|2| Can be mine?

452 34 4
                                    

"Ini ruang gurunya. Kau masuk saja, aku akan menunggu disini" ucap SinB.
"Kau juga masuk saja, SinB. Aku masih belum berani masuk sendirian"
"Yak! Kau ini namja!" Ketus SinB. Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya, dia berani kalau harus masuk sendirian. Tapi, dia ingin terus bersama SinB, dia ingin lebih dekat lagi dengan SinB.
"Ck, aku akan mengantarmu" SinB menarik tangan Jungkook kasar, lalu masuk ke dalam ruang guru.

"Anyeonghaseyo... Mianhae kami mengganggu, umm, Jungkook ingin bertemu dengan Irene songsaenim, mungkin ada yang harus dibicarakan" ucap SinB sambil membungkukkan badannya, tepat didepan Irene.
"Ah baiklah, silahkan kalian duduk"
"Umm, saya akan menunggu diluar saja, ssaem" saat SinB hendak melangkahkan kakinya, tiba tiba saja Jungkook mencegahnya. Dia mencekal tangan SinB dengan erat.
"Kau tunggu disini saja. Ini tidak terlalu pribadi" SinB hanya mengangguk lalu ikut duduk bersama Jungkook.
"Jadi, ada perlu apa, Jeon Jungkook?"

***

"Kamsahamnida, ssaem" ucap SinB dan Jungkook sambil membungkukkan badannya pada Irene.
"Ne. Ah iya, SinB, jangan lupa antar Jungkook ke perpustakaan nanti"
"Ah ne, ssaem. Saya akan mengantarnya pulang sekolah nanti"
"Baiklah"
"Kami pergi dulu, ssaem" ucap SinB yang dibalas anggukan oleh Irene. Mereka pergi menuju kantin untuk membeli makanan dan menemui teman teman SinB. Oh iya, jangan lupakan kalau Jungkook belum punya teman baru disekolah barunya itu. Maka dari itu, dia mencoba untuk mendekati SinB. Dia ingin SinB menjadi sahabatnya. Atau mungkin lebih?

"Jungkook? Kau ingin makan apa?"
"Umm, aku tidak tau menu dikantin ini. Jadi, aku akan memesan makanan seperti yang kau pesan saja" SinB hanya mengangguk dengan wajah datarnya. Kemudian, ia memesankan makanan yang ingin ia pesan.

"Kajja. Kita tunggu saja pesanannya datang" ucap SinB sambil berjalan meninggalkan Jungkook yang sedang menatapnya.
"SinB~ah, tunggu aku" Jungkook mengejar SinB dan duduk dihadapannya. Jungkook terus menatap SinB yang sedang memainkan  gelangnya. SinB mendongakkan kepalanya dan mendapati Jungkook sedang menatapnya dengan senyuman terukir diwajahnya.
"Kau kenapa, eoh?"
"Ah ti-tidak. A-aku hanya... Ha-hanya, i-itu, ya, itu! Gelangmu sangat indah" SinB menatap Jungkook dengan tatapan menyelidiknya.
"Umm, kau membelinya dimana? Desainnya bagus, dan warnanya juga sangat indah"
"Ini pemberian eomma ku. Umm, dia juga yang mendesainnya"
"Apa eomma mu seorang desainer?"
"Tentu saja. Eomma ku seorang desainer terkenal di Korea dan luar negeri juga" ucap SinB dengan ekspresi sombongnya. Jungkook tampak sedang berfikir sekarang.
"Ah apa jangan jangan kau itu... Eommamu desainer? Apakah dia Jessica Jung?" SinB hanya mengangguk dengan cuek.
"MWO?! JINJJA?!" ucap Jungkook yang membuat seisi kantin menoleh padanya. Kecuali SinB. Dia terlihat tidak peduli pada Jungkook.
"Kau serius, SinB~ah?" Jungkook memegang kedua pundak SinB dan menatap wajah lekat lekat, dengan jarak yang sangat dekat.
"Yak! Kau ini. Tentu saja aku serius! Jika kau tidak percaya kau bisa ke rumah ku pulang sekolah nanti" ucap SinB sambil menghempaskan tangan Jungkook yang berada dikedua pundaknya.
"Baiklah. Pulang sekolah nanti aku akan ke rumah mu. Aku akan membuktikan kalau ucapanmu benar"
"Aish... Terserah kau saja" SinB memutar bola matanya malas. Tak lama kemudian, pesanan mereka datang.

"Cepat makanlah, jangan terus terusan cemberut" SinB hanya melirik Jungkook sekilas, lalu kembali mengerucutkan bibirnya.
"Yak! Kau ini, bibirmu jangan seperti itu"
"Memangnya kenapa, eoh?" Ucap SinB dengan posisi bibir yang sama.
"Jangan seperti itu. Apa kau mau aku mencium bibir manismu itu, eoh?" SinB membulatkan matanya sempurna.
"Kau ini..."
"Arrrggh... Hentikan, SinB~ah" SinB mencubit pipi Jungkook dengan sangat keras.
"SinB~ah, hentikanlah... Ini sakit" SinB melepaskan cubutannya. Memang benar, pasti Jungkook merasa sangat sakit. Lihat saja pipinya yang sangat memerah itu. SinB tertawa melihat Jungkook yang meringis kesakitan. Diam diam, Jungkook tersenyum melihat SinB yang sedang tertawa itu.
Jungkook menarik hidung SinB dengan kedua jarinya.
"Yak!" Pekik SinB sambil memegangi hidungnya yang memerah.
"Kau menggemaskan, SinB~ah" SinB tersenyum mendengar ucapan Jungkook.
"Sudahlah. Makan dulu tteottoboki mu" Jungkook mengacak rambut coklat SinB. Entah mengapa, SinB merasa senang dengan sikap Jungkook padanya saat ini. SinB dan Jungkook menghabiskan makanan mereka dengan candaan dari Jungkook.

Beberapa menit kemudian...

"Sudah?" SinB hanya mengangguk.
"Tunggu, ada noda di bibirmu, SinB~ah"
"Jinjja?" SinB mengusap sudut bibir sebelah kanannya. Jungkook tersenyum dengan sedikit tertawa.
"Bukan disana. Disebelah kiri, SinB~ah"
Jungkook mengusap sudut bibir sebelah kiri SinB. Jungkook tersenyum, lalu mengacak rambut SinB gemas. SinB menundukkan kepalanya, semburat merah perlahan muncul dipipinya.

"Eoh, SinB~ah?" SinB dan Jungkook menoleh ke arah sumber suara.
"Yuju eonnie?" SinB berdiri menghampiri Yuju dan teman temannya.
"Ah ternyata kalian sedang berkencan ya. Haha, maaf eonnie mengganggumu" Yuju menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal dengan tawa hambarnya juga. Dengan cepat, SinB menggelengkan kepalanya.
"Umm, si-siapa dia? Sepertinya, aku baru melihatnya" ucap Eunha dengan tatapan menyelidiknya yang menggemaskan.
"Ah umm, Jeon Jungkook imnida" ucap Jungkook sambil membungkukkan badannya.
"Ah Hwang Yuju imnida"
"Jung Eunha imnida"
"Kim Sowon imnida"
"Jung Yerin imnida, ah kau tampan"
"Yak!" Pekik SinB. Semuanya menatap SinB heran.
"Wae? Aku hanya mengatakan kalau Jungkook tampan, SinB~ah" goda Yerin.
"Ah umm ti-tidak ada, eonnie. Ah sudahlah! Kajja Jungkook~ah, kita harus segera pergi ke kelas. Eonnie, aku pergi dulu"
"Baiklah"
"Daah... SinB~ah, selamat berkencan..."
"Awas adik manja mu mengganggu" SinB menoleh dengan tatapan tajamnya, lalu kembali menarik Jungkook keluar dari kantin.

"Yuju~ya, adikmu itu..." Ucap Eunha.
"Ah dia memang begitu, dia tidak suka berdebat" Yuju tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Semoga saja mereka bisa mempunyai hubungan yang lebih dari teman ya" ucap Yerin dengan ekspresi imutnya.
"Ah benar, mereka terlihat sangat cocok, Yuju~ya" ucap Sowon yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan Yuju, Yerin, dan Eunha.
"Semoga saja. Aku hanya mengharapkan yang terbaik untuk adik adikku, aku hanya ingin mereka bahagia" ucap Yuju dengan nada berharapnya.
"Aku yakin, apapun caranya, Jungkook pasti membahagiakan SinB. Dan kalau Umji... Aku lihat Suga sunbae tidak terlalu peka"
"Sudahlah, jangan bahas Umji, aku kasihan pada Umji"
"Ah lebih baik kita lanjutkan ke kelas, kajja"
"Ah ne, Yuju~ya"

***

"Dasar! Menyebalkan!"
"SinB~ah, kau ini kenapa, eoh?" SinB berbalik. Mendelik ke arah Jungkook yang kini menatapnya heran.
"Aish, kau sama saja seperti eonnie eonnie itu"
"Hah... Sudahlah, lebih baik kita pergi ke rooftop saja, bagaimana?"
"Aniya, aku tidak mau. Aku akan masuk ke kelas saja" ketus SinB, lalu berlari memasuki kelasnya.
"Ck, kau sangat menggemaskan SinB~ah" Jungkook tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Apa aku bisa memilikimu, Hwang SinB? Aku sudah terlalu nyaman denganmu, walaupun baru hari ini aku mengenalmu" - batin Jungkook.

Kemudian, dia berlari menyusul SinB yang sudah meninggalkannya.

Will be better🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang