CH 4 - Hoseok Is Here

375 56 0
                                    

"coba, kalau dari teori ekonomi, jawaban soal ini..."

"sepuluh!"

"nol. Salah lagi Lu." Yoongi mencoret kertas jawaban Hoseok dan melemparkannya ke meja.

"Haahh... kenapa sih gue salahan mulu! Padahal otak gue udah berasap dan mau muntah nihhh.."

"itu mah masalah lu, bukan masalah gue. Salahin aja otak lu yang gapernah diasah!" Yoongi minum es kopi americanonya. "gue capek, udahan lah."

"jangan gitulah, hyung. Kan lu tau besok ada ujian dari professor. kalau nilai gue jelek lagi, fix gue gabisa main bareng lu lagi. Lu tau kan bapak gue kayak gimana."

"gue gapeduli." Yoongi rebahan di kasur. "gue udah ngajarin lo semampu gue. Sisanya tergantung otak lu."

Hoseok naik ke kasur dan mengganggu Yoongi yang mencoba tidur. "lagi ya, satu lagi! gue pasti bakal jawab yang bener."

Mata Yoongi terbuka, tapi bukan karena rengekan Hoseok yang minta diajari soal ujian. Melainkan karena suara seorang wanita yang memanggil Hoseok dari kejauhan.

"Hobiikuu, yang kucinta dan kusayang... kamu dimana? Mama sama noonamu udah dateng nihh"

Yoongi dan Hoseok saling tatap. "apa kakak lu udah dateng?"

"kayaknya gitu. Padahal waktu itu bilangnya dua minggu."

"terus gimana?"

"ngumpet, ngumpett.." Hoseok panik. Ia segera mengurung Yoongi ke lemari ketika suara langkah kaki ibunya datang.

BRAAKK!!

Ibu Hoseok membuka pintu heboh sambil bawa banyak kantong belanja. Ia segera memeluk Hoseok yang nyengir kaku ditempat. "Hobiiku... mama kangen sama kamu. Kenapa mama telepon kamu gak angkat-angkat?"

"Oh, engg... hape Hoseok kecemplung di toilet mah!"

"Yaampun kok bisa, yaudah ntar mama beliin yang hape samsung keluaran terbaru. Itu loh yang edisi boyband kesukaan mama. Yang nyanyinya ego, ego, ego..."

"iya terserah mamah aja deh!"

"Hoseok-ah, kenapa wajahmu kaku gitu? Lagi bohong ya? Noona tahu banget sama kamu. Pasti kamu lagi ngumpetin sesuatu kan?" tanya kakaknya yang kini menjelajah ke seluruh tempat dan berhenti di lemari pakaian.

Kakaknya membuka lemari pakaian Hoseok, tempat dimana Yoongi bersembunyi.

"Adududuuuhh... perut Hoseok sakit mahh... aduuh.. kenapa nihh, Hoseok belum makan..." suaranya mencoba mengalihkan, tapi Cuma ibunya yang berhasil terkecoh.

"Yaampun, ngapain aja sih kerjanya pembantu disini. Masa anak mamah yang paling ganteng ini belum makan. Yaudah mama beliin makanan yang kamu suka ya, Yuukk.."

"Assiiikk, yaudah Hoseok ganti baju dulu." Ibunya keluar lebih dulu, diikuti kakaknya yang berhenti dihadapannya. "Heh! Kamu ngumpetin Yoongi ya?"

"Hoseok gak ngerti maksud noona."

"jangan pura-pura kamu. Noona liat sendiri di lemari kamu."

"Iya ampun deh noona, noona bisa gak rahasiain itu Yoongi. Nanti papa marah sama Hoseok kalau tahu itu Yoongi."

"ngapain papa harus dikasih tahu. Cukup noona sama kamu yang tahu. Asal, Yoongi-ah..." sahut noonanya di udara. "mau kencan denganku? Minggu ini aku kosong. Aku kirim alamatnya ya."

..::TUNE IN LOVE::..

Hoseok membuka lemarinya bar-bar. "Hah, sumpek banget disini." Yoongi keluar santai.

"hyung, lo ngapain noona gue tadi? Kok noona gue jadi suka sama lo?"

"gue gak ngapa-ngapain. Kan gue lagi ngumpet. Gaboleh ketahuan dong."

"terus kenapa noona gue kayak orang gila setelah liat lo. Jangan bilang lo... nutup mulut noona gue pake ciuman yaa?"

"enak aja Lo! Kalau gue ciuman sama kakak lo, sama aja kayak gue ciuman sama lo versi cowok. Idihh.. najiss guee."

"jahat banget sih lo, ngatain noona gue kayak cowok."

"emang kalian berdua mirip kok. Bedanya, rambutnya panjang."

"terus yang kencan minggu ini itu gimana? Gue gak mau iparan sama lo walau semua cowok di dunia ini habis dan tinggal lo seorang."

"Gue juga gak mau. Ntar gue ngomong sama kakak lo. Tenang aja."

..::TUNE IN LOVE::..

Yoongi melihat kakak Hoseok duduk di pojokan cafe dekat kampus mereka. "Wah, Yoongi-ah, ini belum hari minggu dan kamu sudah bertemu denganku. Apa kamu sebegitu merindukanku?"

"gue tolak ajakan lo. Itu yang mau gue omongin." Yoongi berbalik tanpa basa-basi. "kamu itu gabisa basa-basi dikit ya? Gue pengen ngomong sama lo sebentar"

Kakak Hoseok menutup laptopnya. "gue tahu lo udah temenan sama Hoseok sejak kelas 3 SMA. Udah lima tahun lo jadi temen adik gue. Gue terimakasih banget lo mau temenan sama adik gue yang oon."

"gue gatau apa yang terjadi sama lo dan kehidupan lo. Tapi gue mau ngomong, kalau adik gue kenapa-kenapa karena kehidupan lo apalagi sampai bapak gue tahu, gue gabakal tinggal diam."

Hoseok meneropong Yoongi dan kakaknya dari jarak jauh dengan Namjoon di sisinya. "mereka lagi ngomong apa sih?"

"sini gue yang lihat" Namjoon merebut teropong ganda miliknya yang berakhir terbelah dua. "oopss... Sorry"

"gara-gara lo jadi rusak kan. Bisa gak sih, sehari aja jangan rusakin barang-barang. Apalagi ini penting buat gue. Yoongi ngomong apaan ya? Jangan bilang dia nolak kakak gue kasar."

"Eih.. gak mungkin. Noona lo kan gasalah apa-apa"

"noona gue emang gasalah apa-apa. Tapi dia punya muka tebel. Pedenya selangit gara-gara sering dimanjain mama. Terus Yoongi juga orangnya random. Gue takut bakal ada perang dunia didalem sana."

"mana ada perang dunia tapi di kafe doang. Ngarang Lo!" Namjoon tidak peka.

Hoseok dan Namjoon memutuskan untuk mendekati pintu masuk kafe. Saat itu Yoongi sudah ada diluar. "ngapain kalian kesini? Mata-matain gue?"

"Enggak. Kita laper ya, kan Joon?"

"gue udah gapunya urusan apa-apa lagi sama kakak lo. Dia juga gabakal kasih tahu orang tua lo tentang siapa gue."

"Ekhhmm.. Yah... hari ini emang indah banget ya, jadi pengen traktir. Makan Yukk, dan jangan lupa hari minggu kita ngedugem.." Hoseok bangga.

"gue sama Yoongi gak bisa." Namjoon menjawab. "gue disuruh kakak gue buat ikut acara amal yayasan ibunya Yoongi. Lo ikut kan, Yoon?"

..::TUNE IN LOVE::..

____________________________________________________

Hallo, Vena disini. terimakasih banyak buat yang udah nyempetin waktunya baca karya upil vena. jangan lupa voment yaa...

Ekhm, aku nyoba buat apdet 3 kali seminggu nih, semoga sempat yaa di sela jadwal kuliah yang padat.

Stay safe teman-teman, selalu pakai masker dan cuci tangan teratur. sampai jumpa minggu depan..

psstt... minggu depan :

"aku kehilangan tongkatku dan aku tidak tahu dimana ini. Jadi aku ingin menjadikanmu navigasi untukku pulang. Kali ini aku beneran tersesat kalau tidak ditemani."

uWu..... apaan tuhh?! 

TUNE IN LOVE • Wenga  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang