Halow gaes~
***
Sedari kemarin Minho terus merasakan pusing dan terkadang dia juga merasa lemas, tapi dia harus tetep ngejalanin kegiatannya seperti biasa, apalagi sekarang adalah minggu UTS sehingga dia harus belajar extra untuk mendapatkan nilai maksimal.
"Min kamu yakin gapapa? wajah kamu pucet banget loh itu." Chan terus menanyakan hal yang sama sejak tadi.
"Aku gapapa kak, tadi udah minum obat warung kok."
"Yaudah, kalo nanti makin pusing bilang kakak ya, nanti kakak bawa kamu ke dokter."
"Iya siap pak Chris yang terhormat." ucap Minho terkekeh pelan, padahal wajahnya kini benar-benar pucat.
Saat di kelas pun tak jauh berbeda, teman-temannya akan menanyai keadaannya, mereka terus menyuruh Minho untuk pulang lalu beristirahat tapi Minho si keras kepala jelas menolaknya.
"Ho, pulang aja sono!"
"Nanggung Bin, abis ini mata kuliah terakhir."
"Tapi lo pucet banget." Minho menggeleng pelan, lalu tersenyum untuk meyakinkan teman-temannya kalo dia baik-baik aja.
Mereka pun masuk ke kelas dan mengerjakan ujian seperti hari-hari sebelumnya, semua nampak fokus mengisi lembar jawaban mereka. Sedangkan Minho merasa dirinya semakin lemas, hingga jam ujian selesai dan dosen yang mengawas pun keluar ruangan.
"Abis ini pada mau kemana?"
"Nongkrong yuk! Mumet banget seminggu ini gua belajar mulu."
"Boleh, mumpung besok weekend."
"Ho, lo mau ikut ga?"
"Hah? Oh, boleh."
"Let's go!!"
Baru saja beranjak dari kursinya, Minho merasakan hal di sekitarnya berputar dan teriakan teman-temannya menjadi hal terakhir yang dia dengar sebelum semuanya menjadi gelap.
*
Ruangan dosen siang itu tampak hening karena sang pemilik lebih memilih fokus pada pekerjaannya, jika sudah di hadapkan dengan pekerjaan maka Chan akan berubah menjadi sosok workaholic.
Tapi entah kenapa dari tadi dia terus memikirkan keadaan Minho, walaupun sudah berusaha mengalihkan pikirannya tapi tetap saja wajah pucat Minho masih terus terbayang di pikirannya.
Tanpa sadar tangan Chan mengambil ponselnya dan men-dial nomer Minho, tapi sampai dering terakhir pun Minho tak mengangkat panggilannya. Chan mengecek jam tangannya, "seharusnya Minho udah pulang. Tapi kok ga angkat telponku ya?" Chan pun beranjak, berniat membeli sesuatu yang bisa menemaninya bekerja.
Selama perjalanan pun Chan masih terus menghubungi Minho, sampai dia memesan sebuah ice americano pun Minho masih tidak mengangkatnya.
Minmin🐱
|Minho
|kamu dimana?
|Hubungin kakak secepatnya yaChan berjalan kembali ke gedung fakultas dengan segelas ice americano di tangan kirinya dan ponselnya di tangan kanannya, menunggu Minho menghubunginya kembali. Hingga dia mencoba sekali lagi menghubungi Minho dan di angkat di dering ketiga.
"Akhirnya! Kamu dimana Min? Masih pusing ga? Kak Chan anter ke dokter aja yuk."
'Ha- hallo? Maaf pak tapi ini Jisung.'
"Loh? Minhonya mana?"
'Minho tadi pingsan pak, sekarang lagi di periksa sama dokter di klinik kampus.'
KAMU SEDANG MEMBACA
GOVERNESS || Banginho ft. Jeongin
FanfictionLee Minho, mahasiswa semester atas yang harus menerima kenyataan pahit kalau dirinya diberi nilai kecil oleh sang dosen, dan berkemungkinan akan lulus tidak tepat waktu. Tapi, bagaimana jika dosennya memberikan sebuah pilihan untuk memperbaiki nilai...