Pas baca chapter ini tolong ingatkan dalam diri kalian
'tahan... tahan... jangan emosi, orang sabar di sayang ayen.'
***
Hari-hari berikutnya Nancy semakin membuat Minho berada dalam kesulitan karena wanita itu meminta Minho untuk mendekatkan dirinya dengan Jeongin dan juga Chan. Membuat Minho sebisa mungkin mengangkat nama wanita itu di depan Chan yang berakibat mencoreng namanya sendiri.
Seperti sore ini, tiba-tiba Nancy menghubunginya untuk menjemput Jeongin di sekolah, padahal seharusnya Jeongin sudah bersama Nancy dari 2 jam yang lalu. Maka dengan secepat mungkin Minho menjalankan motornya ke sekolah Jeongin. (Finally motor Minho udah bener geng😌)
Tapi sebelum tiba di sekolah Jeongin, Minho membelokan motornya ke arah taman tempatnya biasa menemani Jeongin dulu. Dan bisa Minho lihat Jeongin sedang menggambar sendirian di salah satu bangku taman.
Tinggal 3 langkah lagi Minho sampai, tapi langkahnya kalah cepat dengan pria yang kini sedang berbicara dengan Jeongin dan menatap Minho datar. Chan, pria yang mendahului Minho adalah Chan, yang menatap Minho datar juga Chan.
"Kamu lupa jemput Jeje?"
"Maaf kak tadi aku abis nugas."
"Kamu udah ngebiarin Jeje nunggu kamu selama 2 jam loh, Min."
"Tapi kak, ga gitu, ini aku udah secepat mungkin kok kesini."
"Kamu udah ngulang kesalahan yang sama, Min."
"Daddy jangan marahin kak Minho." ucap Jeongin menarik tangan Chan pelan.
Chan menghela nafasnya kasar, "yaudah ayo pulang Je." dan Minho hanya bisa mengikutinya di belakang.
Sorenya saat Minho hendak memasak makan malam, Nancy langsung mengatakan bahwa dirinya akan memasak di bantu oleh Minho. Tapi nyatanya saat di dapur, Minho lah yang benar-benar memasak karena Nancy sedari tadi hanya memperhatikan Minho saja.
"Wahh mommy ini enak banget."
"Iya dong, mommy gitu loh yang masak."
Minho hanya tersenyum mendengarnya, dia lebih memilih masakannya diaku oleh Nancy daripada wanita itu yang memasak sendirian, ia takut kejadian beberapa hari yang lalu terulang saat dirinya di telpon Nancy yang berteriak ketakutan.
*
Sore itu, Nancy bilang ingin memasak makan malam untuk Chan dan juga Jeongin. Sore itu juga Jeongin mengajak Minho untuk pergi ke taman komplek untuk sekedar jalan-jalan biasa, sehingga Minho meninggalkan wanita itu di rumah sendirian.
Saat sampai taman, Jeongin langsung bergabung dengan beberapa anak yang sedang bermain ayunan dan perosotan. Minho juga duduk tak jauh dari sana bersama ibu-ibu komplek yang waktu itu menggoda Chan.
Sedang asik mengobrol, tiba-tiba ada panggilan masuk ke ponsel Minho dari Nancy, tanpa menunggu lama Minho langsung mengangkatnya.
"Hallo nyonya?"
'Hallo Minho!!! TOLONG AKU, ini dapur ke bakar!!!!'
Di detik itu juga Minho langsung mematikan panggilan tersebut, lalu menengok ke arah Jeongin yang masih asik main ayunan, "tante, titip Ayen sebentar ya, saya harus pulang!" ibu-ibu disana mengangguk cepat saat melihat Minho yang sangat panik.
Setibanya di rumah, Minho langsung berlari ke arah dapur yang sudah penuh asap. Pemuda itu dengan sigap mematikan kompor yang apinya sangat besar, lalu di ambilnya lap basah dari wastafel kemudian di lemparkan ke atas beberapa bungkus makanan yang terbakar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOVERNESS || Banginho ft. Jeongin
FanficLee Minho, mahasiswa semester atas yang harus menerima kenyataan pahit kalau dirinya diberi nilai kecil oleh sang dosen, dan berkemungkinan akan lulus tidak tepat waktu. Tapi, bagaimana jika dosennya memberikan sebuah pilihan untuk memperbaiki nilai...