0.7 Thank You (Special Chapter) - END

4.9K 389 109
                                    

Masih ada yang inget cerita ini?

Sebenernya agak ragu publish ini karena cerita ini kan udah lama ga update, terus temanya juga keluarga, tapi ternyata dulu aku udah nebar janji dimana-mana buat bikin beginian🤧
(Maafin ya hiks)

So, here we go....

🔞
Be wise!

~~~

"Baju bobo adek Michan udah dimasukin?"

"Udah, mimo."

"Abang jangan lupa yang udah mimo bilang—"

"Jangan repotin grandma sama grandpa, jagain adek, dan jangan keluyuran ga jelas selama disana. Bener kan, mimo?" tanya Jeongin pada sang mimo yang kini sedang menutup koper berukuran sedang milik si bungsu.

"Bener, anak mimo emang paling pinter." ucap Minho sambil menepuk pelan pipi Jeongin yang kini tingginya sudah melebihi dirinya dan Chan.

Jeongin kemudian memeluk Minho manja saat Minho berjalan menuju Chan dan Michan yang sedang menonton televisi.

"Dek, liat tuh abang kamu manja banget." ucap Chan pada Michan yang kini sedang di pangkuannya, asik memainkan rambut Chan.

"Biarin aja, aku mau manja-manja sama mimo sebelum pergi ke rumah grandma sama grandpa besok." ucap Jeongin cuek.

"Daddy juga kan besok kamu tinggal, ga mau manja-manja sama daddy?" goda Minho.

"Ga mau, aku pasti lebih kangen sama mimo daripada sama daddy~" balasnya meledek sang daddy.

"Adek, daddy dijahatin abang." adu Chan pada Michan.

"Abang! Ga boleh jahat sama daddy, sini baikan!"

Minho hanya tertawa melihat keluarga kecilnya yang sangat ribut tapi tetap terasa hangat di dalamnya, kini langkahnya membawa tubuhnya memeluk Chan yang berusaha memeluk Jeongin dan Michan bersamaan.

Besok Chan dan Minho harus berpisah dengan kedua anak mereka, karena Jeongin dan Michan akan berlibur ke rumah orang tua Chan, sedangkan Chan dan Minho memiliki beberapa pekerjaan yang tak bisa ditinggal begitu saja.

Mungkin minggu depan mereka baru bebas dari pekerjaan dan pergi berlibur menyusul kedua anak mereka.

"Udah ayo bobo, adek mau bobo sama mimo?" tanya Minho yang diangguki oleh Michan.

"Yeyeyeye... bobo sama mimo sama daddy juga..."

"Abang juga dong mimo."

"Ga, abang tidur aja di kamar sendiri." ucap Chan.

"Please."

"Sempit-sempitan mau?"

Jeongin mengangguk, dan akhirnya malam itu mereka berempat tidur bersama di kamar Chan dan Minho dengan berhimpit-himpitan.

~

Besoknya orang tua Chan datang untuk menjemput kedua cucunya, mereka singgah sebentar untuk makan siang terlebih dahulu sebelum meninggalkan kediaman anaknya.

"Dadah mimo... dadah daddy..."

"Dadah adek, jangan bikin repot grandma sama grandpa ya." ucap Minho membalas lambaian sang anak bungsu.

"Abang, adeknya entar dijagain ya."

"Siap, dad!"

"Yaudah, kita berangkat ya. Kalian jangan lupa nyusul ke rumah mama." ucap wanita paruh baya tersebut.

GOVERNESS || Banginho ft. JeonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang