CH 17 - Father

260 42 0
                                    

Seulgi, Namjoon dan Hoseok datang untuk menjenguk Yoongi. namun mereka menemukan Wendy duduk di lorong koridor. "Wendy? Kenapa kamu ada disini? Yoongi mana?"

Wendy menangis. "Seulgi, Yoongi, Seul! Dia..."

Mereka bertiga saling bertatap. Namjoon dan Hoseok segera melihat apa yang terjadi. Mereka tidak diizinkan masuk lagi karena banyaknya peralatan medis yang masuk ke dalam. Disana Yoongi terbaring lemah.

"kata dokter.. kemungkinan dia tidak akan sadar lagi" hati Wendy terasa perih setiap kali ia berbicara tentang Yoongi. "bagaimana ini Seul? Aku tidak mau kehilangannya!"

"Sabar Ya Wen..."

Namjoon memukul dinding. "harusnya kita beneran ada disampingnya."

"Hyung.." mata Hoseok berkaca-kaca.

"apakah ayahnya tahu tentang kondisinya?"

"sejak awal Yoongi merahasiakannya dari ayahnya. Katanya dia tidak mau mengganggu ayahnya lagi."

Seulgi menjadi geram. Sungguh ia membenci sikap Yoongi yang merahasiakan semuanya dan memikul beban berat itu sendirian, seakan dia orang yang kuat.

"kalau begitu, ayo temui ayahnya. Wen, ayahnya harus tahu kondisinya. Bagaimanapun dia anaknya. Sama seperti kamu, diapun tidak mau kehilangannya."

"Tapi Seul.. aku sudah janji..."

"Wendy! Kamu ingin yang terbaik untuk Yoongi kan?" Wendy mengangguk. "kalau begitu kita harus memberitahunya. Menurutku itu adalah keputusan terbaik."

..::TUNE I LOVE::..

"selamat ya!" Yoon Su Ji tersenyum. Ia begitu senang setelah marganya kini berubah menjadi Min Su Ji. Butuh waktu lima tahun untuk kerja kerasnya. Ia menatap suaminya yang telah berbicara dengan rekan bisnisnya. "sayang.."

"hei! Kalian tidak boleh masuk!"

CEO Min terkejut ketika empat orang yang tak diundang datang ke acara resepsinya. "kalian.."

Namjoon dan Hoseok menghalangi petugas keamanan yang berniat meringkus mereka. "Wen, Seul kalian bicaralah. Kami akan menghalangi mereka!"

Seulgi dan Wendy berjalan menghampiri ayah Yoongi. "aku ingin berbicara hal penting dengan Anda. Tolong aku sekali ini saja! ini tentang Yoongi"

"Yoongi? aku sudah melupakan anak kurang ajar itu dan dia bukan anakku lagi!"

"Ck! Apa Anda tidak tahu anak Anda sedang sakit, hah?" Seulgi memanas.

"mana bisa aku percaya dengan kalian yang penipu. Kalian sama saja dengannya."

"sudahlah, sayang jangan dengarkan anak-anak tidak sopan ini!" Su Ji ikut mempengaruhi. "apa Anda bilang? Lagian Anda ini siapa sih! Kami sedang berbicara dengan ayah Yoongi!"

"Yoongi benar-benar sakit parah sekarang ini dan butuh Anda disampingnya. Aku mohon ikutlah dengan kami." Wendy sampai membungkukan badannya 90 derajat.

"dasar anak-anak berandal! Kalian sama saja dengan Yoongi!"

Ayah Yoongi hanya terdiam.

"bila Anda punya hati nurani sedikit saja, ikutlah dengan kami. Aku tahu Anda yang menabrakku, tapi aku akan memaafkan Anda bila Anda ikut denganku!"

Ayah Yoongi menghela nafas. Ia melepaskan genggaman tangan Su Ji. "bawa aku kesana!"

"sayang! Kamu mau meninggalkan acara resepsi kita? Banyak kolegamu datang!"

"putraku lebih penting dari apapun."

..::TUNE IN LOVE::..

Ayah Yoongi masuk kedalam ruangan setelah memakai perlindungan medis. Ia menatap pilu putranya yang terbaring lemah. "maafin ayah, Nak!"

Ia mengusap pucuk kepala Yoongi. "maafin sikap ayah padamu selama ini.." air matanya jatuh. "ayah.. ayah egois padamu dan juga ibumu..."

Ayah Yoongi telah berbicara dengan dokter yang menanganinya. "satu-satunya terapi saat ini adalah operasi. Tapi kita tidak tahu apakah cocok atau tidak dan juga kemungkinan hidup setelah operasi begitu rendah mengingat kondisinya sekarang tidak stabil"

"lakukanlah apapun Dok. Berapapun, akan saya bayar! Saya ingin anak saya sembuh!"

"Iya Pak, kami akan berusaha semaksimal mungkin."

Ketika ayahnya keluar dari ruangan Yoongi, Wendy, Seulgi, Namjoon, Hoseok dan orang tuan Wendy telah menunggunya. Ia menundukan pandangannya.

"aku malu bertemu dengan kalian setelah semua yang terjadi" ayah Yoongi berkaca-kaca. "kalian benar-benar baik padanya lebih dari aku sebagai seorang ayah."

"kalau kamu merasa bersalah, teruslah ada disampingnya. Sayangi dia!" ibu Wendy berbicara. "dia itu memberontak untuk mendapat perhatianmu, tapi kamu selalu menganggapnya sebagai anak nakal. Bila kamu mencoba untuk memahaminya, dia akan lebih terbuka padamu."

Tapi apa gunanya sekarang?

Nasi sudah jadi bubur. Semua perlakuan ayahnya jelas membekas menjadi luka paling dalam. Fakta bahwa Yoongi yang memutuskan tidak menganggapnya sebagai ayah pasti karena sangat membencinya.

Regret always comes at the last.

..::TUNE IN LOVE::..


Hai, Vena disini. Ku gatau mau ngomong apa di chapter ini, sedih banget... (ayo hujat author)

jangan lupa voment ya, sampai jumpaa...

TUNE IN LOVE • Wenga  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang