Lee Minho, mahasiswa semester atas yang harus menerima kenyataan pahit kalau dirinya diberi nilai kecil oleh sang dosen, dan berkemungkinan akan lulus tidak tepat waktu.
Tapi, bagaimana jika dosennya memberikan sebuah pilihan untuk memperbaiki nilai...
Sepertinya Minho menjadi yang pertama bangun di rumah ini, niatnya ingin langsung mandi tapi Minho bingung karena tak membawa baju ganti. Masa iya dia ke kampus pake baju yang sama seperti kemarin.
Setelah bimbang cukup lama, akhirnya Minho mutusin buat mandi dan memakai baju yang sama, mungkin nanti dia bisa mampir dulu ke kosan Jisung yang dekat kampus buat minjem baju.
Minho keluar dari kamar, dan dia kaget karena udah ada Jeongin yang sedang menonton tv disana. Sesekali Jeongin tertawa karena tingkah konyol karakter berwarna kuning itu.
"Loh? Ayen udah bangun?"
Kini Jeongin mengalihkan perhatiannya ke Minho yang berjalan mendekat, "Selamat pagi, kak Minmin!" ucapnya semangat, membuat Minho ikut tersenyum senang.
"Pagi sayang, mau sarapan apa?"
"Ayam goreng kak, ada ga?"
"Ada dong, tapi Ayen mandi dulu baru kak Minho masakin ayam gorengnya."
"Kalo gitu kakak masak aja, aku bisa kok mandi sendiri." jawabnya sambil jalan ke kamar mandi yang diikuti Minho di belakangnya.
Minho tau sebenarnya Jeongin itu bisa mandi sendiri, tapi ya namanya anak kecil ketemu air sama busa pasti bakalan main-main dulu, makanya Minho selama ini hanya mengawasi saja.
"Jangan lama ya, kalo lama nanti ayamnya kak Minho abisin." setelah mendapatkan anggukan dan kata oke, Minho pergi ke dapur untuk masak sarapan mereka.
Sarapan hampir jadi, Jeongin juga udah pake seragamnya yang di bantu Minho tadi dan kembali menonton kartun favoritnya. Tapi sedari tadi Minho tak melihat batang hidung sang pemilik rumah, apa dosennya itu belum bangun?
"Ayen!? bisa bangunin pak Chris?" pinta Minho tapi Jeongin masih saja serius menonton kartunnya, mau tidak mau Minho matiin kompornya dan berjalan ke depan pintu kamar Chan.
Dia ragu, dosennya itu udah bangun atau belum, kalo belum kan bisa telat semua. Akhirnya Minho ketuk pintu di depannya tapi tidak ada sautan, pas Minho coba buka ternyata tak di kunci. Minho buka pelan pintunya dan bisa dia liat dosennya masih tidur dengan keadaan topless.
Tolong ini Minho harus tutup mata atau tidak?
"Pak Chris, bangun pak!" cicitnya pelan.
Lalu Minho berjalan membuka gorden di kamar itu sehingga matahari berlomba untuk masuk menerangi kamar yang sebelumnya gelap. Chan yang merasa tidurnya terganggu karena kamarnya tiba-tiba terang, akhirnya membuka mata perlahan.
"Minho? Jam berapa sekarang?"
"Jam 7 kurang pak"
"Astaga udah siang."
Chan yang kaget langsung jalan ke kamar mandi, mengabaikan Minho yang wajahnya memerah melihat badan atletis Chan. Saat Minho masih mengatur jantungnya, Chan muncul lagi dari pintu kamar mandi,
"Min, bisa tolong siapin pakaian saya? ini saya kesiangan, kalo nyari sendiri suka lama. Ohiya, kamu ga bawa baju ganti kan? Pake baju saya aja yang sekiranya ukurannya pas sama badan kamu." lalu Chan benar benar masuk ke dalam kamar mandi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
