|13| Leaving my twins👭

354 25 0
                                    


Anyeong👋
Happy Reading:)

Baca sambil dengerin lagu GFriend - Bye👌
Biar lebih kerasa😭

-------------------------------------------------------------

"SinB? Jungkook? Kalian akan pergi sekarang?" Mendengar pertanyaan Jessica, semuanya menoleh ke arah SinB dan Jungkook yang baru saja menuruni tangga dengan koper dan tas. Umji berlari ke arah SinB yang kemudian disusul oleh Yuju.
"Eonnie akan meninggalkan ku?" Tanya Umji dengan mata yang berkaca kaca. SinB tak bisa lagi menahan air matanya. Umji kemudian memeluk SinB.
"Eonnie janji, eonnie akan sering main ke rumah ini untuk menemui kalian semua. Dan tertutama untuk menemanimu, Umji~ah"
"Tapi aku belum siap untuk berpisah dengan kembaranku, eonnie" Umji mulai menangis. Dia belum siap terpisah dengan kembarannya itu. Tidak. Bukan hanya Umji, tapi juga SinB. Yap, sebenarnya SinB juga belum siap berpisah dengan Umji. Begitulah yang dirasakan mereka, karena mereka kembar, jadi pasti sangat sulit untuk menerima kenyataan bahwa mereka harus terpisah.
"Hiks a-aku tidak mau kau pergi hiks eonnie hiks... Tidak akan hiks ada lagi hiks yang mengejekku hiks, tidak ada lagi hiks yang akan mengusiliku hiks saat aku belajar hiks, tidak akan ada lagi yang hiks menghiburku hiks menggunakan tingkah konyolnya hiks saat aku hiks sedih... Hiks kumohon eonnie hiks jangan pergi" Jungkook tidak tega melihat mereka menangis seperti itu. Tapi, oh ayolah! Kau memang harus membawa SinB, Jeon Jungkook.
"Eonnie juga hiks... Belum siap hiks untuk hiks tinggal terpisah darimu hiks Umji~ah hiks... Tapi, ini sudah takdir hiks... La-lagipula, eonnie bisa menemuimu kapanpun hiks dan kau juga bisa berkunjung ke sana kapanpun kau mau hiks, kau juga boleh menginap hiks" ucap SinB sambil berusaha menguatkan dirinya untuk tidak menangis dipelukan Umji. Tapi, usahanya sia sia, SinB tetap menangis.
Umji melepaskan pelukannya, dan menatap SinB.
"A-aku akan mengunjungi eonnie, dan eonnie juga harus bermain ke sini, janji, ne?" SinB mengangguk dengan senyuman manis diwajahnya, yang juga membuat Umji tersenyum.
"SinB~ah, eonnie akan sangat merindukanmu" ucap Yuju sambil memeluk SinB.
"Aku juga. Aku akan lebih merindukanmu, eonnie"
"Jungkook~ah, kau jaga SinB baik baik, ne? Jangan pernah membuat SinB menangis. Jika kau membuat SinB meneteskan air matanya, walau setetespun, aku tidak akan pernah memaafkanmu"
"Ah ne noona. Tentu saja, aku akan berusaha untuk selalu membuat SinB bahagia. Apapun caranya" Yuju mengangguk.
"Bagus lah. Jadi, aku tidak akan terlalu mengkhawatirkannya" ucap Jhope sambil menepuk pundak Jungkook.
"Jaga SinB dan anak kalian baik baik, ne? Eomma akan mengunjungi kalian jika sedang tidak sibuk" Jungkook mengangguk.
"Eomma... Aku akan sangat merindukanmu. Aku tidak akan lagi mendengar eomma yang cerewet saat membangunkanku" Jessica tersenyum, lalu mencubit pelan bibir SinB yang mengerucut.
"Yak! Sakit eomma" rengek SinB. Jessica kemudian memeluk SinB dengan erat. Dan tanpa disadari, air mata menetes dipipi mulusnya, begitupun dengan SinB. Mereka akan sulit bertemu setelah ini. SinB mengusap usap punggung Jessica dengan lembut, tapi malah membuat Jessica semakin menangis.
"Eomma, jangan sedih lagi, ne? Aku tidak bisa melihat eomma menangis" lirih SinB.
"Ah tidak. Eomma tidak menangis" ucap Jessica, dan dengan cepat ia menghapus air matanya. Jessica memegang pundak SinB, dan menatapnya lekat lekat. Ia akan sulit hanya untuk menatap wajah polos SinB, saat SinB meninggalkannya, dan tinggal bersama Jungkook.
"Eomma, aku titip ini untuk eomma. Jaga boneka ini. Umm, jika eomma merindukanku, eomma bisa memeluk boneka ini dan membawanya tidur" ucap SinB sambil memberikan boneka panda itu pada Jessica. Jessica menatap boneka itu sekilas, lalu menatap SinB dengan air mata yang terus mengalir dipipinya.
"Eomma janji ya, jaga boneka ini. Aku yakin, dia akan menghibur eomma, saat eomma mengingatku" SinB tersenyum, walaupun sebenarnya hatinya tengah menangis menjerit saat ini. Jessica memegang pipi kiri SinB, dan mengusapnya lembut.
"Eomma akan menjaga boneka kesayanganmu, SinB~ah. Kau juga harus janji, jaga kesehatanmu, ne? Eomma tidak mau kau sakit, apalagi kita jauh sekarang, ne?" SinB mengangguk, kemudian memeluk Jessica erat.
"Aku sayang eomma. Sampai kapanpun aku akan selalu sayang eomma" ucap SinB dalam pelukan Jessica.
"Eomma juga. Bahkan, sayangnya eomma lebih dari sayang SinB untuk eomma" ucap Jessica berusaha menghibur dirinya dan juga SinB.
"SinB~ah, kau baik baik disana, ne? Jika ada waktu luang, eomma akan mengunjungi mu" SinB mendongakkan kepalanya dengan senyuman yang mengembang diwajahnya. Dia kemudian mengangguk.
"SinB, oppa juga akan sangat merindukanmu, kau jaga diri baik baik, ne? Jangan nakal seperti dulu, jangan membuat suamimu kesal karena ulahmu yang seperti dulu, ne? Jaga kesehatanmu juga, oppa tidak mau kau sakit" Jhope mengacak rambut SinB gemas. SinB tersenyum. Selalu, walaupun dalam hatinya ia sedang menangis tersedu sedu.
"SinB~ah, appa hanya pesan padamu, jadilah istri yang baik untuk Jungkook. Jaga kesehatanmu dan anakmu, ne? Jangan terlalu memikirkan kami disini, jangan banyak pikiran"
"Ne appa. Tapi, nanti appa harus mengunjungi ku, ne?"
"Tentu saja" Donghae memeluk SinB dan mengecup puncuk kepalanya.
"Baiklah, sudah semuanya... Aku dan Jungkook akan pergi sekarang" SinB mengusap kepala Umji dengan lembut.
"Kau jaga diri baik baik, Umji~ah. Jangan sampai kau mengalami apa yang aku alami, ne? Masa depanmu masih panjang, jangan disia siakan. Kau sangat cerdas, eonnie yakin, kau akan sukses nanti" Umji semakin menangis mendengar pesan SinB untuknya.
"Aniya eonnie. Aku hanya ingin sukses bersama eonnie" SinB menangkup kedua pipi chubby Umji, lalu mengecup keningnya beberapa saat.
"Raih cita citamu, ne? Eonnie akan selalu mendukungmu, apapun itu. Eonnie akan selalu ada dibelakangmu, menjagamu dari hal hal yang buruk yang mungkin akan terjadi" sungguh, perkataan SinB tadi membuat Umji semakin menangis. Sesakit inikah jika harus berpisah dengan saudara kembar kita?
"Ne eonnie. Jika kau akan selalu dibelakangku, maka saat aku mendapatkan cita citaku, aku akan membawamu, dan kau akan selalu ada didepanku" Umji akhirnya tersenyum, walaupun air matanya masih terus mengalir.
"Ne Umji~ah. Umm, eonnie senang saat melihat mu tersenyum seperti ini. Jadi, jangan menangis lagi, ne?" Umji mengangguk, kemudian kembali memeluk SinB.
"Sudah sudah. Eonnie tidak mau kau menangis lagi, ne?" Umji hanya mengangguk sambil melepas pelukannya.
"Kau baik baik didalam sana, ne?" Ucap Umji sambil berjongkok didepan SinB untuk mengusap perut SinB. SinB tersenyum melihatnya.
"Baiklah, sekarang kami permisi. Appa, eomma, hyung, noona, dan Umji" pamit Jungkook sambil membawa koper dan merangkul SinB. SinB melambaikan tangannya, dan dibalas lambaian tangan dari keluarganya.

SinB dan Jungkook sedang berada diluar rumah SinB. SinB menatap rumah itu dengan senyuman yang tak pernah pudar. Ia meneteskan air matanya saat menatap balkon kamarnya.

"Aku akan sangat merindukan tempat itu. Tempat yang penuh kenangan dengan Umji" gumam SinB yang pasti masih terdengar oleh Jungkook. Sedikit cerita, kamar dulu Umji dan SinB satu kamar, mereka tidur dikamar SinB, jadi wajar ya banyak kenangan disana.

"SinB~ah, kajja"
"Ah ne. Kajja, oppa" Jungkook merangkul SinB untuk masuk kedalam mobilnya. Jungkook mengecup kening SinB singkat. Sebenarnya, Umji masih menatap SinB dari balkon kamar SinB, dengan air mata yang terus menetes.

"Bahagiakanlah eonnie ku, jangan buat dia menangis, walau setetes air mata pun. Aku tidak akan memaafkanmu Jeon Jungkook, jika kau membuat SinB menangis" Umji tersenyum menatap mobil Jungkook yang sudah melaju menjauh dari rumahnya.
"Aku akan tidur dikamarmu, eonnie. Semoga dengan ini, aku akan lebih terhibur, dan merasa eonnie tetap ada disini" Umji menatap sekeliling kamar SinB yang dulu pernah menjadi kamarnya juga. Yap, kamar yang penuh kenangan dari keusilan SinB kecil pada Umji kecil yang sedang belajar, kekonyoloan SinB kecil yang selalu menghibur Umji kecil, dan masih banyak lagi, bahkan sampai mereka remaja pun selalu seperti itu. Umji mengambil sebuah foto dari meja belajar SinB. Foto saat mereka masih kecil. Difoto itu terlihat Umji dan SinB masih berusia 5 tahun. Di foto itu, Umji memakai dress selutut dengan warna pink dan bermotif bunga. Sedangkan SinB, dia memakai celana panjang biru tua dengan kaus warna putih polos. Mereka benar benar berbeda. Umji tersenyum saat mengingat betapa nakalnya SinB kecil itu.

"Dulu aku membencimu karena kau nakal, hingga aku tidak mau lagi tidur dengan mu, SinB" ucap Umji. Maklum, saat mereka berusia 5 tahun Umji membenci SinB karena SinB selalu membuat Umji kesal. Tapi tidak lama, Umji membenci SinB hanya dalam 1 hari saja. Dulu, Umji memang tidak memanggil SinB dengan sebutan 'eonnie' dia malah memanggil SinB dengan sebutan 'oppa' atau juga hanya memanggil nya SinB saja.

"Aku akan tetap menunggumu agar kita bisa sukses bersama sama, eonnie" SinB memeluk foto itu, kemudian berbaring diranjang milik SinB itu. Tak lama, akhirnya matanya terpejam. Yap, Umji tertidur dikamar SinB.

Will be better🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang