak jagain gue dong!"

"Lo masih bisa-bisanya bercanda padahal teman-teman lo khawatir!"

"ekhmm.. pacar." Wendy menggaris bawahi. "Eh?"

"aku pacarnya. Bukan temannya lagi."

"Seriusan?!" Hoseok cengok. "sejak kapan?"

"sejak 10 menit lalu. Lo telat dateng." Yoongi agak kesal dengan mereka berdua. Bukannya Yoongi tidak mau berpacaran dengan Wendy, tapi situasinya saat ini tidak memungkinkan untuk pacaran.

How can I leave her without hurting her heart?

..::TUNE IN LOVE::..

"baik ibu, jangan khawatir.." Wendy menutup teleponnya. Ia melihat Namjoon dan Hoseok pulang. "kamu masih belum pulang?"

Wendy nyengir, "aku akan tidur disini."

"dimana?"

"di ruanganmu, tidak ada orang yang menungguimu kan? Kalau begitu aku harus menjagamu 24 jam. Ini sungguhan, bukan seperti yang teman-temanmu katakan."

TUNE IN LOVE • Wenga  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang