Bab 29 = Belajar dan Kencan

211 49 11
                                    

Soobin mati-matian buat belajar demi bisa jawab soal ujian nanti. Dan kerja keras Soobin paid of. Soalnya selama ujian, Soobin bisa jawab dengan mudah. Biasanya Soobin tipe orang yang bakal dapat jawaban di menit-menit terakhir.

Sekarang dia yang ngasih jawaban ke orang-orang terutama Han. Meskipun dia sedikit berdebat dengan Seungmin karena ada salah dua jawaban mereka yang berbeda. Murid lain ya mana dipikirin, karena salah dua ga mungkin remed kan.

Jadi satu ikut jawaban Seungmin satu lagi ikut jawaban Soobin.

Begitulah cerita gimana ujian semester satu.

Hari-hari ujian saat ini udah terlewatkan. Hal selanjutnya adalah menunggu namanya dipanggil dan mengetahui rangking berapa dirinya. Jujur Soobin deg-degkan dia rangking berapa.

Papa Soobin, Minhyuk lagi ambil rapor di kelas Sanha. Dan ga salah lagi Sanha dapat rangking satu. Minhyuk senang aja nerima rapor kalau hasilnya memuaskan.

Setelah Sanha, Minhyuk masuk ke kelas Soobin ditemani Sanha. Semuanya pada liat ke arah Minhyuk dan Sanha. Anak dan bapak itu nyari dimana Soobin duduk.

Ternyata Soobin duduk disamping Chaewon. Sanha yang liat dimana Soobin duduk itu memukul pelan tangan papanya.

"Pa!" panggil Sanha sambil nunjuk ke arah Soobin dan Chaewon. Papanya langsung duduk di bekalang Soobin. Karena Soobin keasikan bicara sama Chaewon, Soobin ga sadar ada papanya yang udah ada dibelakang.

"Ssamu, kalau Giring Nidji jadi presiden kamu mau ga?" tanya Soobin.

"Ya engga lah, aku maunya jokowi calonin presiden tiga periode," canda Chaewon. Soobin memang kurang sreg sama Jokowi yang jadi presiden. Jadi dia cemberut mendengar jawaban Chaewon.

"Jokowi yang jadi presiden nanti aku yang gulingkan Jokowi," tutur Soobin.

"Macam bisa aja kamu, udah ganti cita-cita?" ledek Chaewon. Soobin mikir lagi. Dulu cita-citanya jadi pemain sepak bola terkenal. Sekarang dia malah mau jadi sesuatu yang berbau politik. Chaewon memang benar-benar merubah dirinya menjadi lebih baik.

"Choi Soobin," teriak Pak Dean. Jantung Soobi seketika berdetak cepat. Minhyuk yang dibelakang juga udah berdiri yang makin buat Soobin terkejut sejak kapan Minhyuk masuk ke kelasnya.

Soobin melihat kebelakang dimana Sanha udah ngacungin jari jempolnya kepada Soobin. Dia kemudian liat Chaewon yang ngacungin jari jempol sama seperti Sanha.

"Soobin, jangan buat papa jadi batu disini ya," ujar papa Soobin. Soobin akhirnya berdiri menuju kursi dihadapan Pak Dean. Muka Pak Dean waktu liat Soobin itu benar-benar di luar ekspetasi. Apakah Soobin masuk lima besar? Atau sepuluh besar? Atau rangking paling bawah.

"Pak, biasanya Soobin rangking berapa?" tanya Pak Dean kepada Minhyuk.

"Rangking 34 kadang kalau muridnya 35 dia rangking 35," jawab Minhyuk santai. Dulunya sih ga malu ya dibilang rangking paling akhir, tapi sekarang Soobin malu. Apalagi suara Minhyuk keras bilangin rangking previousnya Soobin. Kan Chaewon bakal denger.

"Kali ini Soobin berkembang pesat, semua tugas dia kerjakan. Ulangan juga ga ada yang remedial, nilai ujian di mapel saya juga cukup memuaskan. Saya bangga dengan pencapaian Soobin, karena ini kamu bisa tanding dengan Sunwoo lagi." jelas Pak Dean.

"J-jadi pak, Soobin rangking berapa?" tanya Minhyuk penasaran.

Dean mengambil rapor Soobin dan juga melihatkan data rata-rata nilai rapor mereka. Soobin juga liat siapa yang ada pada nomor satu. Siapa lagi kalau bukan Seungmin.

Minhyuk sama Soobin sama-sama terkejut dengan nilai yang dicapai Soobin. Memang benar-benar meningkat. Jauuhhhhhhh.

Karena urutan dari peringkat satu sampai lima, Soobin masuk dalam lima besar.

Buku Untukmu, Soobin 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang