Bab 12 = Open Minded

247 52 8
                                    

Kim Chaewon
Buku Untukmu, Soobin
Bab 7 = pikiran terbuka

Setelah kita foto bareng buat buku tahunan, aku ditunggu Sunwoo di kelas. Sunwoo juga interogasi aku gimana aku waktu foto bareng sama Soobin. Jawabannya biasa aja, padahal hatiku udah deg deg kan diwaktu kamu dan aku sama-sama megang buku.

Aku juga ga bakal tau hasilnya bakal seimut itu. Dan di waktu Renjun bilang pikirin hal paling bahagia sambil buat aku senyum itu jawabannya diwaktu aku dan kamu liat konser The Rose mendadak. Karena kamu gendong aku, aku jadi liat vokalisnya secara fullscreen.

Padahal cuma liat mereka tapi senang banget di saat itu sampai aku senyum-senyum sendiri. Ga nyangka aku kalau aku pilih hal yang paling membahagiakan hidupku aku pilih ada kamunya.

📓📓📓

Drrttt

Hp Chaewon sedari tadi bergetar terus. Memang sengaja ga dia buka. Takut kalau ada Soobin yang ngechat. Karena itu, Chaewon bakal minta maaf sama Sunwoo.

"Adek, ada temennya di depan itu," teriak mama Chaewon. Waduh, apa jangan-jangan Chaeyeon mau bilang datang kerumah tapi ga Chaewon balas ya chatnya. Duh, kan jadi ga enakan karena ga dibalas malah datang kesini.

"Chaewon bentar lagi turun mah," teriak Chaewon dari atas. dia pake sweater biar ga kedinginan dan juga iket rambutnya ke belakang. Kemudian, Chaewon dengan kecepatan empat lima turun dari tangga cuma mau nyamperin Chaeyeon.

Ternyata yang samperin bukan Chaeyeon tapi Hwall. Berubah ekspetasi Chaewon yang mau minta maaf ke Chaeyeon cuma karena ga balas chat menjadi suatu pertanyaan bersifat misteri ke Hwall.

"Lo ngapain ke rumah gue?" tanya Chaewon to the point. Chaewon butuh alasan yang pasti nih kenapa ada seorang Hwall di rumahnya.

"Gua mau kasih ini ke elu, titipan dari teman gua," ungkapnya. Dia nyodorin dua kantong plastik hitam. Chaewon mengambil keduanya dan liat apa isi dalam plastik itu.

Ternyata plastik satu isinya nasi goreng dan satunya lagi bakso.

"Anjir gua lupa bakso dari siapa nasi goreng dari siapa, yang jelas satu dari Sunwoo satu lagi dari Soobin."

"Kok lo sih yang nganter, kenapa ga mereka?" tanya Chaewon. Hwall mau aja noyor kepala Chaewon. Udah jelas alasannya karena chat mereka ga dibalas. Ya harus Hwall lah yang nganter makanan. Padahal gojek kan bisa.

"Lu ga balas chat, gua yang jadi imbas mereka. Puas lu?" tanya Hwall dengan nada sarkas. Chaewon ngeletakin bakso dan nasi goreng di dapur. Dia ambil piring sama mangkok buat ngeletakin bakso serta nasi gorengnya.

Dan setelah sukses diletakan di tempat masing-masing, Chaewon bawa makanannya ke ruang tamu. Ditambah juga dia bawain air mineral dingin.

"Lo pilih mau makan apa Hwall. Kalau gue ga bakal bisa habisin keduanya," kata Chaewon. Hwall melihat antara bakso dan nasi goreng, yang mana yang enak.

Bakso berkuah dan bakso itu daging yang dikasih tepung. Kalau nasi goreng ya nasi pake sambel terus di goreng. Dua-duanya kontra dah, ga ada yang enak menurut pandangan Hwall.

"Nasi goreng aja deh. Biar ga kenyang air gua nanti balek ke rumah," katanya. Dia ambil nasi goreng dan lahap makanannya di ruang tamu. Chaewon juga makan baksonya. Dia memang kurang suka bakso, tapi kalau ketemu bakso yang enak, jangan harap Chaewon berhenti makan.

"Enak banget baksonya, bilang sama yang beliin gue bakso makasih ya karena udah kasih gue bakso paling terenak," ucapnya. Hwall ga bisa jawab karena dia lagi makan nasi goreng.

Buku Untukmu, Soobin 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang