Bab 34 = Sumber Kebahagiaan

442 53 35
                                    

Soobin udah bergegas masuk ke dalam rumah sakit sambil nentengin buku. Dia nanya ke dokter dimana Shuhua bersalin. Selagi nanya dokter, dia juga telfon Sanha, papa, mama, dan Hwall.

Kalau diliat orang-orang, Soobin mungkin kaya orang yang baru keluar dari rumah selama berberapa tahun. Karena sedari tadi kerjaan Soobin cuma muter-muter aja dan yang lain pada ngejauhin anaknya takut kena tabrak sama Soobin.

Setidaknya Soobin harus ketemu Hwall biar tau dimana mereka sekarang. Tapi yang Soobin ketemu bukanlah Hwall. Melainkan cewek yang selama dua hari ini jadi beban pikirannya.

Soobin berjalan pelan menuju gadis rambut hitam sepanjang pinggangnya itu. Badan Soobin dilabrak secara ga sengaja dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Tetap aja Soobin ga terasa karena dia ngejar Chaewon.

"Ssamu?" panggil Soobin yang kurang yakin. Soobin kira yang dia kejar ini bukan Chaewon. Tapi ketika Soobin nyebutin nama Chaewon. Cewe itu berhenti seketika.

Soobin semakin yakin kalau dia itu Chaewon ketika dia (si cewe) langsung mempercepat langkahnya.

"KIM CHAEWON!" teriak Soobin. Chaewon semakin cepat jalannya. Soobin juga ga mau kehilangan Chaewon disaat dia ngejar cewe itu. Soobin berlari ingin menggapai Chaewon.

Chaewon juga ikutan berlari. Chaewon berlari keluar dari rumah sakit.

"Ssamu! Sebentar denger aku," mohon Soobin. Chaewon tetap ga liat ke belakang. Dia juga nyebrangin jalan. Untung lagi lampu merah.

Tentunya cewe ini adalah Chaewon. Dan Chaewon masih kenal sama suara Soobin. Suara dimana Soobin teriakin nama dia cuma mau ngajak jalan karena Soobin berhasil masuk peringkat lima besar.

Selama delapan tahun ini, akhirnya mereka bertemu dan jujur Chaewon masih belum siap buat ketemuan sama Soobin. Harus banyak keberanian dan kekuatan hati buat melihat Soobin.

"Ssamu, tolong." lirih Soobin. Chaewon masih berjalan sambil ngeluarin air matanya. Ga tau kenapa tiba-tiba air mata naturalnya mengalir begitu saja ketika Soobin memanggilnya.

Soobin tetap pantang menyerah. Dia ngejar Chaewon disaat Chaewon udah selesai nyebrang. Dan rambu lalu lintas juga udah berganti jadi lampu hijau.

Soobin udah di klakson sama mobil-mobil yang ga sabaran. Langsung Soobin acungin jari tengahnya kepada si pemilik mobil itu. Tapi yang ga Soobin sadari ada motor yang kencang melaju ke arahnya.

Brakkk!!!

"Anjing!" umpat Soobin ketika dia ditabrak oleh siswa SMA yang baru dibolehin bawa motor sama orang tuanya. Tentunya juga anak itu panik.

"SOOBIN!?" Chaewon membalikan arahnya menjadi ke arah Soobin. Soobin masih terkapar di depan motornya siswa SMA itu. Ketika Chaewon liat dari name tagnya, ternyata namanya Haruto.

"Malem-malem kemana aja sampai pulang sekolahnya malem banget," sinis Chaewon. Haruto yang ditatap Chaewon langsung kicep. Mending dia bantuin Soobin yang menjadi korbannya berdiri.

"Sini bang, gua bantu." ucap Haruto ketika tangan Soobin di genggam sama Chaewon. Mobil lainnya pada klakson, tapi karena ada yang kecelakaan berberapa pengemudi itu turun buat bantuin Soobin.





Disisi lain, Hwall udah telfonin Soobin berkali-kali, tapi Soobin ga pernah jawab panggilan Hwall. Bukan Hwall aja yang khawatir, tapi seluruh keluarga jadi khawatir.

Padahal anak Shuhua udah lahiran. Tapi Soobin belum datang juga, malah Sunwoo yang jemput Chaeyoung lebih datang terdahulu dibanding Soobin.

"Ga mungkin Soobin hilang kan pa?" tanya Moonbyul kepada Minhyuk.

Buku Untukmu, Soobin 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang