Bab 11 = Photoshoot

269 55 18
                                    

Chaewon mempoleskan make up buat foto di perpustakaan nantinya. Dia juga udah potong rambut pendek cuma ga pendek banget. Paling cuma sampai sebahu dan itupun lebih panjang sedikit.

Alasan dia potong rambut juga bukan karena biar cantik di tatap semua orang. Biar buang sial aja karena ada yang bilang kalau potong rambut bisa buang sial. Padahal kesialan pasti selalu ada kapan dan dimanapun.

Seperti biasa, Chaewon dianter sama Sunwoo. Dan Sunwoo yang liat perubahan rambut Chaewon itu berbinar-binar. Chaewon lebih cocok dengan rambut pendeknya. Tapi ga pendek banget rambutnya, maunya dipendekin lagi.

"Ih, cantik banget princessku." puji Sunwoo. Chaewon yang malu-malu itu ga nanggepin pujian Sunwoo. Tapi dia tetap make helmnya dan duduk dibelakang. Chaewon juga peluk Sunwoo dari belakang. Intinya kalau orang lain liat bawaanya pasti cemburu karena goals.

Padahal jadian aja belum.

Jarak sekolah sama rumah Chaewon lumayan terbilang dekat. Jadi Sunwoo bawa motornya dengan kecepatan sedang aja karena takut rambut baru Chaewon rusak.

Sekitar jam enam lewat empat puluh lima, Sunwoo dan Chaewon sampai di sekolah. Chaewon buka helmnya dan perbaikin rambut dia yang mau ga mau bakal berantakan.

Sunwoo yang liat itu bantuin Chaewon juga. Dia nyisir rambut Chaewon pake tangannya.

"Biar aku aja Chae," Chaewon ga bisa nolak. Dia liatin Sunwoo yang lagi serius rapiin rambutnya.

"Makasih banyak Sunwoo," ucap Chaewon. Sunwoo cubit pipi Chaewon. "Sama-sama sayangku, ayo kita ke kelas, ntar kalau telat kan yang kasian kamu,"

Sunwoo genggam tangan Chaewon ketika berjalan menuju kelas. Ga sedikit loh yang liatin mereka. Mungkin karena Sunwoo ini notabennya ketua bola. Meskipun ga se eksis ketua basket, tetap aja famenya tinggi.

Chaewon memperhatiin semua yang liatin mereka. Beda sama Sunwoo yang langkah tegak maju jalan aja. Sampai ke kelas, Sunwoo dan Chaewon papasan sama Soobin.

Tanpa ba bi bu Sunwoo ngelabrak bahu Soobin meskipun yang kena dadanya karena Soobin 10 centi lebih tinggi dari dia. Tapi kan kerasa juga sih, jadi ga sia-sia Sunwoo labrak Soobin.

Chaewon juga ga berani buat natap Soobin. Baginya Soobin harus dihindari meskipun mereka sama-sama masuk klub debat dan juga Chaewon jadi tutornya Soobin untuk tahun ini.

"Chae, kamu duduk di samping aku ya," ajak Sunwoo. Chaewon mengangguk, dia letakin tasnya di samping kursi Sunwoo. Bukan Soobin aja sih yang kesel liatnya, malah Hwall juga ikutan kesal.

Dimana lah Hwall bakal duduk nanti ya. Dia malas duduk samping Seungmin. Entar yang dibahas malah planet-planet ga jelas lah.

"Bin, lu duduk dimana?" tanya Hwall. Soobin nunjukin arah pertama kali dia duduk. Hwall pun naruh tas dia disamping Soobin. Dan dia kemudian keluar. Padahal Soobin mau berdiam diri aja di kelas tapi tangannya di tarik sama Hwall.

Terpaksa Soobin ikut kemana Hwall pergi.

Ternyata Hwall bawa Soobin ke kantin. Mereka berencana bolos dan kata Hwall dia bakal tanggung jawab kalau Soobin ketahuan bolos.

"Ceritain dari awal Bin," perintahnya.

Soobin ga ngerti. Apa yang mau diceritain dari awal? Kisah kenapa Jokowi jadi presiden? Atau Yiren yang baru aja jadian sama Yoshinori. Lagian kan Soobin bukan hobi gosip sih, jadi ngapain cerita dari awal segala.

"Ga ngerti gua njing,"

"Ceritain lu sama Chaewon lah, kenapa lu bonyok begini, kenapa lu perang besar- besaran sama Sunwoo, atau kok tiba-tiba lu sering banget buka buku tulisan kecil."

Buku Untukmu, Soobin 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang