Lee Minho, mahasiswa semester atas yang harus menerima kenyataan pahit kalau dirinya diberi nilai kecil oleh sang dosen, dan berkemungkinan akan lulus tidak tepat waktu.
Tapi, bagaimana jika dosennya memberikan sebuah pilihan untuk memperbaiki nilai...
Heyo, back again! Jangan lupa vote dan comment yaw✨
***
Hari ini kegiatan perkuliahan sudah dimulai kembali, liburan 1 bulan benar-benar tidak terasa. Dan sekarang untuk memperbaiki nilai, Minho harus mau jadi pengasuh anak dosennya selama satu semester ini.
"Lu yakin ini rumahnya, Jin?"
"Kalo dari alamat yang lu kasih sih, bener ini, Ho."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minho dan Hyunjin natap rumah yang menurut mereka cukup besar di depannya. Tapi dari sekali lihat saja mereka bisa tau kalo rumah ini tidak terlalu di urus oleh pemiliknya, melihat betapa tinggi rumput di pekarangannya.
"Yaudah gua masuk dulu ya, Jin! Thanks loh udah mau nganter kesini."
"Iya santai aja! Jangan lupa kita ada kelas jam 8." setelah mendapat anggukan, Hyunjin jalanin motornya menjauh.
Sepergi Hyunjin, Minho berusaha meyakinkan dirinya untuk memencet bel rumah di depannya.
Tingnong~
Tidak ada sahutan, tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam rumah besar itu. Minho jadi ingin pulang saja rasanya.
Setelah menunggu 10 menit dengan terus menerus memencet bel, akhirnya pintu di depannya terbuka. Nampilin dosennya dengan wajah baru bangun tidur, dan jangan lupakan rambut pirang ikalnya yang berantakan.
"Siapa ya?"
Minho melongo tak percaya, orang ganteng kaya dia bisa dilupain secepat itu sama dosennya. Ter-la-lu!
"Saya Minho pak, yang waktu itu minta perbaikan nilai."
"Oh, yang mau jadi pengasuh baru anak saya ya?"
Minho mengangguk kecil,
"Masuk."
Pintu utama terbuka lebar dan nampilin isi rumah itu yang sangat berantakan, banyak barang-barang berserakan dimana-mana.
'Apa istri pak Chris ga risih rumahnya berantakan begini, atau mereka gatau yang namanya jasa asisten rumah tangga, goklin kek kalo gamau ribet.' pikir Minho saat sudah berada di ruang tengah rumah ini.
"Maaf ya berantakan banget, saya belum sempet beresin rumah." ucap Chan sambil memasukan beberapa file ke dalam suatu ruangan.
Minho mengangguk dan hanya berdiri di samping sofa, karena dosennya itu belum mempersilahkan dia duduk sedari tadi.
"Duduk, saya panggilin anak saya dulu."
Akhirnya Minho duduk dengan canggung.
"Je!!! Jeje!!!."
Lalu muncul lah anak laki-laki dari halaman belakang rumah Chan, "Ada apa daddy?" tanyanya sambil menepuk bajunya yang sedikit kotor sehabis liat serangga di halaman belakang.
