CH 8 - Genius Or Trash

289 51 0
                                    

Baik Wendy maupun Yoongi tidak ada satupun yang memulai pembicaraan setelahnya. Rasanya seperti ada batas diantara mereka. Wendy mencoba untuk meminta maaf pada Yoongi, tapi dia terlalu sibuk untuk berbicara dengannya mengingat ayah Wendy seenaknya menyuruh Yoongi menjadi pelayan.


Di hari itu, entah bagaimana, pelanggan restoran keluarga Wendy mendadak berlipat-lipat bak nematoda. Tentu saja hal itu membuat orang tua Wendy kewalahan melayani mereka.  Dan jangan lupakan pelayan yang mendadak mereka rekrut, Min Yoongi.

Laki-laki itu tanpa disangka dapat menjalankan tugasnya sebagai pelayan. Para pelanggan apalagi pelanggan wanita rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli dessert asal yang mengantarkannya Yoongi.

Ayah Wendy mengeluarkan sejumlah uang dari mesin kasir lalu memberikannya pada Yoongi. "Nih, uang untukmu"

Yoongi menatap uang itu kebingungan. Apa dia tampak seperti pengemis dimatanya? Kenapa tiba-tiba memberikan uang?

"ini uang untuk kerja part-time mu menggantikan Seulgi. Anak itu tidak bisa datang karena latihan. Karena kamu sudah membantuku, aku harus membayarmu kan?"

Sungguh Yoongi baru tahu membantu orang seperti ini akan menghasilkan uang walau tidak sebanyak miliknya. Walaupun dia tidak diberikan uang bulanan oleh ayahnya dan semua fasilitas mewahnya dicabut, Yoongi masih memiliki uang tabungan yang cukup bahkan untuk dua tahun kedepan. Semua itu ia kumpulkan sejak ia menang kompetisi.

"Nah sekarang ayo makan, kamu pasti lapar. Wendy juga harus makan ya, biar tenaganya terisi." Ibu Wendy menghidangkan makan malam untuk mereka berdua. Rasanya seperti keluarga mereka bertambah dengan kehadiran Yoongi.

Yoongi duduk disebelah Wendy. 'ini kesempatanku untuk mengobrol dengannya!'

"Ma-"

PIPP!!

aku kehilangan kesempatanku, lagi...

Pintu restoran terbuka, "paman, bibi aku pulangg!!" Seulgi heboh dengan tas belanja yang ada ditangannya. Sesekali ia melambaikan tangannya pada mobil hitam yang perlahan meninggalkan parkiran. "itu pacarku. Dia manis sekali kan mengantarkanku pulang."

Seulgi terkejut dengan kehadiran Yoongi yang duduk di sebelah Wendy. "astaga, aku kira aku melihat hantu."

"kamu darimana saja Seulgi-ah. ini sudah jam sepuluh malam dan kamu masih keluyuran. Anak gadis itu gak boleh keluar sembarangan. Nanti paman harus bilang apa sama orang tuamu di kampung."

"iya maaf paman, Seulgi janji gak ngulangin lagi. tapi paman, kenapa orang ini malah ada disini. Dia itukan anak nakal!" Seulgi menunjuk Yoongi.

Jadilah jitakan kecil melayang di kepalanya. "heh gadis nakal, dia ini punya nama. Namanya Min Yoongi. Kamu tidak sopan sekali pada orang yang menggantikan kerjamu. Paman bilang apa tadi, harus sampai jam 5 tapi kamu malah tidak datang."

"sayang, dia bau alkohol. Apa kamu mabuk, Seulgi-ah?"

"Bibi kayak tidak tahu aktivitas anak muda saja. annyeong Wendy-ah, kamu sudah makan?" Seulgi lagi-lagi menatap Yoongi. "kamu, pasti mau nyakitin malaikat kesayanganku ya? Ngaku kamu! Haa... apa jangan-jangan kamu mau merebutnya dariku?"

Seulgi memeluk Wendy, "aku kasih tau ya, Wendy itu tidak suka sama kamu. Dia hanya baik ke semua orang. orang yang dia suka itu orang yang tinggi, perhatian, baik hati dan tidak berandal sepertimu."

"Seulgi-ah, ada apa denganmu?"

"Ah, itu Wendy. Malaikatku sangat cantik." Ia menunjuk layar televisi yang tergantung di langit ruangan.

TUNE IN LOVE • Wenga  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang