Bab 26 = Thanks Jen

203 48 12
                                    

Vote tidaklah berbayar, jangan sungkan menekan bintang meskipun terletak dibawah 🥳

"Kok Mashiho gak menang jadi ketua osis ya?" tanya Chaewon kepada dirinya sendiri. Aneh, padahal mereka udah kumpulkan 54 suara tapi yang milih malah 16 orang. Chaewon udah periksa voting dari Han, Chaeyeon, Hwall, Jihoon, Junkyu, dan Soobin. Mereka semua ga berkhianat ke tempat lain.

"Nasibnya Ssamu, mana tau waktu kuliah jadi ketua BEM. Rezeki orang kan ga ada yang tau," ujar Soobin menyemangati Chaewon. Seharusnya jika kalah jangan pernah ga mau kalah karena dapat menyebabkan kontroversi. Untung Mashiho anaknya ga sembarangan dan nerima kekalahan.

"Aduh, apa karena aku ya Mashiho ga jadi ketos?" keluhnya kepada dirinya sendiri. Eunbin atau Kim mengatakan bahwa Mashiho kalah suara akibat dirinya yang di cap jelek satu angkatan. Meskipun Chaewon ga masalah di ejek, tapi kasian juga nasib orang lain akibat dirinya.

"Ah kaga lah Ssam, kamu ini kok gitu sih bicaranya." Soobin menepuk pundak Chaewon pelan. Diusapkannya pundak Chaewon agar bahu cewek itu ringan dari beban yang di rangkulnya.

Chaewon ga menanggapi ucapan Soobin. Karena yang di ucapkan Soobin itu susah di jawab oleh Chaewonnya sendiri. Soobin yang tau Chaewon kehabisan kata-kata mencoba untuk cari topik baru yang akan mereka bicarakan.

"Bunda apa kabar?" tanya Soobin.

"Baik Bin, mama kamu gimana kabarnya?" tanya Chaewon kembali. Kedua telapak tangan Chaewon memangku pipinya di hadapan Soobin. Pipi cowoknya memerah melihat Chaewon menggemaskan diri di depannya.

Ingin rasanya mencium cewek itu tapi teringat mereka berada di sekolah dan berpacaran aja sebenarnya udah di larang apalagi ciuman.

"Baik juga. Ah formal kali yang kita bahas, kaga seru."

"Terus mau bahas apa? Menggosip?" tanya Chaewon kembali. Mencari topik memanglah susah bagi Soobin dan juga Chaewon, tapi jika mereka mendapatkan satu topik yang bakal di bahas, di jamin pembahasan mereka bakal meluncur sampai seluk beluk sehingga pembahasan pertama tidak lagi ada sangkut pautnya sama yang mereka bahas sekarang.

"Buka-, eh seru juga kayanya menggosip. Siapa yang kita gosipkan?" tanya Soobin tiba-tiba.

Seharusnya mereka lah yang di gosipkan karena mereka pernah menjadi hot issue di sekolah. Namun kelihatannya mereka saat ini tak terlihat di sekitar masyarakat sekolah.

"Aku masih yakin nih Sunwoo masih suka sama kamu," Soobin menggoda Chaewon apakah Chaewon salting saat mendengar nama Sunwoo. Tapi tatapan Chaewon tak terbaca oleh Soobin. Tatapannya seakan ingin memberi tahu sesuatu yang lebih mengerihkan dari pernyataan yang dia buat.

"Aku rasa Lia juga masih suka sama kamu Bin, itu orangnya lagi lirik ke arah kita," Chaewon dan Soobin menatap Lia yang lagi memperhatikan mereka. "Coba sapa dulu Lia kamu," aju Chaewon.

Soobin menggelengkan kepalanya. "Enggak lah, ntar dia baper."

"Hehe iya juga ya, tapi aku ga pernah liat kamu modusin cewe lah. Memang awalnya ga mau niat pacaran?" tanya Chaewon.

Udah di bilang bahasan mereka bakal beranak sampai ujung dunia pun kalau ga di berhentikan bel ataupun yang lain ga bakal habis bahasannya.

"Kalau niat ya enggak sih, tapi kalau modus ya sering lah. Kamu kan pernah kena peletnya," jawab Soobin sembari mencolek dagunya. Chaewon usir tangan Soobin karena refleknya. Malu mendengar jawaban dari Soobin, Chaewon mengalihkan pertanyaan lainnya.

"Kalau iri sama seseorang pernah ga Bin? Kalau aku pribadi iri sama Yeji karena dia cewek kaya baja ga bisa di ganggu gugat selain tugas," ucap Chaewon lagi.

Buku Untukmu, Soobin 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang