Will be better🍃

|15| Accidentally again?

Seoul, South Korea, 05.45 am

"Hoaaamm..." SinB menggeliatkan tubuhnya, lalu terbangun. Saat hendak bangkit, dia merasa ada sesuatu ditubuhnya. Dan ternyata benar, Jungkook masih saja memeluk nya. SinB tersenyum, kemudian perlahan melepaskan tangan Jungkook dari tubuhnya.
"Aku akan mandi terlebih dahulu sebelum membuat sarapan untuk Jungkook" gumamnya. Kemudian ia pergi membawa handuk menuju kamar mandinya.

Beberapa saat kemudian...

SinB baru saja selesai mengganti bajunya. Ia hanya menggunakan baju berbentuk dress selutut berwarna pink muda. SinB mengikat rambut nya asal, kemudian memakai apronnya. Sekarang, dia sedang sibuk dengan peralatan dapurnya.
"Aku harus memasak apa ya... Umm, apa Jungkook akan menyukai masakanku" gumamnya.
"Ah itu pasti. Sekarang, aku harus membuatkannya masakan yang spesial. Tapi, apa ya... Haish... Sudah lah, lebih baik aku membuat bibimbap dan kimbap saja. Lebih sehat untuk sarapan"
Dengan semangat, SinB membuat bibimbap dan kimbap untuk Jungkook. Hingga jam menunjukkan pukul 06.00, dia baru saja menyelesaikannya.
"Aku harus membangunkan Jungkook" SinB berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Dia melupakan sesuatu. Yap, SinB masih memakai apronnya dan mengikat rambut nya dengan asal.

Ceklek...

SinB membuka pintunya perlahan. Dia tersenyum menatap namja yang masih tertidur pulas itu. SinB menghampirinya, kemudian duduk disamping kepala Jungkook. SinB mengusap wajah Jungkook perlahan. Namun, Jungkook masih saja tertidur.
"Oppa... Bangunlah, kau harus sekolah hari ini" ucap nya lembut. Tapi, tidak ada respon dari Jungkook.
"Oppa... Bangunlah, aku sudah memasak untukmu sarapan dan bekal untuk makan siangmu nanti" Jungkook menggeliat sambil mengucek ngucek matanya.
"Hoaaamm..." SinB tersenyum karena berhasil membangunkan Jungkook. Ia mengecup pipi kanan Jungkook beberapa saat, dan membuat Jungkook tersenyum.
"Cepatlah bangun oppa. Kau tidak boleh terlambat ke sekolah"
"Ah baiklah... Baiklah..." Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk.
"Kau sangat cantik. Benar benar terlihat seperti seorang istri idaman yang baru saja selesai memasak" ucap nya, kemudian mengacak rambut SinB gemas.
"Cepatlah mandi"
"Baiklah"

***

"Umm, tinggal minumnya saja..." Gumam SinB, Yang sedang menata makanan dimeja makannya. Tiba tiba saja Jungkook melingkarkan tangannya dipinggang SinB.
"Yak!" Pekik SinB, karena ia terkejut.
"Wae?"
"Kau mengagetkanku"
"Kau masak apa, SinB~ah?"
"Aku hanya membuat kimbap dan bibimbap. Kau tau kan, aku belum pintar memasak seperti Yuju eonnie dan Umji" jelas SinB, kemudian ia mengerucutkan bibirnya.
"Aish, tak apa. Aku akan selalu menyukai makanan apapun yang kau buat"
"Kalau aku memasak sup cicak, bagaimana?" Tanya SinB dengan senyum jahilnya.
"Yak! Jangan sekali kali kau membuat makanan seperti itu, SinB~ah" Jungkook melepaskan pelukannya dengan ekspresi yang jijik karena ucapan SinB tadi.
"Hahaha... Aku hanya becanda" kini, tawa SinB pecah melihat ekspresi tak terduga dari Jungkook. Jungkook tersenyum melihat SinB yang akhirnya bisa tertawa dengan lepas seperti itu.
"Sudah lah oppa. Kajja, makan dulu"
"Baiklah"

***

"Oppa, hati hati dijalan. Jangan lupa makan bekalnya, dan... Tolong jaga Umji, kau tau kan dia sering dibully Tzuyu" raut wajah SinB nampak sedih sekarang. Dia benar benar khawatir karena tidak akan bisa lagi melindungi Umji disekolah.
"Kau tenang saja, SinB~ah. Aku akan menjaga adik iparku" ucap Jungkook, kemudian mengacak rambut SinB.
"Baiklah. Dan, kau juga jangan mendekati yeoja yang lain. Ingat disini ada aku dan baby ini"
"Siap. Kau tenang saja" SinB tersenyum mendengar jawaban Jungkook.
"Umm, setelah oppa pulang nanti... Aku ingin mempelajari pelajaran yang oppa pelajari hari ini"
"Itu mudah. Aku akan meminjam buku milik Umji untukmu"
"Baiklah. Gomawo"
"Ne SinB~ah. Ah iya, aku harus berangkat sekarang" Jungkook mengecup kening SinB beberapa detik.
"Jaga dirimu baik baik disini" SinB hanya mengangguk.
"Sampai jumpa Jeon SinB" SinB tersenyum mendengar Jungkook memanggil namanya dengan marga 'Jeon' bukan 'Hwang'. SinB hanya membalasnya dengan lambaian tangan dan senyuman manisnya.