|16| My Happiness

251 19 0
                                    


SinB, Jisoo, dan Somi baru saja keluar dari ruangan dokter kandungan. Mereka keluar dengan raut wajah bahagianya. Jisoo terus merangkul SinB, dan mengusap perutnya. Begitupun dengan Somi.

"Aku senang eonnie, Somi. Dia sehat eonnie"
"Aku juga SinB~ah. Ternyata keponakanku sangat lucu"
"Aku juga. Cepatlah keluar"
"Haish, dia masih kecil, Somi~ah" ucap Jisoo sambil menjitak kepala Somi.
"Sakit" ringis Somi, sambil mengerucutkan bibirnya. SinB tertawa melihat wajah Somi yang menggemaskan. Jisoo tersenyum saat melihat SinB tertawa.

"Kita akan pergi kemana sekarang?"
"Aku ingin ke lotteworld"
"Aku tidak bertanya padamu, Somi"
"Yak!" Pekik Somi. Jisoo dan SinB tertawa kembali melihat ekspresi Somi.
"Kita pergi makan saja eonnie. Umm, aku lapar" Jisoo membulatkan matanya sempurna.
"Bukan kah kita sudah makan tadi?"
"Yak! Eonnie, ini pasti permintaan keponakan kita. SinB eonnie memang sudah makan, tapi baby nya belum"
"Aku tidak menyangka kau pintar, Somi~ah"
"Sudah ku duga"
"Hahahah, sudahlah... Jangan bertengkar lagi" lerai SinB.
"Baiklah. Kajja, SinB~ah, Somi~ah"
"Kajja"

Mereka kembali menaiki mobil, dan melajukannya menuju restoran. Sepanjang perjalanan, SinB terus tertawa karena perdebatan antara Jisoo dan Somi. Hingga akhirnya, Jisoo menyuruh SinB duduk disampingnya, dan Somi duduk di kursi belakang.

***

Hari ini, entah kenapa Jessica tidak fokus membuat desain desain gaun terbarunya untuk acara fashion show yang akan diselenggarakan lusa malam. Sedari tadi, Jessica tidak bisa menggambarkan gaun yang sudah ia bayangkan. Hingga membuat Sunny, asistennya merasa bingung dan khawatir jika Jessica kurang istirahat atau sedang terlalu banyak pikiran.

"Sunny~ssi, tolong kau atur ulang jadwalku untuk bertemu dengan klien klien ku. Undur saja jadwalnya, aku tidak bisa bertemu mereka hari ini"
"Baiklah. Umm, tapi kenapa? Apa kau baik baik saja?"
"Aku hanya umm, ah perasaanku tidak enak. Aku khawatir pada Umji. Entah kenapa, tiba tiba aku terus memikirkannya"
"Apa kau mau teh hangat untuk menenangkan pikiranmu?"
"Umm, bagaimana jika kau temani aku pergi ke cafe nya Yuri?"
"Ah baiklah, kajja"

Jessica mengambil tas dan kunci mobil yang ia simpan dimeja kerjanya. Ia menatap fotonya bersama Donghae, JHope, Yuju, SinB dan Umji beberapa saat. Entah kenapa, hari ini hatinya begitu gelisah memikirkan Umji. Jessica tersadar dari lamunannya saat Sunny menepuk pundaknya. Tanpa berpikir lagi, Jessica dan Sunny segera pergi menuju cafe milik Yuri.

***

Umji masih saja menangis, padahal sekarang dia sedang berada di perpustakaan. Untung saja, tidak ada orang disana selain Umji. Dia sedang duduk dipojok rak buku novel.

Sebenarnya, tanpa Umji sadari, seseorang sedang memperhatikannya sedari tadi dari jendela luar perpustakaan. Dia sangat khawatir dengan keadaan Umji.

"Aku tidak akan pernah mengkhianati mu, SinB. Hiks, kenapa orang orang tega menuduhku sudah mengkhianati mu hiks" ucap Umji sambil menatap fotonya bersama SinB.
"Hiks, kau harus percaya padaku, SinB. Hiks, aku hiks sayang padamu"
Umji memeluk ponselnya dengan air mata yang terus mengalir dipipinya.

Suga yang sedari tadi memperhatikan Umji pun segera masuk ke perpustakaan, karena khawatir dengan kondisi Umji. Yap, sedari tadi memang Suga yang memperhatikan Umji. Suga memeluk Umji yang sedang menunduk, dari sampingnya.

"Sudah, jangan menangis. Aku akan membantumu membuktikan semuanya"
Umji mendongakkan kepalanya, menatap Suga.
"Aku janji"
Umji tersenyum saat Suga mengusap kepalanya dengan lembut.
"Baiklah, gomawo sunbae"
"Jangan panggil aku sunbae. Panggil saja oppa"
"Ah baiklah"

***

"Sekarang, kita harus mencabut semua poster di papan informasi" ucap Yuju.
"Umm, Jungkook, Dahyun, kalian ikut aku ke ruang guru. Kita harus menyelesaikan semuanya bersama Irene ssaem" ucap Nayeon.
"Dan aku akan pergi ke ruang rekaman CCTV, aku akan meminta Leeteuk ahjussi menayangkan rekaman CCTV di kelas kalian yang asli" ucap Mina sambil memegang pundak Dahyun.
"Aku ikut, Mina~ya"
"Baiklah, Eunha akan ikut denganku"
"Mina~ya, sebaiknya kau ajak Jihyo, bagaimana?" Usul Yerin.
"Aku setuju. Jihyo memang ahli dalam hal memecahkan masalah seperti ini. Umm, sama seperti kalian, Mina~ya, Nayeon~ah" ucap Sowon.
"Baiklah. Jimin~ah, bisakah kau membantu kami untuk mencari tau siapa penyebar informasi itu?"
"Baiklah. Tapi, hanya aku?"
"Haish, kau bersama Yerin, Taehyung, dan aku" jawab Sowon kesal.
"Ah baiklah"
"Dan kita harus meminta bantuan Seokjin oppa, Lisa, Yeri, dan Rosé. Jika perlu, kita minta bantuan Yena dan Yuri, untuk membalas perbuatan mereka" tanya Nayeon.
"Setuju" kompak semuanya.
"Sekarang aku akan meminta Jihyo menemui kita disini" ucap Yuju, yang kemudian fokus pada ponselnya.

Will be better🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang