Udah siap kan semuanya?💛
***
Besoknya Jeongin sudah bersiap akan pergi ke taman bermain bersama daddy dan mommy nya, Nancy juga sedari tadi telah berkutat di dapur menghangatkan makanan yang semalam Minho masak. Sedangkan Chan sedang meminum kopinya di samping Jeongin yang sedang menonton kartun kesukaannya.
Setelah sarapan, mereka langsung pergi ke tempat tujuan yang lumayan jauh dari rumah Chan, mobil itu tentu sangat ramai karena Jeongin yang menceritakan teman-temannya kepada daddy dan mommynya. Benar-benar seperti keluarga bahagia kan?
Sedangkan di lain tempat, seorang pemuda masih bergelung manja di dalam selimutnya, padahal hari sudah sangat siang untuknya terus bermalas-malasan. Bukan tanpa sebab Minho seperti ini, masalahnya ia sudah berbohong jika hari ini akan mengerjakan tugas pada Chan dan Jeongin padahal kenyataannya hari ini jadwalnya benar-benar kosong membuatnya merasa akan mati bosan.
Teman-temannya pun tidak ada yang bisa menemaninya, memang salahnya sih karena waktu itu dia bilang tak bisa main karena akan pergi. Tapi, dia juga kan tidak tau jika Nancy akan memintanya untuk tidak ikut pergi.
Hingga akhirnya satu ide terlintas di otaknya, secepatnya ia ambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Pada dering keempat, telpon itu di angkat oleh orang di sebrang sana,
"Hallo?"
'.........'
"Lu hari ini ada acara?"
'.........'
"Nanti sore bisa temenin gua ga? Nongkrong atau apa gitu?" Minho menunggu harap-harap cemas. Hingga orang di sebrang sana mengatakan jawaban yang dia harapkan sejak awal.
"Oke, nanti gua jemput ya, bye."
Setelahnya Minho matikan panggilan itu, dan dia langsung pergi ke kamar mandi lalu bersiap.
Berkali-kali Minho pastikan alamat yang di kirim ke ponselnya benar, karena kini yang ia lihat adalah rumah yang sangat megah dengan pilar-pilar tinggi. Lalu tak lama orang yang di tunggu pun keluar,
"Kamu udah nunggu lama, Ho?"
"Ah, ga lama kok Li. Berangkat sekarang?"
"Iya, ayo."
Orang itu Lia, satu-satunya teman yang bisa Minho harapkan di saat seperti ini, karena perempuan itu sudah di pastikan tidak akan pergi kemana pun mengingat Lia tidak punya banyak teman.
Ohiya, semenjak pernyataan cintanya pada Minho yang malah berujung curhatan Minho tentang pak Chris hari itu, Lia memutuskan untuk tetap berteman dengan Minho bahkan mendukung perasaan Minho pada pak dosennya saat ini.
Sore itu Minho mengajak Lia berputar-putar kota dengan motornya, mereka mengobrolkan banyak hal random, apa yang mereka liat di jalan pun bisa menjadi obrolan. Dan Minho juga merekomendasikan beberapa tempat kepada Lia untuk mengerjakan tugas atau sekedar nongkrong.
Tak terasa hari sudah gelap, Minho pun mengarahkan motornya ke sebuah festival jajanan di pinggir kota karena Lia mengeluh lapar sejak tadi.
Kini mereka sudah duduk di salah satu bangku menunggu pesanan mereka, "Jadi kamu akhir-akhir ini bantuin mantan istrinya pak Chris?" tanya Lia, setelah memaksa Minho menceritakan tentang semua yang sedang ia pikirkan akhir-akhir ini, karena perempuan itu tau Minho sedang tidak baik-baik saja.
"Ya begitulah." Minho menganggukan kepalanya berulang dengan perlahan.
"Terus kamu kenapa ga ngomong aja sama pak Chris?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GOVERNESS || Banginho ft. Jeongin
FanfictionLee Minho, mahasiswa semester atas yang harus menerima kenyataan pahit kalau dirinya diberi nilai kecil oleh sang dosen, dan berkemungkinan akan lulus tidak tepat waktu. Tapi, bagaimana jika dosennya memberikan sebuah pilihan untuk memperbaiki nilai...