CH 13 - The Culprit

258 42 0
                                    

"saya ucapkan selamat ya atas kemenangannya di kompetisi regional tahun ini. Saya sangat senang." Taehyung meletakkan jus jeruk di meja. "terimakasih banyak."

"aku dengar, Min Yoongi-ssi membantumu. Bagaimana kalian bisa saling kenal?"

"Bagaimana kalian bisa saling kenal? Aku sangat iri sekali denganmu."

Wendy hanya tersenyum, "jadi nona sudah memikirkan untuk masuk ke akademi ini?"

Wendy mengangguk, "aku akan masuk. Aku ingin menjadi profesional."

"Bagus, kalau begitu bagaimana kalau aku tempatkan nona untuk pertunjukan gala di depan presiden? Baru beberapa saat yang lalu aku mendapat permintaan."

"didepan presiden? Tapi aku.. belum..."

"tenang saja. pertunjukannya masih lama. Akhir musim gugur, dan juga harus ada seleksi dulu karena pendaftarnya tidak hanya satu. Tapi akademi kita ini sangat dipercaya oleh orang-orang. jadi jangan khawatir!"

"apakah aku boleh berpasangan?"

"dengan Min Yoongi-ssi? Boleh sih, tapi aku juga mau ketemu. Aku mau dapat tanda tangannya" Taehyung nyengir.

Setelah dari akademi, Wendy bergegas pulang dengan wajah gembira. Ia harus memberitahu pada Yoongi tentang hal ini.

..::TUNE IN LOVE::..

Sekretaris Kim berjalan menuju lift kantor, dikejutkan oleh kehadiran Yoongi yang ada disampingnya. "tuan muda.."

"selama ini kamu memata-mataiku kan. Suruhan 'orang itu'?"

Sekretaris Kim menepikan Yoongi ke tempat sepi. "tidak, tuan muda salah paham."

"Oh, jadi semuanya salah paham termasuk kunjungannya yang tiba-tiba. Darimana dia tahu aku ada disana? Dia bukan orang yang penasaran!"

"nyonya Yoon yang memberitahunya. Semenjak video itu beredar, dia menyelidiki tuan muda dan gadis itu. nyonya Yoon selalu bersama tuan jadi.."

"kamu menyebutnya nyonya? Sejak kapan? Emang bener, kamu sudah memihaknya."

Sekretaris Kim menghela nafas, "tidak, tuan muda. Aku ini dari dulu kan asistennya nyonya. Mana mungkin aku menghianatinya. Aku juga selalu membela tuan muda dihadapan tuan!"

"kalau begitu kamu pasti tahu tentang pertengkaran mereka."

"siapa?"

"ayah dan ibuku. Kau dengar sendiri kan. Dia membenci ibu karena dia berselingkuh dengan laki-laki lain. Itu benar?"

Sekretaris Kim kebingungan. "eung... jadi begini. Waktu itu nyonya sakit keras dan perusahaan sedang turun. Ketika ibumu divonis oleh dokter, ia takut keadaannya akan mempengaruhi ayahmu. Karena itu ia memilih untuk meninggalkannya."

"dan kamu tahu?"

Diam berarti Ya. Yoongi tidak percaya dengan semuanya.

Sekretaris Kim menyembunyikan Yoongi dari seseorang yang berjalan di kejauhan sana. Ayah Yoongi dan Yoon Su Ji melepas genggaman tangannya. "aku pulang dulu ya!"

"minggir!"

"tidak, tuan muda. Tidak usah lihat.."

"aku bilang minggir!" Yoongi melihat ayahnya menatap wanita itu dengan penuh kasih sayang. Bagaimana bisa ayahnya memberikan tatapan yang tidak pernah ia dan ibunya dapatkan selama ini tapi pada wanita itu dengan mudahnya.

"hati-hati. Hubungi aku kalau sudah sampai"

Yoon Su Ji menutup pintu mobil sedan merahnya dan melaju keluar. plat nomor 4389. "kecelakaan saat pulang dari pesta perpisahan."

Yoongi mencengkeram pundak Sekretaris Kim. "katakan padaku, apakah mobil sedan merah itu milik Yoon Su Ji?"

"Eh, eung.. Ya. Emangnya kenapa?"

..::TUNE IN LOVE::..

Su Ji menekan pin apartemennya dan masuk kedalam rumahnya. Ia terkejut saat mendapati Yoongi telah duduk di sofa sambil menatap tajam ke arahnya. "Min.. Yoongi? bagaimana bisa kamu masuk ke rumahku?"

Yoongi menyeringai tipis, "rumahmu? Ini rumahku, menggunakan uang ayahku. Menurutmu aku tidak tahu? Kamu seorang penipu!"

"apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

"aku tidak peduli apa yang terjadi padanya atau pada perusahaannya. Tapi aku kesini untuk menanyakan sesuatu. Empat tahun yang lalu, 21 Februari apa yang sedang kamu lakukan?"

"mana aku tahu."

Jawabannya membuat nyawanya berada di ujung tanduk karena Yoongi menodongkan sebuah pisau lipat ke arahnya. "b-baiklah, aku coba ingat-ingat!"

Su Ji mengernyitkan dahi. "aku tidak melakukan apa-apa. Hari itu... aku kerja seperti biasa dan..." ucapannya terhenti.

"Dan...?"

"Dan..." ia ragu-ragu. "apa yang terjadi pada mobilmu?"

"eung... aku.. hari itu aku ditelepon oleh ayahmu. Dan..." Su Ji menelan ludah. Kalau ia salah sedikit saja, nyawanya melayang saat itu juga. "dan.. aku menjemput ayahmu yang mabuk. Katanya.. di-dia habis bertengkar dengan istrinya."

"Lalu?"

"Lalu... ayahmu membawa mobilku pergi untuk menemui ibumu, sementara aku naik taksi."

"Jangan berbohong!" Su Ji mengangguk, "sungguh, aku berkata benar. Tolong jangan bunuh aku.."

"teruskan.."

"pagi hari aku mendapati baret di mobil bagian depan. Aku tidak berani menanyakan jadi aku memperbaikinya sendiri."

Yoongi melonggarkan cengkeramannya. "satu pertanyaan lagi, apa kalian berdua berpacaran saat ibuku masih hidup?"

Glek! Su Ji harus jawab apa. Jawaban dari pertanyaan ini aka sangat menyakiti Yoongi. tidak, jawaban ini akan membunuhnya. "jawab dengan jujur!"

"Ya.. Iyaa.."

..::TUNE IN LOVE::..


Hai vena disini, gimana chapter ini. Aduhh hareudang yaa.. Yoongi marah- marah terus

Nah terungkap kan siapa yang nabrak Mbak Wen... Huhu...

Ohiya vena mengucapkan Selamat hari raya Idul Adha, minnal aidzin wal faidzin...

Minggu depan sudah mulai masuk bagian akhir, gak kerasa sudah satu bulan Tune in love berjalan, terimakasih atas dukungan kalian. Jangan lupa voment yaa...

TUNE IN LOVE • Wenga  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang