CH 10 - Still A Star

278 44 1
                                    

Hoseok dan Namjoon menatap hampa sebuah kursi. Biasanya kursi itu ditempati Yoongi kalau mereka lagi nongkrong. Tapi sejak dia diusir dari rumahnya, Yoongi gak pernah terlihat.

Yoongi emang sering bolos kuliah tapi ini lebih parah. Dia gak berangkat berhari-hari. "dia pasti marah sama gue." Hoseok ngacak-acak rambutnya.

"tenang dulu. Yoongi bukan orang yang ngilang tanpa sebab. Apalagi hanya karena kejadian itu kan."

"tapi dia udah ngalamin banyak kejadian sebelumnya. Masalah ayahnya aja gak berhenti-berhenti. Jujur gue sayang banget sama dia, bukan karena masalahnya dengan ayahnya."

"Gue juga. Kita semua sama kan. Dia ngumpulin kita berdua, ngelindungin kita berdua dan main sama kita berdua walau kita ini sampah." Namjoon teringat dengan pertama kali ia bertemu dengan Yoongi.

Saat itu Yoongi baru masuk ke sekolahnya, tapi dia sudah jadi ranking satu. Pertemuan yang tidak menyenangkan karena Namjoon sempat membencinya.

Tapi Yoongilah orang yang pertama kali menyelamatkannya dari kekangan kedua kakaknya. "masa rangking satu aja gak bisa sih! Belajar dong! Dasar bodoh!"

"maaf, hyungnim..."

"apa salahnya rangking 2 dari kelas unggulan, daripada rangking satu diantara otak udang."

Gaya nyentrik Yoongi sangat menginspirasi Namjoon dan tanpa sadar, ia mengikutinya hingga sekarang. Tak berbeda jauh dari Namjoon, Hoseok juga orang yang selalu dibully karena ia tidak bisa belajar dengan benar.

Pada akhirnya setiap kali ada pe-er atau ujian dia akan menyuruh orang untuk mengerjakan untuknya dengan imbalan uang yang lumayan besar. Setelah itu dia akan mendapatkan nilainya masih tetap terbelakang.

Orang tuanya tidak pernah menanyakan apakah ia belajar dengan baik atau dia dipalak. Mereka hanya tahu uang yang mereka berikan cukup untuk membuatnya menjadi anak baik.

Di suatu ujian yang jawabannya sudah dijanjikan, Hoseok dapat bernafas lega ketika ia telah mendapat kertas di mejanya. Tapi isi kertas itu bukanlah jawaban yang dia mau.

"kalau mau jawaban, kamu harus menemukannya sendiri. Bukan meminta pada orang lain. Apalagi penipu!"

"nih, rokok buat lo. Gue lagi banyak duit nih dari siswa kelas 3-1 yang namanya Jung Hoseok. Noh ini orangnya! Buat ujian besok lo udah siapin kan 100.000 won?"

"gue gak mau ngasih lagi."

"Lo bercanda, huh?" mereka menarik kerah seragamnya. "lo udah janji kan ngasih hari ini?"

"gue gak mau ngasih. Peringkat gue masih dibawah dengan atau tanpa bantuan kalian."

"Oh, jadi dia udah bisa ngomong ya. Gimana kalau kita kasih pelajaran biar dia gak ngomong lagi." salah satu dari mereka berniat membogemnya, namun terhenti setelah mendengar suara kamera. "Wah... ini bagus, menurut lo gimana Yoon?"

Namjoon memberikan ponselnya pada Yoongi. "gak terlalu buruk. Wajah mereka jelas banget kalau mau laporin ke guru BK"

"aish.. Namjoon sama Min Yoongi. Kita mundur."

Hoseok menegakkan tubuhnya, "Joon, kita harus cari Yoongi. Gue takut dia dalam masalah!"

..::TUNE IN LOVE::..

Namjoon dan Hoseok melihat Yoongi berlari dari kejauhan. Ia seperti terburu-buru setelah menanyai petugas keamanan kampus. "Yoongi!!"

Sahutan mereka tidak dihiraukan Yoongi. "Joon, ayo ikuti Yoongi."

Namjoon berhenti di depan pos petugas. "Eh, Bapak. Kita mau nanya dong"

Petugas keamanan itu menyembunyikan dirinya dibalik pintu. "ngapain kalian kesini? Kan Yoongi udah pergi."

"maka itu kami mau nanya Yoongi mau kemana? Tadi dia nanyain apa aja sama bapak?"

"Um.. itu, kemaren ada insiden mahasiswa jurusan musik diganggu oleh sekelompok orang. terus Yoongi tadi nanya plat nomornya."

"Hoseok-ah, perasaan gue gak enak. Lo ingat video yang ngeliatin Yoongi lagi berantem sama ibu tirinya kan? Dia emang lagi ngelindungi pianis yang dimaki. Namanya..." Namjoon mengingat-ingat. "Wendy!"

"oke, kalau gitu kita ikuti Yoongi" mobil Namjoon berusaha menjaga jarak dengan taksi yang ada didepannya. Mereka tidak mau kehilangan Yoongi atau ketahuan.

Rupanya Yoongi masuk ke sebuah pabrik tua yang ditinggalin dimana banyak grafitti menghiasi tempat itu. Namjoon dan Hoseok bersembunyi dibalik drum-drum berukuran besar. "Joon, Yoongi dipukul. Kita harus nyelamatin dia!"

"gue tahu, gue bisa liat. Tapi mereka itu banyakan. Kita mana bisa menang."

Lama kelamaan Hoseok tidak tega melihat Yoongi yang dikeroyok. Dia bangkit dari persembunyiannya, melabrak salah satu dari mereka dengan sepapan kayu. "beraninya lo nyakitin temen gue!"

"Jung Hoseok! Ngapain kesini?" Yoongi masih saja mengkhawatirkannya walau dia sudah babak belur.

"mau ngdugem, ya mau nyelametin lo lah!"

Enggak! Yoongi paling tahu, Hoseok itu gabisa ngelawan kecoak yang lebih kecil darinya apalagi manusia. Mustahil Hoseok menang!

"gue juga disini, Yoon. Lu gapapa kan?" Namjoon muncul dari suatu tempat. "Hyaattttt!!!" orang-orang Park Jimin mulai menyerang mereka.

BRUGG!!!

"Hahh.. gue udah bosen. Cabutt!" Jimin berlalu begitu saja setelah ketiga orang musuhnya babak belur. Hoseok tertawa cengengesan, "ini ya rasanya dipukul." Maklum, seumur hidupnya dia tidak pernah dipukul sebegitu keras karena orang tuanya selalu memanjakannya.

"Lo baru tahu? Ini sih belum seberapa" celetuk Namjoon.

"gimana Yoongi ya yang selalu kena pukul tiap hari.. hyung, gue janji bakal ngikutin lo terus. Karena itu, jangan nyimpen masalah lo sendiri. Kita ini temen lo! Bergantunglah sama kita."

Hoseok berkaca-kaca. "lo itu sangat berarti buat gue..."

"Hoseok bener, Yoon. Gak peduli orang lain bilang lo sampah, tapi buat kita berdua, lo itu penyelamat. Karena itu gue dan Hoseok gak pernah nyesal temenan sama lo!"

"kalian ngomong apa sih? Hoseok-ah, lo nangis?" Yoongi mencoba tidak terbawa suasana.

Hoseok sesenggukan, "siapa yang nangis. Gue Cuma...huungg..." tangisnya malah membuncah. Ia memeluk Yoongi yang tengah menegakkan tubuhnya.

Yoongi memberi sinyal pada Namjoon untuk melepaskan pelukan Hoseok darinya. Tapi bukannya menjauhkan mereka, Namjoon malah ikut memeluknya. "Yoongi-ah.. jangan ngilang gitu aja dari kita, oke?"

Everyone is a star, even he is the worst.

..::TUNE IN LOVE::..

________________________________________________________________________________

Hai, Vena disini. Gimana chapter ini? greget? uWu? kurangg greget?

Chapter ini kupersembahkan buat persahabatan Rapline BTS yang uWu, maafin kalau aneh hehe...

Jangan lupa voment yaa..

Sampai jumpa minggu depann "-"


TUNE IN LOVE • Wenga  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang