Selamat datang~
wiu wiu wiu***
Kegiatan Minho masih sama seperti sebelumnya tapi mungkin akhir-akhir ini lebih berat, karena UTS sudah di depan mata itu tandanya para dosen akan berlomba-lomba memberi tugas tambahan kepada para mahasiswa.
Tugas yang di berikan pun tak main-main, tugas yang seharusnya untuk satu bulan malah harus dikumpulkan dalam waktu satu minggu. Mau tidak mau Minho harus membawa tugas itu kemana pun, seperti saat ini, selagi menunggu Chan yang lembur Minho akan memanfaatkannya untuk mengerjakan tugasnya.
Tiba-tiba sofa yang di tempatinya bergerak, menandakan ada orang lain yang duduk di sisinya, "Ngerjain apa sih? Serius banget, sampe ga tau kalo aku udah pulang." tanya Chan sambil menyandarkan punggunya.
"Tugas yang bapak Chris terhormat berikan secara kejam." ucapnya dengan senyum yang dibuat manis lalu setelahnya berubah sinis.
Chan malah terkekeh melihat sikap Minho yang seperti kemusuhan dengannya, "santai aja lagi, deadline nya juga masih lusa." balas Chan sambil melihat-lihat buku referensi yang Minho pinjam dari perpustakaan fakultas.
"Mana bisa santai!!? Kak Chan tuh ngasih tugasnya segunung, kalo aku ngerjainnya nyantai kapan kelarnya!?"
"Masa sih? Perasaan sedikit deh."
"Aduh sabar Min, dia ini dosen."
Chan kembali terkekeh mendengarnya lalu mengusak rambut Minho, lucu sekali pikirnya melihat Minho yang sedang misuh-misuh kembali mengerjakan tugasnya.
"Mau di bantuin ga?"
Binar di mata Minho perlahan muncul tapi tak lama redup kembali, "Engga ah! Entar nilai aku malah di kurangin lagi kalo di bantuin." tolaknya dan kembali mengerjakan tugasnya.
"Yaudah kalo gamau, aku mau tidur aja kalo gitu, semangat ya Minho~"
Dan Minho menyesal menolak bantuan Chan saat Chan benar-benar masuk ke dalam kamarnya.
20 menit kemudian Chan sudah segar sehabis mandi, lalu berniat bergabung bersama Minho untuk mengerjakan pekerjaannya. Sebenernya kerjaan Chan sudah tidak terlalu banyak karena hari ini dia lembur juga untuk menyelesaikan beberapa dokumen.
Bingung tidak sih, Chan kan hanya dosen tapi sibuk banget? Jadi Chan itu selain jadi dosen dia juga ngejalanin sebuah perusahaan yang dia diriin sendiri, belum terlalu besar tapi lumayan bisa beliin Jeongin es krim 3box hehehe canda.
Chan kembali duduk di tempatnya semula dan Minho hanya meliriknya sekilas lalu kembali mengerjakan tugasnya, Minho masih terus fokus mengerjakannya hingga suara Chan memecah fokusnya,
"salah itu, harusnya kamu lebih teliti memilih rumus mana untuk sample seperti itu, terus ini juga harus rapih ya bikinnya kalo engga nanti aku coret-coret tugas kamu."
"Kalo gitu bantuin, tapi jangan di kurangin nilainya, ya?" pinta Minho dengan mata seperti anak kucing yang memohon serta bibirnya yang melengkung ke bawah membuat Chan menahan gemas untuk tidak memeluknya.
Chan pura-pura berpikir, "Ada imbalannya ga?" padahal sejak awal dia memang berniat membantu Minho, tapi melihat Minho yang memohon seperti ini membuatnya ingin menjahili Minho sesekali.
"Imbalan apa?" tanyanya bingung.
"Biasanya Jeje kalo minta di bantuin belajar dia bakal cium aku." ucap Chan puta-pura cuek sambil menahan tawanya, karena sekarang wajah Minho berubah tegang dan tak lama semburat merah menjalar di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOVERNESS || Banginho ft. Jeongin
Fiksi PenggemarLee Minho, mahasiswa semester atas yang harus menerima kenyataan pahit kalau dirinya diberi nilai kecil oleh sang dosen, dan berkemungkinan akan lulus tidak tepat waktu. Tapi, bagaimana jika dosennya memberikan sebuah pilihan untuk memperbaiki nilai...